Catatan Ibadah ke-1 Minggu 15 Maret 2020
3. Tuhan mencari orang yang memiliki kerinduan seperti Andreas, yaitu
orang yang hanya ingin tinggal di hadirat-Nya.
Yohanes 1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
Tuhan sedang merekrut
orang-orang yang akan dipakai-Nya untuk mengubah dunia. Dia sedang merekrut 12
murid. Ketika melakukan wawancara, hanya satu pertanyaan yang Tuhan ajukan: "Apakah
yang kamu cari?" Di sini Andreas dan Yohanes menjawab bahwa mereka
ingin tinggal bersama Yesus. Malam itu juga permintaan mereka terkabul. Apa yang kamu cari? Apa motivasimu mengikut
Tuhan?
Di dalam kitab Yohanes
nama Andreas beberapa kali disebutkan. Tiap kali muncul dia selalu membawa
orang. Andreas hanya ingin kehadiran Tuhan. Tiap kali merasakan hadirat Tuhan
dia pun rindu membagikan ceritanya kepada orang lain. Dia bercerita kepada
Petrus: "Aku melihat Tuhan di sana." Lalu dia juga yang
menawarkan solusi 5 roti dan 2 ikan untuk memberi makan ribuan orang yang
kelaparan.
Kisah Para Rasul 4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
Sudah berapa lama Anda
tidak membagikan cerita kepada orang lain tentang kebaikan Tuhan? Jika kita
senantiasa tinggal di dalam hadirat Tuhan, kita pasti rindu menceritakan
kebaikan-Nya.
4. Tuhan mencari orang yang mau bersama-Nya. Ada kisah tentang domba
yang hilang dan dirham yang hilang. Di dalam kedua kisah tersebut domba dan
dirham dicari sampai ketemu. Namun, hal ini berbeda dengan kisah anak yang
hilang. Anak yang hilang tidak dicari, tetapi dia kembali sendiri setelah
melihat ke dalam hatinya.
Lukas 15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Anak yang hilang atau prodigal son berarti hidup yang sia-sia.
Anak ini meminta warisan selagi ayahnya masih hidup dan menghamburkannya.
Ketika dia melihat ke dalam hatinya, dia menyadari kesalahannya lalu dia pulang
dan berharap sekedar menjadi pegawai ayahnya. Ketika anak bungsu pulang,
pegawai ayahnya pun bercerita kepada anak sulung bahwa dia belum pernah melihat
wajah ayahnya secerah itu dengan banyak senyum di wajahnya. Ayahnya menyambut
anak bungsu dengan penuh sukacita karena sebelumnya dia dianggap sudah mati dan
sekarang hidup kembali.
Ketika menjauh dari Tuhan, kita memang seperti
orang yang sudah mati. Sekalipun
bisa sukses, tetapi hidup sia-sia karena tidak mengetahui tujuan Tuhan atas
hidup kita. Apa tujuan Tuhan? Tuhan ingin kita memiliki hubungan dengan-Nya. Tuhan
sangat peduli dengan hubungan. Maka, ketika masih ada ganjalan dengan seseorang
ketika kita mempersembahkan sesuatu kepada-Nya, Dia pun meminta kita berdamai
terlebih dahulu dengan orang itu.
SAAT INDAH
Saat indah kuberhadapan dengan-Mu, memandang wajah-Mu Yesus kekasih jiwaku. Bawa daku erat dalam pelukan-Mu, menikmati kasih dan indah-Nya hadirat-Mu.
Hadirat-Mu Tuhan kurasakan. Kekudusan-Mu Bapa penuhiku. Kurindu selalu diam dalam bait-Mu, menikmati kasih anug'rah-Mu.
Saat indah kuberhadapan dengan-Mu, memandang wajah-Mu Yesus kekasih jiwaku. Bawa daku erat dalam pelukan-Mu, menikmati kasih dan indah-Nya hadirat-Mu.
Hadirat-Mu Tuhan kurasakan. Kekudusan-Mu Bapa penuhiku. Kurindu selalu diam dalam bait-Mu, menikmati kasih anug'rah-Mu.
0 komentar:
Post a Comment