Tema ibadah hari ini:
I. Pintu-pintu Kehidupan
II. Duri Kehidupan
III. Solusi Kehidupan
I. Pintu-pintu Kehidupan
II. Duri Kehidupan
III. Solusi Kehidupan
Filipi 1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Mana yang lebih
menguntungkan: hidup atau mati?
Cerita 1: Kalau aku mati, apa kamu menikah lagi?
Pada suatu malam
tiba-tiba isteri pak Julianto terbangun dan mengajukan pertanyaan tersebut.
Karena masih mengantuk, sebagai laki-laki pak Julianto menjawab: "Iya, aku akan menikah lagi."
Lantas isterinya berkata: "Kalau
begitu, menikahlah dengan wanita yang bisa menyayangi anak-anak kita."
Kemudian pak Julianto balik bertanya: "Jika
aku meninggal, apa kamu akan menikah lagi?" Isterinya menjawab: "Tidak. Susah bagiku untuk menikah
lagi." Lantas pak Julianto berkata: "Biar kubayangkan dulu bagaimana jika kamu meninggal?"
Nah, ketika membayangkan kematian isterinya, pak Julianto menangis. Lalu dia
berkata: "Jangan mati sekarang ma
karena aku belum siap ditinggal mati."
Cerita 2: Isteri tidak sedih ketika suaminya meninggal.
Seorang teman
terheran-heran ketika menghadiri pemakaman seorang pria. Isterinya terlihat
tenang dan tidak menangis sama sekali. Ketika berpamitan, dia pun cipika cipiki
dengan isterinya sembari berkata: "Kamu
kuat sekali. Jika ditinggal mati oleh suami, aku pasti menangis, tetapi kamu
tidak menangis sama sekali." Isteri pria yang meninggal menjawab: "Sudah lama kutunggu kematiannya. Dia
tak berguna. Untuk apa dia hidup lama-lama?"
Cerita 3: Beda saya dan isteri ketika bapak meninggal.
Isteri pak Julianto terus
menangis hingga 6 bulan lamanya acapkali dia bercerita tentang bapaknya yang
telah meninggal. Hal ini membuat pak Julianto heran. Namun, isterinya juga
heran mengapa pak Julianto tidak menangis ketika orang tuanya meninggal. Bapak
ibu pak Julianto meninggal dengan selisih waktu 7 hari, tetapi dia tidak
menangis sama sekali. Ini karena saat itu hati pak Julianto dipenuhi kepahitan
terhadap orang tuanya.
Prof. Talizi Ndraha
(mertua pak Julianto) mengatakan bahwa tidaklah
penting seberapa lama kita hidup tetapi seberapa bergunanya kita bagi orang
lain. Ada orang-orang yang suka memberi energi kepada orang lain (energy giver), tetapi ada orang-orang
yang suka mengambil energi orang lain (energy
taker). Pilihlah menjadi orang yang berguna.
0 komentar:
Post a Comment