Saturday, January 11, 2020

Mengetahui Isi Hati ~ Pdt. Stefanus Sujono

Pemurnian untuk Pertumbuhan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 12 Jan 2020
Ulangan 8:2b dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
Ada seorang pria mendatangi developer dan membayar Rp100juta kepadanya sebagai uang muka pembangunan rumah. Developer berjanji bahwa pondasi rumah akan segera dibangun setelah pembayaran uang muka. Surat perjanjian bermaterai pun diterima oleh pria itu sebagai dokumen sah perjanjian jual beli rumah tersebut.

Namun, minggu demi minggu pria itu melihat bahwa pondasi rumahnya belum dibangun. Bahkan, tanahnya malah ditumbuhi rumput. Lantas dia menghubungi developer untuk menanyakan pembangunan pondasi rumahnya dan meminta uangnya dikembalikan jika pondasi rumah tidak segera dibangun. Maka, developer mengatakan bahwa pondasi rumah sedang dalam proses. (on the way)

Minggu demi minggu hingga berganti bulan pondasi rumahnya belum juga selesai dibangun. Karena tidak sabar, dia mencoba mencari informasi dari kanan kirinya perihal developer tersebut. Hatinya pun kecut karena ternyata dia developer nakal. Jika uang sudah diterima olehnya, susah dikembalikan.

Dia pun berusaha menghubungi developer, tetapi tidak berhasil. Ditelepon tidak diangkat dan disms tidak dibalas. Ketika kantornya didatangi, hanya ada karyawannya yang menjawab bahwa si developer sedang ke luar kantor. Tak pernah terlihat kapan masuknya, tetapi selalu ke luar kantor.
Selanjutnya, dia berkonsultasi dengan pengacara dan memperoleh penjelasan bahwa dia bisa menuntut developer tersebut karena dia memiliki dokumen yang sah. Namun, pria itu berpikir untuk tidak memakai jasa pengacara karena bisa-bisa uang Rp100jt-nya kembali dari developer hanya untuk membayar jasa pengacara.

Maka, dia berusaha sendiri mencari developer tersebut, tetapi tak pernah ditemukan. Hal ini membuatnya uring-uringan hingga anak dan isterinya pun sering dimarahi. Dia marah kepada Tuhan karena telah membuatnya kehilangan Rp100juta. Dia juga memberitahu pemimpin gereja bahwa dia mau cuti pelayanan karena sedang ada masalah. Dia tidak mau menceritakan masalahnya. Meskipun demikian, pemimpin gereja menyetujui permintaannya untuk cuti pelayanan.

Not for MoneySelang beberapa waktu kemudian dia mulai menyadari bahwa uang Rp100juta adalah milik Tuhan karena semuanya berasal dari Tuhan. Maka, dia merelakan kehilangan uang tersebut dan seketika itu juga damai sejahtera memenuhi hidupnya. Tak lama berselang dia pun ditelepon oleh developer.

Developer bertanya: "Proyek rumahnya mau diteruskan atau dibatalkan?" Pria itu mengatakan bahwa dia mau membatalkan saja. Lantas uang Rp100juta-nya segera dikembalikan oleh developer. Jadi, ketika dia merendahkan hatinya kepada Tuhan, masalahnya langsung selesai. Padahal, sebelumnya dia sudah cari developer kemana-mana dan tidak ditemukan.

Dia orang Kristen dan rajin pelayanan. Dia telah banyak menabur untuk pekerjaan Tuhan, tetapi kehilangan uang membuatnya berubah. Dari peristiwa ini dia berkata: "Jika tidak ada peristiwa seperti itu, mungkin aku tidak pernah menyadari bahwa aku ini masih cinta uang. Maka, karena uang Rp100juta, aku menjadi mudah marah dan meninggalkan pelayanan." Pemurnian diperlukan untuk mengetahui apa yang ada di dalam hati kita.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.