Sunday, May 31, 2020

Banyak Orang Susah

Catatan Ibadah Online Minggu 31 Mei 2020

Saat ini memang banyak orang susah. Orang miskin susah, orang kaya juga susah. Orang yang tidak bekerja susah, orang yang bekerja juga susah. Orang kecil susah, orang besar juga susah. Orang yang bisa bahagia hanyalah orang-orang yang mampu bersyukur dalam segala keadaan karena mereka percaya bahwa Tuhan masih hidup dan masih baik. Ada mujizat dalam bersyukur.
Ayub 1:21-22 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Seseorang berkata: "Aku ingin bahagia selamanya, tetapi selalu saja ada hambatan." Tampaknya pernyataan ini merupakan harapan semua orang. Mana ada orang yang suka hambatan atau kesusahan? Tentu saja semua orang berharap bisa bahagia selamanya tanpa hambatan yang berarti. Namun, Tuhan tak pernah menjanjikan kehidupan yang bebas hambatan.
JANGAN MENYERAH
Tuhan tak pernah janji langit selalu biru, tetapi Dia berjanji selalu menyertai. Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata, tetapi Dia berjanji berikan kekuatan.
Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa. Mujizat Tuhan ada saat hati menyembah. Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa. Mujizat Tuhan ada bagi yang setia dan percaya.

Ternyata lapar
Ada pula yang suaranya terdengar tak bersemangat seakan-akan sedang berkabung. Apakah Tuhan sudah mati sehingga tak bisa mengatasi pandemi? Tidak mungkin. Sekalipun kita tidak mengerti situasi saat ini, Tuhan pasti masih hidup dan masih pegang kendali. Jika ada yang kehilangan semangat, kemungkinan besar dia belum makan firman Tuhan. Biasa lha orang yang kelaparan cenderung menjadi lesu. Sudah makan belum?
Yesaya 40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
Karena jumlah PHK semakin meningkat, ada yang berkata: "Kondisi perekonomian semakin memburuk. Hal ini juga bisa berimbas kepada kita." Benarkah? Dulu ada pemisahan antara perekonomian di tanah Gosyen dengan perekonomian di tanah-tanah Mesir lainnya. Bagaimana dengan saat ini? 'Anak panah... anak panah... anak panah...' Beginilah kata-kata yang terus terngiang-ngiang di dalam benakku.

Anak Panah
Ada apa dengan anak panah? Menurut mbah Google: "Anak panah hanya bisa meluncur jauh setelah ditarik mundur oleh busur. Jika hidup kita seakan ditarik mundur oleh hambatan, Bersiaplah, Tetap Fokus, mata ke depan. Kita sedang dipersiapkan untuk terbang tinggi." Iya ya... jika kulihat karya tangan-Nya di masa lalu, hidupku bagaikan anak panah di tangan-Nya. Sekalipun aku tidak bisa melihat sasaran yang ada di depan, tetapi Sang Pemanah yang Maha Tahu selalu bisa melihat jauh ke depan.

Acapkali terjadi kemunduran, hal tersebut justru menjadi awal dari sebuah kemajuan. Acapkali terjadi kemunduran, berikutnya aku malah diterbangkan ke tempat yang lebih tinggi dan lebih maju daripada sebelumnya. Padahal, aku tidak suka ketinggian dan 1001 alasan pun sudah pernah kusampaikan pada-Nya. Namun, Tuhan tak pernah gagal.
Ayub 5:9 Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya;
TUHAN yang PEGANG
Tak kutahu 'kan hari esok, namun langkahku tegap. Bukan surya kuharapkan, kar'na surya 'kan lenyap. O tiada ku gelisah akan masa menjelang. Kuberjalan serta Yesus maka hatiku tenang.
Reff: Banyak hal tak kupahami dalam masa menjelang. Tapi t'rang bagiku ini, tangan Tuhan yang pegang.
Tak kutahu kan hari esok, mungkin langit 'kan gelap. Tapi Dia yang berkasihan melindungiku tetap. Meski susah perjalanan, g'lombang dunia menderu, dipimpin-Nya kubertahan sampai akhir langkahku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.