Catatan Ibadah ke-1 Minggu 12 Jan 2020
Ulangan 8:2b dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
Ada seorang pria mendatangi developer dan membayar Rp100juta
kepadanya sebagai uang muka pembangunan rumah. Developer berjanji bahwa pondasi
rumah akan segera dibangun setelah pembayaran uang muka. Surat perjanjian
bermaterai pun diterima oleh pria itu sebagai dokumen sah perjanjian jual beli
rumah tersebut.
Namun, minggu demi minggu pria itu melihat bahwa pondasi
rumahnya belum dibangun. Bahkan, tanahnya malah ditumbuhi rumput. Lantas dia menghubungi
developer untuk menanyakan pembangunan pondasi rumahnya dan meminta uangnya
dikembalikan jika pondasi rumah tidak segera dibangun. Maka, developer
mengatakan bahwa pondasi rumah sedang dalam proses. (on the way)
Dia pun berusaha menghubungi developer, tetapi tidak
berhasil. Ditelepon tidak diangkat dan disms tidak dibalas. Ketika kantornya
didatangi, hanya ada karyawannya yang menjawab bahwa si developer sedang ke luar
kantor. Tak pernah terlihat kapan masuknya, tetapi selalu ke luar kantor.
Selanjutnya, dia berkonsultasi dengan pengacara dan
memperoleh penjelasan bahwa dia bisa menuntut developer tersebut karena dia
memiliki dokumen yang sah. Namun, pria itu berpikir untuk tidak memakai jasa
pengacara karena bisa-bisa uang Rp100jt-nya kembali dari developer hanya untuk
membayar jasa pengacara.
Maka, dia berusaha sendiri mencari developer tersebut, tetapi
tak pernah ditemukan. Hal ini membuatnya uring-uringan hingga anak dan
isterinya pun sering dimarahi. Dia marah
kepada Tuhan karena telah membuatnya kehilangan Rp100juta. Dia juga
memberitahu pemimpin gereja bahwa dia mau cuti pelayanan karena sedang ada
masalah. Dia tidak mau menceritakan masalahnya. Meskipun demikian, pemimpin
gereja menyetujui permintaannya untuk cuti pelayanan.
Selang beberapa waktu kemudian dia mulai menyadari bahwa uang Rp100juta adalah
milik Tuhan karena semuanya berasal dari Tuhan. Maka, dia
merelakan kehilangan uang tersebut dan seketika itu juga damai sejahtera
memenuhi hidupnya. Tak lama berselang dia pun ditelepon oleh developer.
Developer bertanya: "Proyek
rumahnya mau diteruskan atau dibatalkan?" Pria itu mengatakan bahwa dia
mau membatalkan saja. Lantas uang Rp100juta-nya segera dikembalikan oleh
developer. Jadi, ketika dia merendahkan
hatinya kepada Tuhan, masalahnya langsung selesai.
Padahal, sebelumnya dia sudah cari developer kemana-mana dan tidak ditemukan.
Dia orang Kristen dan rajin pelayanan. Dia telah banyak
menabur untuk pekerjaan Tuhan, tetapi kehilangan uang membuatnya berubah. Dari
peristiwa ini dia berkata: "Jika
tidak ada peristiwa seperti itu, mungkin aku tidak pernah menyadari bahwa aku
ini masih cinta uang. Maka, karena uang Rp100juta, aku menjadi mudah marah dan meninggalkan
pelayanan." Pemurnian
diperlukan untuk mengetahui apa yang ada di dalam hati kita.
0 komentar:
Post a Comment