Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 08 Des 2019
3. Sesama. Yesus juga memperhatikan para murid dan orang berdosa,
seperti Zakheus.
a. Yesus lemah lembut dan rendah hati.
Matius 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
b. Yesus tidak suka berbantah dan teriak-teriak.
Matius 12:19 Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
Namun, jika suami diktator dan isteri gladiator, ini bisa menimbulkan
masalah. Biasanya suami suka marah-marah jika perutnya kosong. Sebelum menikah
biasanya cinta turun dari mata ke hati. Namun, jika sudah menikah, dari perut
naik ke hati. Maka, agar suami tidak suka marah-marah, coba isteri masak untuk
suami dan dampingilah ketika dia sedang makan. Jika tidak bisa memasak, ya
belajarlah atau gunakan go-food atau grab-food.
Sementara itu, isteri suka mengomel jika kantongnya kosong. Maka dari
itu, suami perlu memberinya uang belanja. Jika isteri bahagia, tentu suami juga
akan bahagia. Jika seperti ini, barulah suami isteri bisa berbicara dari hati
ke hati. Jika suami isteri rukun, prestasi anak juga akan meningkat karena jika
ada kesatuan hati, di sana ada berkat.
Memang membangun rumah tangga tidak mudah. Pak Rubin telah menikah selama
31 tahun. Selama rentang waktu tersebut ada aja masalah yang terjadi. Bahkan, seringkali
hanya masalah-masalah kecil yang menjengkelkan. Walaupun begitu, relasi yang
baik harus tetap diusahakan.
Suatu hari pak Rubin bertanya kepada isteri: "Mau makan apa?" Dijawab: "Terserah." Lalu pak Rubin menawarkan Chinese Food, tetapi isteri tidak mau karena
kemarin makan Chinese Food banyak
minyaknya. Lalu pak Rubin menawarkan masakan Jepang yang sehat, tetapi isteri
menolaknya dengan alasan kemarin saat makan salad ada ulatnya. "Jadi, maunya makan apa?"
tanya pak Rubin sekali lagi. Jawabannya pun tetap "Terserah".
Lantas pak Rubin merasa kesal. Katanya terserah tetapi kok menolak setiap
tawaran yang diajukan. Namun, dia berpikir bahwa mungkin saja isterinya juga
pernah kesal karena hal-hal kecil yang dilakukannya. Maka, dia tetap mengupayakan
adanya relasi yang baik.
c. Penuh kasih dan suka menolong sehingga dapat menjangkau jiwa-jiwa.
BAPA KAU
SETIA
Bapa Kau setia, Bapa Kau mulia. Tenanglah jiwaku aman bersama-Mu. Lebih dari harta Kaulah segalanya. Tenanglah jiwaku dalam hadirat-Mu.
Kau tunjukkan kasih setia-Mu. Kau menyediakan yang kuperlu. Kau setia, Kau mulia dulu, sekarang, dan selamanya.
Kau tunjukkan kasih setia-Mu. Kau menyediakan yang kuperlu. Kau setia, Kau mulia. Bapa, Kau setia.
Bapa Kau setia, Bapa Kau mulia. Tenanglah jiwaku aman bersama-Mu. Lebih dari harta Kaulah segalanya. Tenanglah jiwaku dalam hadirat-Mu.
Kau tunjukkan kasih setia-Mu. Kau menyediakan yang kuperlu. Kau setia, Kau mulia dulu, sekarang, dan selamanya.
Kau tunjukkan kasih setia-Mu. Kau menyediakan yang kuperlu. Kau setia, Kau mulia. Bapa, Kau setia.
0 komentar:
Post a Comment