Catatan Ibadah ke-1 Minggu 08 Maret 2020
PELAYANAN
Suatu hari pak Sukirno
ditelepon tukang daging. Dia mengingatkan pak Sukirno bahwa dia ada pelayanan
di tempatnya. Katanya dia sudah berpesan kepada tante yang ada di rumahnya. Dia
pun bertanya kepada isterinya dan ternyata memang tidak ada janji pelayanan di
tempat tukang daging. Namun, isterinya meminta pak Sukirno tetap ke sana karena
kasihan di sana tidak ada pendetanya padahal mau beribadah.
Di sana mereka beribadah
di tempat pemotongan daging yang berbau dan panas. Jemaatnya juga hanya 7
orang. Alat musik pun seadanya. Mereka menyanyi dangdut dengan ember sebagai
alat musiknya. Ini sebabnya pak Sukirno enggan pelayanan di sini. Namun, dia
tetap berusaha memberikan yang terbaik
karena sudah datang di tempatnya. Selesai ibadah dia pun diberi persembahan
yang nilainya tidak pebih dari 5 angka. Beberapa jam kemudian dia melayani
pengacara di hotel. Di sini ber-AC dan dia ditawari teh, kopi, atau air. Dia
pun memilih teh sembari berkata: "Ini
baru pelayanan." Kemudian selesainya dia diberi amplop tipis dan
isinya selembar cek yang nilainya besar sekali.
Lalu Tuhan berkata
kepadanya: "Kalau tadi kamu tidak berbuat sebaik mungkin di tempat tukang
daging, kamu tidak akan mendapatkan yang ini." Maka, pak Sukirno
bertobat dan dia berpesan kepada isterinya: "Kalau
tukang daging menelepon lagi, setujuilah permintaannya." Lakukan
pelayananmu sebaik mungkin.
RUMAH TANGGA (Maleakhi 2: 13-16)
Maleakhi 2:14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
Maleakhi mengingatkan
kita untuk setia kepada pasangan dan Tuhan membenci perceraian. Kata 'masa' di
situ amat penting dan tidak boleh dihilangkan karena isteri masa muda tidak
sama dengan isteri muda. Isteri masa muda berarti isterinya sudah tua dan cinta
sudah luntur. Dalam situasi seperti ini ingatlah isteri ketika masih muda.
McDonald sempat mengalami
penurunan penjualan karena dianggap menjual makanan tidak sehat (junk food). Lantas dia merekrut Steve
Easterbrook untuk menjabat posisi presiden direktur (presdir). Karena jasanya,
McD berhasil meningkatkan penjualan secara luar biasa. Meskipun demikian, dia
dipecat ketika ketahuan selingkuh dengan seorang karyawati. Alasannya
sederhana: dia tidak sesuai dengan nilai
perusahaan. Kemudian Steve Easterbrook mengirimkan pesan kepada semua
karyawan untuk mengatakan bahwa perusahaan benar dan dia salah. Lantas dia juga
berpesan agar menjadikan dirinya sebagai contoh sehingga tak ada lagi yang
meniru perbuatannya.
Seorang pemain sepak bola
juga ada yang dipecat dari posisi kapten karena selingkuh. Jika burger dan
sepak bola saja bisa serius dengan nilai mereka, kita pun harus serius dengan Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment