Thursday, May 21, 2020

Beraninya

7 Alasan Yesus Pergi (2)
Catatan Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Kamis 21 Mei 2020


Saat ini beberapa orang mungkin takut mati karena takut kehilangan kenyamanan hidup, takut meninggalkan orang-orang yang dicintainya, atau takut karena ketidakpastian akan kehidupan setelah kematian. Namun, beberapa orang mungkin takut hidup sehingga tetap membuka lapaknya sekalipun ada larangan. Beberapa waktu lalu seorang ibu bertanya kepada tetangganya: "Hari ini pasar buka?" Dia menjawab: "Buka terus kok. Pasar tidak jadi ditutup karena para pedagang berdemo menentang penutupan pasar." Pedagang kecil baru bisa makan jika tetap berdagang. Jika dilarang berdagang, mereka makan apa? Daripada mati kelaparan, mereka pun melawan aturan.

Bagi mereka, ancaman Covid-19 tidak terlalu menakutkan jika dibandingkan ancaman kelaparan karena Covid-19 tidak terlihat mata. Namun, ketiadaan bahan makanan di rumah bisa terlihat dengan sangat jelas. Ini sebabnya mereka tetap berjuang di pasar sekalipun ada resiko tertular Covid-19. Namun, sesungguhnya hidup dan mati ada di tangan Tuhan, termasuk caranya. Jika kita berani menyerahkan hidup kita ke dalam tangan-Nya, kita pasti beroleh damai sejahtera, baik hidup maupun mati.
Yesaya 45:7 yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.
Kembali ke Pencipta"Sekarang aku harus ke gereja karena dalam situasi seperti ini aku perlu Tuhan." Inilah yang sempat diucapkan oleh seseorang ketika Corona baru muncul karena sebelumnya dia tidak pernah ke gereja dengan alasan sibuk. Namun, tak lama berselang gereja ditutup sehingga tentu saja dia tidak bisa ke gereja.
1 Timotius 4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
Mengapa tempat ibadah ditutup, tetapi tempat usaha tetap dibuka? Mengapa tempat ibadah ditutup, tetapi pusat-pusat perbelanjaan tetap dibuka? Padahal, dalam situasi semacam ini kita semakin membutuhkan Tuhan karena hanya Dia yang bisa mengatasi Corona. Itulah beberapa pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang beriman. Namun, mau tak mau mereka terpaksa mengikuti himbauan pemerintah. Yach, anggap saja kita sedang melindungi orang-orang yang lemah imannya atau malah tidak beriman. Meskipun demikian, ibadah bisa tetap dilakukan di rumah jika kita memang sungguh-sungguh berniat mencari Tuhan.
Yeremia 29:12-13 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
Pandemi Covid-19 ini merupakan salah satu bentuk panggilan Tuhan agar kita semua mendekat kepada-Nya dan semakin rindu mengenal-Nya. Tuhan tidak mau kita sekedar bertahan hidup hingga Covid-19 menghilang. Beberapa orang meninggalkan Tuhan ketika berada di zona nyaman. Mereka merasa hebat tanpa Tuhan. Namun, Covid-19 seharusnya bisa menyadarkan mereka bahwa mereka perlu Tuhan karena bagaimanapun juga kematian fisik tidaklah menakutkan. Jika kita mengalami kematian fisik di dalam Tuhan, ini hanyalah awal dari sebuah kehidupan baru yang penuh sukacita kekal di Surga. Namun, jika kita menjauhi Tuhan, kita bisa mengalami kematian rohani yang berakhir pada kebinasaan kekal.
Rencana BesarUlangan 30:19-20 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
HOSANNA – Hillsong
[Chorus] Hosanna. Hosanna. Hosanna in the highest [x2]
I see the King of Glory coming on the clouds with fire. The whole earth shakes. The whole earth shakes. I see his love and mercy washing over all our sin. The people sing. The people sing.

I see a generation rising up to take their place with selfless faith, with selfless faith. I see a near revival stirring as we pray and seek. We’re on our knees. We’re on our knees.
Heal my heart and make it clean. Open up my eyes to the things unseen. Show me how to love like you have loved me. Break my heart from what breaks yours. Everything I am for Your kingdoms cause as I go from nothing to eternity.

HOSANA
[Reff] Hosanna. Hosana. Hosana di tempat tertinggi [x2]
Saya melihat Sang Raja Mulia datang dengan awan dan api. Seluruh bumi bergetar. Seluruh bumi bergetar. Saya melihat kasih dan karunia-Nya menghapus segala dosa-dosa kita. Orang-orang bernyanyi. Orang-orang bernyanyi.
Saya melihat suatu generasi bangkit untuk mendapatkan tempatnya dengan iman yang tulus, dengan iman yang tulus. Saya melihat sebuah kebangunan rohani terjadi saat kita berdoa dan mencari. Kita bersama berlutut. Kita bersama berlutut.
Sembuhkan hatiku dan bersihkan. Bukalah mataku untuk melihat hal-hal tak terlihat. Tunjukkan padaku bagaimana mengasihi seperti Engkau mengasihiku. Hancurkan hatiku dari perkara yang menghancurkan-Mu. Segala yang kumiliki untuk kerajaan-Mu menyebabkan saya pergi dari ketiadaan ke kekekalan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.