Monday, April 20, 2020

Menantikan Tuhan ~ Ps. Caleb Natanielliem

Catatan Ibadah Online Minggu 19 Apr 2020
Kisah Para Rasul 1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya —"telah kamu dengar dari pada-Ku.
Murid-murid dikarantina di Yerusalem untuk menantikan kedatangan Roh Kudus. Padahal, beberapa murid pernah gagal menanti ketika di taman Getsemani. Tuhan lebih peduli dengan keadaan kita pada akhir penantian daripada sekadar selamat.

Di dalam masa penantian milikilah sikap berikut ini:
1. Serahkan kekuatiranmu kepada Tuhan.
1 Petrus 5:7-10 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
Saat ini semua orang di seluruh dunia menghadapi penderitaan yang sama. Namun, Tuhan akan menguatkan kita sesudah penderitaan tersebut.

Harapan
2. Berjaga-jaga dalam pengharapan.
Mazmur 130:5-6 Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
Pada masa itu setiap kota memiliki penjaga yang selalu berjaga-jaga dengan penuh kewaspadaan. Ketika fajar datang, para penjaga kota segera mengingatkan warga. Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa meminta matahari bersinar sehingga mereka hanya menanti dengan waspada. Matahari pun mengetahui tugasnya sendiri. Kita juga harus membiarkan Tuhan sebagai Tuhan. Biarkan Dia bekerja sesuai dengan waktu-Nya.

3. Melatih sikap yang sabar untuk memberi kesempatan bekerja kepada Tuhan. Ada dua istilah, yaitu:
a. Waiting for God: menantikan Tuhan untuk menjawab permintaan kita.
b. Waiting on God: menantikan Tuhan untuk mewujudkan kehendak-Nya.
Banyak orang bisa waiting for God, tetapi tidak mau waiting on God. Padahal, ketidaksabaran kita dapat membatalkan rencana Tuhan atas diri kita. Kita perlu lebih mengandalkan kekuatan Tuhan daripada kekuatan diri sendiri.

Musa harus menanti selama 40 tahun sebelum dipakai Tuhan untuk menyelamatkan Israel dari perbudakan Mesir. Daud juga harus menanti sekitar 15 tahun setelah diurapi. Dia pun harus mengalami berbagai macam penderitaan dalam masa penantiannya sebelum diangkat menjadi raja. Ester pun harus menanti 25 tahun setelah menjadi ratu sebelum dipakai untuk menyelamatkan bangsa Yahudi dari pembantaian masal. Paulus juga menanti lebih dari 10 tahun setelah berjumpa dengan Yesus sebelum mengemban misi gereja.

Bambu Cina
Selama 5 tahun pertama tanaman bambu Cina juga tidak menunjukkan perkembangan yang berarti. Selama 5 tahun pertama bambu Cina hanya terlihat setinggi 2,5cm dari permukaan tanah. Namun, setelah 5 tahun 90 hari tanaman ini bisa tumbuh sangat tinggi. Sesungguhnya bambu ini bertumbuh pada masa 5 tahun atau 90 hari? Justru dia bertumbuh pada masa 5 tahun karena saat itu akarnya terus bertumbuh dan berkembang hingga kuat.

Mengapa para murid harus menantikan pencurahan Roh Kudus di Yerusalem? Mengapa Roh Kudus tidak langsung dicurahkan kepada mereka? Ketika banyak orang Yahudi pergi ke Yerusalem, saat itulah pencurahan Roh Kudus baru terjadi. Rupanya Tuhan menunggu semuanya berkumpul. Para murid pun mendapatkan kekuatan Roh Kudus karena tekun menantikan-Nya. Waktu Tuhan selalu sempurna.

Entah apa yang sedang kalian nantikan saat ini. Mungkin kita semua sedang menantikan hal yang sama akan berlalunya pandemi ini. Milikilah sikap yang benar dalam menantikan Tuhan dan senantiasa berjaga-jagalah dalam pengharapan.

BERSAMA-MU
Engkau ada bersamaku di setiap musim hidupku. Tak pernah Kau biarkan ku sendiri. Kekuatan di jiwaku adalah bersama-Mu. Tak pernah kuragukan kasih-Mu.
Chorus: Bersama-Mu Bapa kulewati semua. Perkenanan-Mu yang teguhkan hatiku. Engkau yang bertindak memb'ri pertolongan. Anugerah-Mu besar melimpah bagiku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.