Saturday, January 11, 2020

Pemurnian untuk Pertumbuhan ~ Pdt. Stefanus Sujono

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 12 Jan 2020
Ibrani 11:13a Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu,
Banyak orang ingin yang serba instan (seolah-olah terkena kutukan McD), termasuk orang Kristen. Namun, ayat tersebut menceritakan bahwa ada orang-orang yang meninggal tanpa memperoleh apa yang dijanjikan. Mungkin kita beranggapan bahwa iman mereka gagal. Meskipun demikian, mereka dicatat di Alkitab karena iman berarti tetap percaya sekalipun belum menerima apa yang dijanjikan.
Ibrani 11:13b tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
Jika kita tetap percaya kepada Tuhan sekalipun keadaan belum baik, ini iman.
Ulangan 8:1 "Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
Tahun ini gereja kita bertema 'Pemurnian untuk Pertumbuhan'. Banyak orang tidak suka dimurnikan karena rasanya tidak nyaman. Ada bagian-bagian yang dipotong. Namun, ini diperlukan untuk pertumbuhan. Ketika dimurnikan, sebaiknya kita taat agar proses segera selesai.

Bangsa Israel di padang gurun atas kehendak Tuhan. Karena memberontak, mereka pun harus berputar-putar di gurun selama 40 tahun. Seandainya mereka taat melakukan segenap perintah Tuhan, jangan mengira bahwa mereka tak perlu melewati padang gurun. Mereka tetap akan melewati padang gurun, tetapi mungkin hanya selama 39 hari dan tidak sampai 40 tahun. Maka dari itu, ketika Tuhan memurnikan atau memproses kita, taat saja.
Ulangan 8:2a Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu...
Masa padang gurun diperlukan untuk merendahkan hati kita karena pada dasarnya setiap manusia mudah sombong dan seringkali kita tidak menyadari adanya kesombongan di dalam diri kita. Jadi, bangsa Israel lewat padang gurun atas kehendak Tuhan, bukan kehendaknya sendiri.

Kesombongan membuat Tuhan tidak bisa bekerjaKasih karunia-Nya tidak bisa dicurahkan jika kita sombong. Namun, kerendahan hati membuat Tuhan bisa mencurahkan kasih karunia-Nya kepada kita.

Ada seorang pria yang sangat pintar. Dia selalu dikirim ke cabang-cabang perusahaan yang bermasalah. Dengan tangan dinginnya dia bisa menyehatkan perusahaan yang tadinya bermasalah. Namun, dia sombong terhadap isterinya. Isterinya merupakan seorang wanita sederhana dan pendidikannya tidak tinggi.

Orang jenius seringkali berpikiran rumit. Seharusnya dia bisa membimbing isterinya, tetapi dia malah mengatakan bahwa dia susah bicara dengan isterinya. Katanya: "Kamu ini bodoh. Sudah dijelaskan berulang kali kok masih tetap tidak mengerti." Parahnya dia mengatakan semua itu di depan orang lain. Jika isterinya memang bodoh dan dia mau menikahinya, berarti dia lebih bodoh daripada isterinya. Oh, rupanya dia tidak terlalu jenius.

Kudu NangisNamun, isterinya merupakan wanita hebat. Dia tidak membantah meskipun mungkin saja dia menangis saat sendirian. Ketika pensiun, pria itu mendapatkan banyak pesangon dari perusahaan. Tak lama kemudian dia divonis tumor otak. Pria ini pun berobat ke Singapura. Lantas dokter memberikan aturan makanannya. Jika seperti ini, siapa yang direpotkan? Tentu isterinya karena bukan dokter atau perawat yang menyiapkan makanannya. Tumornya ganas dan ketika tumornya kambuh, sakitnya luar biasa. Isteri pun memijitnya di sebelah kiri. Lalu sakit berpindah ke kanan dan dia memarahi isterinya: "Bagian ini yang sakit. Pijit di sini." Jadi, selain direpotkan, isteri masih juga dimarahi.

Andaikata dia menikahi wanita lain, mungkin dia sudah dibuang ke laut. Namun, isterinya ini tetap sabar mendampingi dia. Isterinya juga setia menjaganya dan tidak tidur sebelum suaminya tidur.  2 tahun kemudian pria tersebut meninggal karena tidak bisa disembuhkan. Menjelang ajalnya dia baru berucap bahwa dia beruntung telah memilih wanita tersebut sebagai isterinya.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.