Sunday, June 14, 2020

Tetap Beriman di dalam Keputusasaan ~ Ps. Antoni Moelyono

Beriman di dalam Keputusasaan
Catatan Ibadah Online Minggu 14 Juni 2020
Yohanes 21:12 Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
Tuhan ingin menyatakan kasih dan penerimaan-Nya sekali lagi dalam hidup kita. Menurut budaya Ibrani kuno, jika pihak-pihak yang bertikai ingin melakukan rekonsiliasi, mereka akan duduk dan makan bersama. Di sini Yesus menunjukkan bahwa Dia ingin menjalin relasi dengan para murid-Nya sekalipun mereka telah mengkhianati atau meninggalkan Yesus. Sebenarnya bukan hanya Petrus yang telah meninggalkan Yesus. Hampir semua murid telah meninggalkan-Nya dan melupakan-Nya. Meskipun demikian, Yesus tetap mengasihi mereka dan ingin meneguhkan panggilan mereka. Yesus tidak memilih orang lain, tetapi tetap mempertahankan 12 rasul-Nya.
Yohanes 21:13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.
Kegagalan kita memperlakukan-Nya tidak akan mengubah perlakuan-Nya kepada kita. Mungkin kita pun sering gagal dan putus asa dalam mengiring Dia. Mungkin iman kita tidak teguh dan mudah goyah. Mungkin kita sering marah dan kecewa ketika doa tidak dijawab. Namun, Yesus tetap mengasihi kita. Dia malah melayani para murid dengan memberikan roti dan ikan.

Tetap TenangBayangkan, yang tidak bersalah malah melayani yang bersalah. Seharusnya para murid yang bakar ikan dan roti untuk diberikan kepada Yesus sebagai permintaan maaf. Namun, di sini Yesus memberi teladan kepada kita agar yang tidak bersalah mau mengambil inisiatif untuk melakukan rekonsiliasi kepada yang bersalah. Segagal apapun kita, Yesus tetap mengasihi kita. Buluh yang patah terkulai tak akan dipadamkan-Nya. Dia sudah menyiapkan hari depan yang penuh harapan. Maka, bangkitlah dari setiap keputusasaan atau kegagalanmu.
Yohanes 21:17a Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Tuhan ingin menyatakan kasih dan penerimaan-Nya sekali lagi dalam hidup kita. Yesus 3 kali bertanya kepada Petrus: "Apakah engkau mengasihi Aku?" karena sebelumnya Petrus telah 3 kali menyangkal Yesus. 3 kali kesalahan, kegagalan, atau penyangkalan dibalas Yesus dengan 3 kali kasih, penerimaan, dan pengampunan. Apa yang kita tabur akan kita tuai. Di dalam Perjanjian Lama, mata ganti mata, gigi ganti gigi. Namun, Yesus malah membalas kejahatan dengan kebaikan. Yesus memulihkan jati diri, harga diri, dan panggilan Petrus. Jika Anda pun merasa gagal, kembalilah kepada Yesus. Dia siap menyambutmu.

Sejarah pun mencatat bahwa karena kuasa Roh Kudus, Petrus berubah menjadi berani. Dari orang yang penakut, pengecut, dan pengkhianat dia bangkit berdiri dan menjadi orang pertama yang berkhotbah di hari Pentakosta hingga membuat 3000 orang bertobat. Jadi, jika engkau putus asa, jangan biarkan berlarut-larut, segeralah bangkit dan kembali kepada Yesus.

KU AKAN BANGKIT LAGI
Verse 1: Kutahu Kau Tuhan yang sanggup melakukan segala sesuatu. Dan tak ada satupun rencana-Mu yang akan gagal di dalam hidupku.
Reff: S'bab itu ku akan bangkit lagi di dalam janji-Mu yang memberikan pengharapan yang teguh. S'bab itu ku akan maju lagi di dalam kuasa-Mu yang membawaku dari kemenangan sampai kemenangan.
Verse 2: Kutahu Kau Tuhan yang telah menetapkan langkahku sempurna. Walau kujatuh tak 'kan tergeletak. Kau yang mengangkatku kembali tegak.
**** Dari kemuliaan sampai kemuliaan. Dari kemenangan sampai kemenangan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.