Saat ini kita harus bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah. Meskipun kita harus beribadah jarak jauh, jangan sampai menghalangi esensi ibadah kita.
Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Ibadah yang sejati bukan sekedar mengikuti liturgi atau tata
cara ibadah. Ibadah yang sejati bukan mempersembahkan roh karena roh berasal
dari nafas kehidupan yang Tuhan hembuskan sehingga kita bisa menikmati
kehidupan ini. Ibadah yang sejati berarti mempersembahkan tubuh kita untuk
memuliakan Tuhan. Kita harus
mempersembahkan tubuh dalam keadaan hidup-hidup, dengan penuh kesadaran, dan
dengan kerelaan hati untuk menerima firman Tuhan. Jika kita berdoa, lakukan
benar-benar dari hati kita dan bukan sekedar ucapan di mulut saja. Jadi, bukan
seperti robot yang mengangkat tangan dengan terpaksa.
Sekalipun beribadah di rumah, kita juga harus tetap
berkonsentrasi. Kita persiapkan ibadah dengan baik, seperti membersihkan diri
dulu dan berpakaian dengan layak. Lantas kita menjauhkan segala sesuatu yang
dapat mengganggu ibadah. Pertahankan sikap ibadah yang baik dengan hati yang
sepenuhnya tertuju kepada Tuhan, seperti saat kita beribadah secara tatap muka.
Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Selanjutnya, perbaharui pikiran kita dengan menjauhi prinsip
atau nilai-nilai dunia yang amoral. Sebagai orang yang telah ditebus Tuhan,
kita harus memiliki prinsip dan nilai-nilai Kerajaan Allah. Suatu saat kita
akan kembali beraktivitas secara normal. Namun, saat ini kita harus membuat
persiapan untuk menyambut hari itu. Sudahkah kita memegang teguh
prinsip-prinsip Kerajaan Allah?
Selama di rumah tetap pertahankan kesetiaan hubungan antar
suami isteri. Jika ada masalah, lebih baik segera bertobat dan saling
memperbaiki diri, serta membangun komunikasi yang sehat. Ajarkan nilai-nilai
Kerajaan Allah kepada anak-anak Anda. Lantas di dalam bisnis atau pekerjaan
jauhi kecurangan terhadap kolega, orang yang Anda pekerjakan, atau kepada siapa
Anda bekerja. Pilihlah melakukan hal-hal yang benar sesuai firman Tuhan.
Kesimpulannya: Ibadah
yang sejati berarti mempersembahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, menjauhi
amoralitas, dan mengubah cara pikir sesuai firman Tuhan. Jika kita telah
mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan, seharusnya kita pun mampu menjauhi
tindakan amoral, dan bisa mengalami perubahan pikiran sesuai prinsip Kerajaan
Allah. Perubahan akan menuntun kepada pertumbuhan. Dengan mengalami perubahan
hidup, kita bisa berbuah dan bersaksi.
Ada dua jenis mindset,
yaitu mindset kaku dan minset bertumbuh. Mindset
kaku memandang kegagalan sebagai batas kemampuan, tidak menyukai tantangan
dan kritikan, serta mudah menyerah. Sebaliknya, mindset bertumbuh memandang kegagalan sebagai kesempatan bertumbuh
dan suka belajar hal baru. Pastikan mindset kita sesuai firman Tuhan.
BAPA KUPERSEMBAHKAN TUBUHKU ♪
Bapa kupersembahkan tubuhku s'bagai persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan pada-Mu s'bagai ibadah yang sejati.
Kusembah Kau Tuhan. Kusembah Kau Tuhan. Kuserahkan hidupku kepada-Mu untuk kemuliaan nama-Mu.
0 komentar:
Post a Comment