Sunday, June 7, 2020

Tempat Lapang

Postur Hidup Kemenangan (2)
Catatan Ibadah Online Minggu 07 Juni 2020

Ketika pak Caleb menyebut tempat lapang, tiba-tiba aku teringat akan bunga tidur yang sempat kuterima beberapa minggu lalu. Padahal, mimpi tersebut hanya muncul selama beberapa detik. Di dalam mimpi tersebut kulihat diriku sedang berdiri di sebuah tempat yang amat sangat lapang. Di depanku ada sebuah gudang yang amat sangat besar dan terbuka lebar. Lampu gudang belum dinyalakan karena di luar gudang langitnya sangat cerah.
Yesaya 54:2-3 Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.
Di sana tak terlihat penjaganya dan hanya terlihat beberapa kardus coklat kecil bertumpuk-tumpuk di dekat kiri pintu masuk gudang. Kardusnya polos tanpa sablon apapun sehingga aku tidak mengetahui isinya atau siapa pemiliknya. Aku pun tidak melihat sampai jauh ke dalam gudang. Aku hanya berdiri di depan gudang itu dengan kedua tangan kosong berada di samping tubuhku. Tampaknya aku sedang bersiap-siap memasuki gudang itu.

Mimpi BesarLalu tiba-tiba aku bisa melihat diriku dari perspektif berbeda. Sekalipun tubuhku masih berada di depan gudang itu, aku bisa melihat tubuhku dari sudut pandang kiri atas, seakan-akan rohku melayang sedikit lebih tinggi di atas permukaan tanah. Nah, dari ketinggian tersebut kulihat di balik punggungku hanya ada tempat lapang yang amat sangat luas sehingga aku terlihat begitu kecil di tempat yang amat sangat besar.

Tempat tersebut terlihat amat sepi sekalipun saat itu baru menjelang siang. Jangankan manusia, hewan, atau tumbuhan, mobil-mobil pengangkut barang pun tak terlihat. Tempat itu terkesan begitu kering. Namun, tempat lapang berlantai semen yang ada di depan gudang tersebut terlihat amat bersih. Jika demikian, tentulah ada yang menyapunya setiap hari meskipun si penyapu tak terlihat batang hidungnya.

Kira-kira gudang apa itu? Mungkinkah itu merupakan salah satu gudang perbekalan Tuhan yang luasnya tanpa batas? Buesaaar sekali tuh. Aku tak dapat melihat sampai ke ujung-ujungnya sehingga aku tidak tahu apa saja yang ada di sekitar tempat itu. Hmmm… di dalam sana ada apa saja ya? Bagaimana aku bisa tiba di sana? Mengapa aku ada di sana? Apa yang harus dipersiapkan untuk memasuki tempat lapang nan luas itu?

LAPANGKANLAH TEMPAT KEMAHMU
Verse 1: Lapangkanlah tempat kemahmu. Bentangkan tenda kediamanmu. Jangan menghemat panjangkan talinya dan pancangkan kokoh patokmu.
Chorus: S'bab engkau 'kan mengembang ke kanan ke kiri. Keturunanmu 'kan memp'roleh bangsa-bangsa dan mendiami kota-kota sunyi. Siapkanlah dirimu.
Verse 2: Tuhan ini kami hamba-Mu. Jadilah sesuai kehendak-Mu. Kami siap jalankan Firman-Mu. Nyatakanlah kemuliaan-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.