Catatan Ibadah ke-3 Minggu 05 Jan 2020
2 Petrus 1:20-21 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Setiap nubuat atau ayat
Alkitab yang kita terima harus diuji dan tidak boleh ditafsirkan sendiri.
Berapa banyak dari kita yang masih menantikan jodoh dan berharap menikah tahun
ini? Mungkin ada seorang pemuda yang melihat seorang nonik nan menarik hati.
Namun, ketika mengikuti media sosialnya, terlihat bahwa nonik itu telah bersama
pria lain. Rupanya dia telah menikah.
Lantas pemuda itu mencari
petunjuk Tuhan di Alkitab dan menemukan ayat yang menceritakan perzinahan Daud
dengan Batsyeba. Ketika membaca ayat tersebut, pemuda itu berkata: "Jika Daud saja bisa mendapatkan
Batsyeba, tentu aku juga bisa mendapatkan nonik itu sekalipun dia telah
bersuami." Ini jelas-jelas salah.
Ada pula yang tidak mau
berubah karena dari dulu, sekarang, dan selamanya Tuhan Yesus tidak berubah. Dia
pun bernyanyi: “Tuhan Yesus tidak berubah, tidak berubah, tidak berubah.” Ini
keliru. Jika seorang pelukis hendak melukis seorang model, orang yang menjadi
modelnya tidak boleh berubah-ubah agar lukisannya tidak berubah. Demikian pula
dengan Yesus. Dia adalah model bagi
kita. Sebagai model atau panutan, Yesus tidak boleh berubah-ubah agar kita
bisa meniru-Nya hingga semakin serupa dengan-Nya.
2 Petrus 2:1 menceritakan
bahwa dari sejak dulu kepalsuan atau penyesatan telah terjadi. Ajaran sesat
yang ada saat ini yaitu adanya kepercayaan bahwa apapun agamanya yang penting
berbuat baik. Ini menonjolkan perbuatan baik saja padahal berbuat baik tidak menjamin kita masuk surga. Agar bisa masuk
surga, kita harus menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat kita. Di
samping itu, ada gereja di luar negeri yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
Kumis dan kumis bertemu. Rok dan rok berpasangan. Ini jelas-jelas sesat.
Selain ajaran sesat, kita harus waspada terhadap nabi palsu.
Ada seorang wanita yang sakit ginjal sehingga harus cuci darah tiap 2 minggu.
Dia dan suaminya minta didoakan dan pendeta pun mendoakan mereka agar kuat. Beberapa
saat kemudian mereka mendengar ada nabi yang memiliki karunia kesembuhan.
Mereka segera menemui nabi tersebut lalu nabi itu bernubuat bahwa wanita itu
tidak akan menjalani cuci darah lagi. Ketika mendengarnya, tentu saja mereka
bersukacita dan segera kembali ke kota asalnya.
Ketika hal ini
diceritakan ke pak Robert, dia berkata: "Bukankah setiap nubuatan harus diuji?
Jika nanti kondisi isteri memburuk, tetaplah ke dokter dan jangan ditunda
lagi." Pada mulanya mereka menelan mentah-mentah perkataan nabi.
Ternyata sekitar 2 minggu kemudian kondisi isterinya mulai menurun. Ini
pertanda bahwa dia harus cuci darah lagi. Lantas pak Robert menguatkan mereka.
Mungkin memang belum waktunya Tuhan memberikan mujizat kesembuhan. Mungkin iman
mereka sedang diuji. Jadi, pak Robert berdoa agar mereka tetap kuat sekalipun
harus tetap cuci darah. Entah itu nabi palsu atau bukan, tetapi setiap nubuatan
yang kita terima harus diuji dulu dan jangan langsung dipercayai.
Memahami Alkitab perlu
penafsiran. Kita tidak boleh sekedar memberi makna yang sesuai dengan keinginan
kita, tetapi kita harus menggali maknanya agar tidak tersesat dan menyesatkan.
Ketika kita memperoleh ayat emas akhir tahun, kita perlu menggali maknanya
terlebih dahulu.
Ada sebuah komik yang
mengilustrasikan perbincangan 2 pemuda. Salah satu pemuda berdiri di atas
dinding sembari menyatakan bahwa “segala perkara dapat kutanggung di dalam
Dia yang memberi kekuatan kepadaku”. Lalu pemuda lainnya bertanya
perihal apa yang akan dia lakukan. Tak
lama berselang pemuda itu segera menjalankan aksinya seraya berkata: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam
Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Aku bisa terbang seperti burung.” Bluk.
Seketika dia jatuh. Jadi, kita tidak boleh menggunakan firman terlepas dari
konteks atau latar belakang penulisan firman tersebut.
Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Ayat itu ditulis oleh
Paulus di dalam penjara. Segala perkara yang dimaksudkan Paulus adalah segala
perkaranya di dalam penjara karena memberitakan Injil keselamatan.
BUKTI KEBESARAN-MU
Tuhan Kau sempurna. Dalam rencana-Mu dan karya-Mu kuserahkan hidupku, Murnikan dengan roh-Mu.
Hidupku menggenapi firman-Mu. Tanda mujizat sertai tiap langkahku.
Kau bersamaku, di dalamku. Jadi bukti kebesaran-Mu.
Tuhan Kau sempurna. Dalam rencana-Mu dan karya-Mu kuserahkan hidupku, Murnikan dengan roh-Mu.
Hidupku menggenapi firman-Mu. Tanda mujizat sertai tiap langkahku.
Kau bersamaku, di dalamku. Jadi bukti kebesaran-Mu.
0 komentar:
Post a Comment