Catatan Ibadah ke-1 Minggu 01 Mar 2020
Suatu hari aku kesal
karena lagi-lagi aku mencium aroma tembakau dari seseorang yang sama. Merokok
lagi? Aduh... nyebelin puol orang ini. Kenapa Tuhan selalu mempertemukanku
dengan hal-hal yang ingin kuhindari sich? Dulu aku mengenal seorang pemuda
tampan nan tajir. Bahkan, dia merupakan salah satu calon pewaris suatu
perusahaan besar di Indonesia. Pada
mulanya dia terlihat menarik, tetapi ketika dia memberiku asap rokok, nilainya
segera menjadi minus.
Tampaknya rokok sudah
menjadi musuh bebuyutanku sejak bayi. Kata mama, papaku berhenti merokok
setelah aku lahir. Mungkinkah bayi bisa berkata: "Kalau bau rokok, jangan dekat-dekat aku!"? ... wkwwkw...
Duh, aroma rokok tuh seperti alarm yang berbunyi: "Awas! Waspadalah! Iblis
sedang mencari mangsa." Maka, aku selalu menjauhi dan menghindari
para pembawa aroma tembakau beserta asapnya. Namun, semakin dihindari kok malah
semakin dipertemukan? Jika seperti ini terus, jelas tidak ada pilihan lain,
kecuali HADAPI! Awas kamu mister i (iblis).
Tapi, ini bener-bener
nyebelin. Lebih baik aku diam saja daripada ribut. Oh Tuhan, mengapa aku harus
berurusan dengannya? Sepertinya dia tidak peduli dengan nasehatku. Mengapa
Engkau tidak mencari orang lain yang mampu menasehatinya? Eh, dia malah
mendekatiku dan menawarkan sesuatu. Dengan sudut mataku terlihat bahwa bahasa
tubuhnya menyiratkan bahwa dia sadar bahwa aku sedang marah. Jadi, dia tampak
sedang berusaha melakukan sesuatu untuk mengubah ekspresi wajahku. Aku pun
menahan diri untuk tidak marah, tetapi hati
ini bagaikan api dalam sekam.
Hingga matahari terbenam
aku pun masih marah kepadanya. Lalu hatiku berbisik: "Mengapa tidak kamu ungkapkan saja kepadanya?" Hmm... ok.
Lalu aku pun menulis pesan untuknya:
~~~~~~~~~~~~~~~~
Apa Kamu Tidak Tahu?
Apa Kamu Tidak Tahu?
Setahuku bulan ini umat Katolik memasuki bulan
puasa dan pantang dalam rangka menyambut Paskah. Tapi, kamu kok masih merokok?
Mengapa tidak pakai kesempatan ini untuk BERDOA PUASA?
Apa kamu tidak tahu bagaimana Yesus meninggal? Dia
tuh harus pikul salib, dihina, disiksa, didera, dicambuk, dimahkotai duri, dan
disalib. Disalib itu telapak tangan dan telapak kakinya dipaku, bukan sekedar
diikat dengan tali seperti yang kita lihat di dalam drama Paskah. Jadi, rasanya
tuh pasti amat sangat menyakitkan. (!JANGAN DICOBA!)
Yesaya 53:3 Ia dihina dan dihindari
orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia
sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun
dia tidak masuk hitungan.
Apa kamu tidak tahu untuk siapa Yesus mati
disalib? DIA MATI untuk semua orang, termasuk UNTUKMU.
Yesaya 53:4 Tetapi sesungguhnya,
penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,
padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Apa kamu tidak tahu mengapa Yesus rela mati
untukmu? Karena DIA AMAT SANGAT MENGASIHIMU.
Yesaya 44:22 Aku telah menghapus
segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu
seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus
engkau!
Haruskah pengorbanan-Nya menjadi sia-sia?
1 Korintus 3:16 Tidak tahukah kamu,
bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
VIA DOLOROSA
Jalan via dolorosa saat di Yerusalem. Seorang tak berdosa disalibkan, dicaci dan dihina, diteriakkan kematian-Nya. Dia disiksa dan didera, dicambuk di tubuh-Nya. Mahkota duri pada kepala-Nya. Dipikul-Nya salib-Nya. Dia melangkah menuju Kalvari.
Reff : Jalan via dolorosa, jalan penderitaan. Yesus Kristus domba Allah disalib. Dia memilih disalib bukti kasih pada kita. Karena kita, Dia serahkan diri-Nya di Kalvari.
Bridge : Darah-Nya mengalir membasuh dosa, membukakan jalan kepada Allah.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Jalan via dolorosa saat di Yerusalem. Seorang tak berdosa disalibkan, dicaci dan dihina, diteriakkan kematian-Nya. Dia disiksa dan didera, dicambuk di tubuh-Nya. Mahkota duri pada kepala-Nya. Dipikul-Nya salib-Nya. Dia melangkah menuju Kalvari.
Reff : Jalan via dolorosa, jalan penderitaan. Yesus Kristus domba Allah disalib. Dia memilih disalib bukti kasih pada kita. Karena kita, Dia serahkan diri-Nya di Kalvari.
Bridge : Darah-Nya mengalir membasuh dosa, membukakan jalan kepada Allah.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Keesokan harinya aku
masih enggan menghubungi dia, tetapi tiba-tiba ada masalah yang membuatku
menghubungi dia lagi. Oh Tuhan, mengapa
Engkau selalu berpihak kepadanya? Lalu kubaca lagi pesan yang kutulis
untuknya. Hehehe... Jangan dicoba... Hahaha... Seharusnya tak ada yang mau
mencobanya, tetapi entah mengapa saat itu tiba-tiba aku teringat perkataan 'Don't try this at home' (jangan coba
ini di rumah) ketika menjelaskan tentang penyaliban. Ada-ada aja ya. Trus di
tengah amarah kok masih bisa keluar ayat-ayat Alkitab ya? wkwwkw... Emang iblis
tuh harus dilawan dengan Firman biar lari tunggang langgang. :)
0 komentar:
Post a Comment