Sunday, December 15, 2019

Merayakan, Membangun, Menghormati ~ Ps. Isaac Albert

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 15 Des 2019

Tema khotbah ke-1, ke-2, dan ke-3 tentang menghormati, merayakan, dan membangun. Namun, pada ibadah ke-4 khotbahnya tentang cara bergulir dengan kuasa Roh Kudus karena nanti pada ibadah ke-4 pak Isaac akan tumpang tangan kepada banyak orang untuk menerima kuasa Roh Kudus. Jika ada yang membutuhkannya, bisa datang pula nanti malam.
Filipi 2:19-22 Tetapi dalam Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius kepadamu, supaya tenang juga hatiku oleh kabar tentang hal ihwalmu. Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan aku dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu; sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus. Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya.
sesuai panggilanAyat di Alkitab tidak hanya berbicara tentang bapa jasmani, tetapi juga berbicara tentang bapa rohani. Di dalam Perjanjian Baru kata 'Bapa' disebut sebanyak 52 kali dan hanya 5 di antaranya yang berbicara tentang bapa jasmani.

Kita harus menghormati bapa rohani, seperti Timotius terhadap Paulus. Kita harus memiliki hati dan visi yang sama dengan bapa rohani sehingga kita bisa sehati dan sepikir seperti Timotius dan Paulus. Jika kita mengasihi Yesus, kita pun harus memiliki kepedulian terhadap Gereja karena Gereja adalah mempelai Kristus.
Efesus 6:1-4 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Dengan menghormati bapa jasmani, kita akan berbahagia dan panjang umur. Hal yang sama juga berlaku jika kita menghormati bapa rohani. Berkat akan tercurah kepada kita. Sementara itu bapa rohani harus mendidik anak-anak dalam ajaran dan nasehat Tuhan.
Filipi 3:13-16 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu. Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.
Mengenali Panggilan TuhanSetiap orang harus berusaha hidup sesuai dengan panggilan Tuhan. Kita diutus ke luar. Setiap orang diberi karunia yang berbeda-beda agar bisa saling membangun, bukan untuk saling bersaing. Semua dimulai dari atas lalu menurun ke generasi selanjutnya. Lantas jika kita bertemu dengan seseorang, mungkin kita bisa melihat bahwa orang tersebut akan ada di masa depan kita. Dengan demikian, kita akan menghormatinya dan berusaha membangunnya.
Amsal 13:22a Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya,
Berkat yang kita terima bukan hanya untuk anak, tetapi juga untuk cucu. Berkat Tuhan akan turun dari generasi ke generasi jika kita mau menghormati bapa kita.
Maleakhi 4:5-6 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Elia berbicara tentang kebangunan rohani sebelum Tuhan datang kedua kalinya. Tuhan mau hati bapa berbalik kepada anak dan hati anak berbalik kepada bapa.
2 Raja-raja 2:9 Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu."
Kiranya kita semua memiliki kerinduan seperti Elisa sehingga kita bisa mendapat dua bagian dari kuasa roh bapa rohani kita. Ingat raja Daud. Ketika diurapi menjadi raja, dia hanya seorang penggembala domba. Namun, dia bisa menaklukkan Goliat. Jika kita mau menaklukkan raksasa di dalam hidup kita, marilah kita menjadi orang yang bisa menghormati, merayakan, dan saling membangun.

BIARLAH ROHMU MENYALA-NYALA
Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Tak ada banyak waktu. Giatlah dan jangan lalai. Pekerjaan besar menunggu. Ladang siap dituai.
Tanggalkan s'gala beban dan dosa yang merintangi. Berlari pada tujuan panggilan surgawi.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.