Catatan Ibadah Online Minggu 22 Mar 2020
Meskipun saat ini kita
diminta social distancing, jangan
sampai relationship distancing
sehingga merusak hubungan. Mari jaga hubungan baik dengan Tuhan dan sesama.
Perbanyak doa bersama keluarga. Mari kita doakan orang-orang yang punya
masalah, orang-orang yang dalam ketakutan, dan orang-orang yang belum mengenal
Tuhan. Mari kita penuhi hati dan pikiran kita dengan firman Tuhan sehingga kita
bisa semakin hafal ayat-ayat di Alkitab. Kita juga bisa mengisi waktu dengan
mempelajari lagu rohani yang baru atau membaca buku rohani yang baru. Mari kita
membangun kebiasaan baru, mengikuti CG online, atau membersihkan rumah. Mari kita berhenti membaca berita-berita
buruk dan mulai mengirimkan ayat-ayat dan pesan positif yang membangun orang
lain.
MENOMORSATUKAN TUHAN untuk memuliakan nama-Nya dengan segenap hati.
Bilangan 20:9-10 Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya. Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"
Kelihatannya Musa
menurut, tetapi di sini dia curcol
(curhat colongan alias curhat yang tidak direncanakan sebelumnya)
karena dia sudah kesal kepada orang Israel dan memakai kesempatan itu untuk
mengomeli orang Isarel. Namun, dengan memanfaatkan kesempatan ini untuk
mengomeli orang Israel, Musa gagal merepresentasikan kehendak Tuhan. Meskipun
demikian, Tuhan tetap mengeluarkan air karena Dia baik.
Bilangan 20:12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
Kitab Bilangan ditulis
oleh Musa sendiri. Dia mengizinkan kesalahannya ditulis hingga bisa kita baca
sampai hari ini karena Musa mengerti bahwa kita perlu belajar hal penting dari
kesalahannya. Karena kemarahannya, orang Israel gagal melihat kebaikan Tuhan
dan melihat kemarahan-Nya. Musa ingin
mengajarkan kepada kita bahwa kita akan menjadi lemah ketika kita menempatkan
kepentingan diri kita di atas kepentingan Tuhan. Sebaliknya, jika kita
menomorsatukan Tuhan di atas kepentingan pribadi, kita akan beroleh kekuatan.
Maka, milikilah kerinduan untuk senantiasa memuliakan nama-Nya dengan segenap
hati.
KEMENANGAN TERJADI di
SINI
Kumenyembah dalam kudus hadirat-Mu. Hampiri tahta kasih karunia-Mu Bapa. Kekuatanku hanya dalam Hadirat-Mu. Yesusku hanya Kaulah segalanya.
Chorus: Kuyakin Kau hadir di sini. Kurasakan Kuasa yang tak terbatas. Kuyakin Kau nyata di sini. Kemenangan (Kesembuhan, Kelepasan) terjadi di sini.
Bridge: Seg'nap Jiwaku memuji-Mu. Sungguh besar Kau Yesusku. Seg'nap hatiku menyembah-Mu. Kau Besar, Kau Besar. Kau Besar, Kau Besar.
Kumenyembah dalam kudus hadirat-Mu. Hampiri tahta kasih karunia-Mu Bapa. Kekuatanku hanya dalam Hadirat-Mu. Yesusku hanya Kaulah segalanya.
Chorus: Kuyakin Kau hadir di sini. Kurasakan Kuasa yang tak terbatas. Kuyakin Kau nyata di sini. Kemenangan (Kesembuhan, Kelepasan) terjadi di sini.
Bridge: Seg'nap Jiwaku memuji-Mu. Sungguh besar Kau Yesusku. Seg'nap hatiku menyembah-Mu. Kau Besar, Kau Besar. Kau Besar, Kau Besar.
0 komentar:
Post a Comment