Sunday, May 24, 2020

Ibadah yang Sejati ~ Ps. Robert Tedjasukmana

Catatan Ibadah Online Minggu 24 Mei 2020
Saat ini kita harus bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah. Meskipun kita harus beribadah jarak jauh, jangan sampai menghalangi esensi ibadah kita.
Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Ibadah yang sejati bukan sekedar mengikuti liturgi atau tata cara ibadah. Ibadah yang sejati bukan mempersembahkan roh karena roh berasal dari nafas kehidupan yang Tuhan hembuskan sehingga kita bisa menikmati kehidupan ini. Ibadah yang sejati berarti mempersembahkan tubuh kita untuk memuliakan Tuhan. Kita harus mempersembahkan tubuh dalam keadaan hidup-hidup, dengan penuh kesadaran, dan dengan kerelaan hati untuk menerima firman Tuhan. Jika kita berdoa, lakukan benar-benar dari hati kita dan bukan sekedar ucapan di mulut saja. Jadi, bukan seperti robot yang mengangkat tangan dengan terpaksa.

Sekalipun beribadah di rumah, kita juga harus tetap berkonsentrasi. Kita persiapkan ibadah dengan baik, seperti membersihkan diri dulu dan berpakaian dengan layak. Lantas kita menjauhkan segala sesuatu yang dapat mengganggu ibadah. Pertahankan sikap ibadah yang baik dengan hati yang sepenuhnya tertuju kepada Tuhan, seperti saat kita beribadah secara tatap muka.
Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Prinsip batu
Selanjutnya, perbaharui pikiran kita dengan menjauhi prinsip atau nilai-nilai dunia yang amoral. Sebagai orang yang telah ditebus Tuhan, kita harus memiliki prinsip dan nilai-nilai Kerajaan Allah. Suatu saat kita akan kembali beraktivitas secara normal. Namun, saat ini kita harus membuat persiapan untuk menyambut hari itu. Sudahkah kita memegang teguh prinsip-prinsip Kerajaan Allah?

Selama di rumah tetap pertahankan kesetiaan hubungan antar suami isteri. Jika ada masalah, lebih baik segera bertobat dan saling memperbaiki diri, serta membangun komunikasi yang sehat. Ajarkan nilai-nilai Kerajaan Allah kepada anak-anak Anda. Lantas di dalam bisnis atau pekerjaan jauhi kecurangan terhadap kolega, orang yang Anda pekerjakan, atau kepada siapa Anda bekerja. Pilihlah melakukan hal-hal yang benar sesuai firman Tuhan.

Kesimpulannya: Ibadah yang sejati berarti mempersembahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, menjauhi amoralitas, dan mengubah cara pikir sesuai firman Tuhan. Jika kita telah mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan, seharusnya kita pun mampu menjauhi tindakan amoral, dan bisa mengalami perubahan pikiran sesuai prinsip Kerajaan Allah. Perubahan akan menuntun kepada pertumbuhan. Dengan mengalami perubahan hidup, kita bisa berbuah dan bersaksi.

Beda Mindset
Ada dua jenis mindset, yaitu mindset kaku dan minset bertumbuh. Mindset kaku memandang kegagalan sebagai batas kemampuan, tidak menyukai tantangan dan kritikan, serta mudah menyerah. Sebaliknya, mindset bertumbuh memandang kegagalan sebagai kesempatan bertumbuh dan suka belajar hal baru. Pastikan mindset kita sesuai firman Tuhan.

BAPA KUPERSEMBAHKAN TUBUHKU
Bapa kupersembahkan tubuhku s'bagai persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan pada-Mu s'bagai ibadah yang sejati.
Kusembah Kau Tuhan. Kusembah Kau Tuhan. Kuserahkan hidupku kepada-Mu untuk kemuliaan nama-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.