Catatan Ibadah Online
Minggu 14 Juni 2020
Yohanes 21:1-2 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
Keputusasaan dapat
membuat kita salah paham terhadap Tuhan. Ketika Yesus bangkit dan
jenasahnya tidak ditemukan, para murid sempat putus asa karena mereka bisa
dituduh mencuri jenasah-Nya. (Matius 27:64) Hal ini membuat mereka kembali ke
kehidupan lamanya sebagai penangkap ikan. Padahal, Yesus telah mengatakan bahwa
mereka adalah penjala manusia. (Lukas 5:10) Keputusasaan yang mereka alami
mungkin seperti keputusasaan yang saat ini kita alami karena pandemi.
Yohanes 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Keputusasaan dapat
membawa kepada kesalahan dalam mengambil keputusan. Karena putus asa,
Petrus mengambil keputusan salah dengan kembali ke kehidupan lamanya sebagai
nelayan. Keputusan yang salah dalam hidup ini dapat berakibat atau menyeret
pihak lainnya dalam kesalahan yang sama. Karena Petrus seperti CG leader (pemimpin kelompok),
keputusannya yang salah turut diikuti oleh teman-teman lainnya. Maka dari itu,
jika kita menjadi pemimpin, berhati-hatilah. Jangan mengambil keputusan pada
saat sedang putus asa. Lebih baik berdoa dulu hingga beroleh damai sejahtera
dan sukacita. Setelah itu barulah bisa mengambil keputusan dengan bijak.
SUDAHKAH KAU MILIKI DAMAI
Sudahkah kau miliki damai di hatimu? Sudahkah kau miliki sukacita di hidupmu? Hanya Yesus yang sanggup memberikan semua itu. Jadikanlah Dia Raja di hidupmu.
Sudahkah kau miliki damai di hatimu? Sudahkah kau miliki sukacita di hidupmu? Hanya Yesus yang sanggup memberikan semua itu. Jadikanlah Dia Raja di hidupmu.
Yohanes 21:5-6 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Keputusasaan dapat
membuat kita tidak menyadari kasih Tuhan dalam kehidupan. Karena dilanda
keputusasaan, para murid tidak langsung menyadari kehadiran Tuhan. Mereka tidak
mengenali-Nya sekalipun Dia belum berubah rupa. Namun, ketika menebarkan jala
sesuai perintah-Nya dan beroleh banyak ikan, mereka seperti mengalami dejavu. Sebelumnya di tempat yang sama
Yesus pernah membuat mujizat seperti itu.
Yohanes 21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Keputusasaan dapat
membuat kita mempertanyakan eksistensi Tuhan. Banyak dari kita juga tidak
mengenali Tuhan karena lebih mengenal tangan-Nya daripada pribadi-Nya. Mereka
menunggu mujizat terjadi. Ketika mujizat terjadi, barulah mereka mengenali
Tuhan. Seringkali kita juga seperti mereka. Namun, sebaiknya kita belajar
mengenal pribadi-Nya agar semakin bertumbuh dewasa.
0 komentar:
Post a Comment