Sunday, January 26, 2020

Melibatkan Tuhan ~ Ps. Jose Carol

Kerja Bersama Tuhan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 26 Jan 2020

Beberapa waktu kemudian kejadian tersebut terulang kembali. Entah mengapa Simon kembali menjadi penjala ikan padahal sudah 3,5 tahun lamanya dia meninggalkan profesi nelayan setelah mengikuti Yesus sebagai penjala manusia. Memang manusia cenderung kembali ke masa lalunya ketika tidak bisa melihat masa depannya. Ini sebabnya polisi juga cenderung mencari penjahat di tempat masa lalunya sebelum dia dipenjara.
Yohanes 21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Bukankah lebih mudah untuk berenang tanpa pakaian daripada berpakaian? Lalu mengapa Simon berpakaian terlebih dahulu sebelum berenang menghampiri Yesus? Ini untuk menunjukkan rasa hormat karena tidak sopan jika menemui orang penting tanpa busana. Selain itu, Simon merasa tidak layak berhadapan dengan Yesus karena dia merasa berdosa. Simon juga menunjukkan bahwa kita harus mendahulukan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita.
Yohanes 21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
Petrus mendapatkan 153 ekor. Melalui peristiwa ini mungkin Yesus ingin mengingatkan Petrus akan 153.600 orang asing yang turut membangun bait Allah pada zaman Salomo. Petrus amat memahami kitab Taurat sehingga dia pasti memahami maksud Yesus. Kemungkinan besar Yesus memberi tanda kepada Petrus untuk menjangkau orang non Yahudi pula karena sebelumnya Petrus hanya mau menjangkau orang Yahudi. Ini berbeda dengan Paulus yang telah menjangkau orang-orang non Yahudi.
2 Tawarikh 2:17 Lalu Salomo menghitung semua orang asing yang laki-laki yang ada di negeri Israel sama seperti yang pernah dilakukan Daud, ayahnya. Maka terdapatlah seratus lima puluh tiga ribu enam ratus orang.
Orang GerejaKita semua juga dipanggil untuk membangun bait Allah sebagai satu kesatuan tubuh Kristus.

Apakah Tuhan hadir dalam setiap aspek kehidupan kita? Apakah kita sudah melibatkan Tuhan dalam pernikahan, bisnis, pekerjaan, sekolah, dan semuanya?

Apakah selama ini kita sudah bersandar pada kekuatan Tuhan atau justru masih bersandar pada kekuatan kita sendiri? Apakah kita masih bersandar pada pengetahuan dan pengalaman kita?

Apakah kita sudah menaati perintah Tuhan?

BE WITH YOU
Verse 1: Savior of my soul, I confide in You through all my darkest moments. In You I find my peace. My comfort when I'm weak. I trust in You, through storm and raging sea.
Verse 2: Faithful, You're my God. You're the glory and the lifter of my head. Your light it fills my days. It leads me in Your ways. Forever I surrender all to You.
Chorus: And I live to worship You. My Jesus, You're the only one for me. Nothing will ever take Your place, my precious savior. Who can stand between my Lord and me? Lord, I live to honor You and I long to bring my life an offering. Take me higher. Draw me deeper. I give all to be with You.

Ketika hujan turun pada hari Imlek, Ps. Caleb Natanielliem mendapatkan pernyataan dari Roh Kudus: "hujan... hujan... hujan... (rain... rain... rain...) Tahun ini jemaat Mawar Sharon di Sibec bersiaplah kebasahan."
Yoel 2:23 Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.
新年快 (Xīn Nián Kuài Lè). Imlek seringkali berkaitan dengan musim semi dimana musim dingin telah berakhir. Pada musim ini kita dapat menumbuhkan benih yang kita tabur karena Tuhan memberikan hujan. Baca kelanjutannya dalam Yoel 2:24-27.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
^.^...Amboi, indah nian janji musim semi itu...^.^

wOw
Langit kelam penuh bintang
Rembulan tersenyum penuh makna
Masa suram telah hilang
Sukacita terkulum dalam sukma
Kupu-kupu berdendang riang menyongsong kemilau hari. Sejauh mata memandang tak jumpa ilalang kegerahan. Bunga-bunga bermekaran memenuhi setiap pekarangan. Aroma kesegaran terasa kental menyapu setiap sudut jalanan. Angin melambai-lambai tebar harapan, mengusir kabut rimba kekelaman.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.