Sunday, December 8, 2019

Prestasi Tanpa Relasi ~ Pdt. Rubin Adi Abraham

Relasi Menghasilkan Prestasi
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 08 Des 2019

Prestasi tanpa relasi akan menghasilkan kehampaan. Kate Spade yang sukses berbisnis tas ditemukan mati bunuh diri. Sekalipun sukses, dia tidak memiliki relasi yang baik dengan suaminya. Beberapa artis Korea juga mati bunuh diri padahal mereka tidak kekurangan prestasi. Mereka juga tidak kekurangan popularitas dan publikasi.

Dahulu pun ada foto model yang bernama Marilyn Monroe. Sekali tersenyum dia dibayar USD1000 sedangkan dari tadi kita tersenyum tetapi tidak mendapatkan uang... wkwwkw... Meskipun demikian, Marilyn Monroe juga mati bunuh diri. Ini sebabnya relasi lebih penting daripada prestasi. Pada akhirnya relasi akan menghasilkan prestasi. Untuk membangun relasi, kita bisa belajar kepada Yesus.
Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Cara membangun relasi adalah kembali kepada perintah Tuhan yang pertama, yaitu kasihi Tuhan terlebih dahulu. Cari Tuhan dulu maka semuanya akan ditambahkan. Setelah itu kasihi keluarga dan sesama. Jangan terbalik mengasihi keluarga dulu. Yesus Membangun Relasi dengan:

1. Bapa. Yesus sering berdoa semalam suntuk.
Matius 3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Ketika Yesus dibaptis, terdengarlah suara tersebut. Nah, prestasi apa saja yang telah dibuat oleh Yesus sebelum Diri-Nya dibaptis? Tidak ada.
Apa dia telah membuat mujizat? Belum. Mujizat baru terjadi setelah dia dibaptis. Jadi, yang belum dibaptis, silahkan baptis dulu.
Apakah Yesus telah menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan. Tidak.
Tidak ada prestasi yang telah diraih-Nya tetapi Bapa berkenan kepada-Nya karena sebelum dibaptis dia terus menjalin relasi dengan Bapa.

2. Keluarga.
Lukas 2:49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
Ketika dicari orang tuanya, Yesus menjawab seperti itu, tetapi kemudian dia tetap pergi meninggalkan keramaian untuk mengikuti mereka. Yesus juga menjadi tukang kayu untuk menafkahi adik-adiknya. Kita pun harus menghormati dan memelihara orang tua kita.
1 Timotius 5:8 Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.
Jika sudah menikah, sebaiknya mencari rumah sendiri, baik kontrak atau beli sendiri. Namun, jika sudah mapan, alangkah baiknya mengajak orang tua tinggal bersama, terutama jika mereka sudah tidak sekuat dulu lagi. Dulu mereka sudah merawat kita sehingga sudah sepantasnya jika di kemudian hari kita yang merawat mereka.

Isteri pak Rubin merupakan anak orang kaya di Tasikmalaya. Mertuanya memiliki banyak tanah di kawasan Pecinan sana dan rumahnya besar. Perabotannya pun didatangkan dari Cina semua. Suatu hari papa mertuanya meninggal. Lalu semua anaknya berkumpul untuk menghibur mamanya. Namun, karena kesibukan masing-masing dan tempat tinggalnya di luar kota atau luar negeri, mereka semua segera pergi meninggalkan mama mertuanya selepas pemakaman.

Teman PenyelamatTak lama berselang isteri pak Rubin mengunjungi mamanya. Dia tidak menemukan mamanya di ruang tidur atau ruang makan. Ternyata mamanya ada di ruangan yang paling pojok. Di sana dia melihat mamanya menangis sambil menggerak-gerakkan kaki, seperti anak kecil. Isteri pak Rubin segera berlari memeluk mamanya yang masih merasa kehilangan papanya.

Lantas dia mengajak mamanya tinggal bersamanya agar bisa mendampinginya. Pada awalnya tawaran tersebut ditolak mamanya. Namun, setelah diajak terus menerus, akhirnya mama mertua pak Rubin mau tinggal bersama mereka. Ketika mama mertuanya meninggal pada usia 92 tahun, saudara-saudara isterinya berterima kasih kepadanya karena dia mau merawat mama mereka. Namun, pak Rubin berkata: "Tidak perlu berterima kasih. Menjaga orang tua adalah suatu kewajiban." Selain mengasihi orang tua, kita juga harus mengasihi pasangan kita.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.