Catatan Ibadah ke-1 Minggu 19 Jan 2020
1. Membaca. Ini merupakan salah satu cara untuk menambah pengetahuan
yang akan membuka pintu-pintu kehidupan.
2 Petrus 1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
Kita boleh pelit dalam
membeli baju atau sepatu, tetapi jangan pelit dalam pendidikan. Berikan
pendidikan yang terbaik untuk anak-anak, bukan yang termahal, tetapi yang
terbaik, bukan pula yang terdekat karena yang terdekat belum tentu baik.
2. Menulis. Para rasul telah membuat tulisan yang berguna bagi kita
hingga kini. Ini sebabnya dapat dikatakan bahwa penulis tidak akan pernah mati
karena karyanya akan tetap ada. Ini sebabnya pak Julianto suka menulis. Salah
satu bukunya berjudul ‘Mencintai Hingga Terluka’. Selain itu, menulis dapat
membantu penyembuhan luka batin. Writing
is healing. Sebelum meninggal tulislah minimal satu buku berisi biografi
Anda.
3. Punya cita-cita. Kebanyakan orang yang mudah menyerah biasanya
cenderung tidak memiliki cita-cita. Cita-cita ini pun dapat dikenali sejak dini
lewat tes bakat dan karir.
Filipi 1:22a Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.
Cita-cita Paulus adalah
hidup bagi Kristus dan memberi buah.
Sementara itu Pak
Julianto ingin di atas nisannya tertulis: 'RIP.
Di sini dimakamkan seorang konselor.' Dia pun telah berpesan kepada
anak-anaknya untuk menuliskan hal ini. Banyak orang membutuhkan bantuan
konselor hingga ada yang harus antri 3 bulan untuk bisa konseling. Namun,
banyak pula yang tidak menyimpan nomer telepon konselor sehingga saat ada
masalah dia tidak tahu harus bercerita pada siapa. Menjadi konselor adalah
cita-citanya.
4. Merasa berguna. Jika bos sering mencari kita, berarti dia masih
membutuhkan kita. Ketika kita sedang sakit, dia meminta kita cepat masuk kerja
karena masih banyak pekerjaan, hal ini bisa membuat kita merasa berguna. Dengan
demikian, kita akan bersemangat saat berangkat kerja.
5. Mati bahagia. Jika keempat hal di atas telah diperoleh, niscaya
bisa mati bahagia.
Bronnie Ware mencatat lima penyesalan orang-orang
yang sekarat:
1. Andaikan dulu saya berani hidup seperti yang saya cita-citakan.
2. Andaikan dulu saya tidak bekerja terlalu keras.
3. Andaikan dulu saya mengambil waktu membina hubungan dengan teman-teman.
4. Andaikan dulu saya berani menyampaikan perasaanku kepada orang-orang yang saya cintai.
5. Andaikan dulu saya berusaha hidup senang dan bahagia.
1. Andaikan dulu saya berani hidup seperti yang saya cita-citakan.
2. Andaikan dulu saya tidak bekerja terlalu keras.
3. Andaikan dulu saya mengambil waktu membina hubungan dengan teman-teman.
4. Andaikan dulu saya berani menyampaikan perasaanku kepada orang-orang yang saya cintai.
5. Andaikan dulu saya berusaha hidup senang dan bahagia.
0 komentar:
Post a Comment