Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 29 Des 2019
Cara Mengakhiri 2019 dengan
Baik, yaitu:
1. Melupakan yang di belakang.
2. Memandang ke depan.
1. Melupakan yang di belakang.
2. Memandang ke depan.
MELUPAKAN yang di BELAKANG
Sekalipun Paulus melupakan masa lalu, dia tetap mengingatnya. Namun,
emosinya tidak lagi terbawa-bawa ketika dia menceritakan masa lalunya. Kita
semua juga berasal dari masa lalu.
Pak Sukirno pernah mengalami pelecehan seksual ketika masih anak-anak dan
remaja. Dia masih ingat peristiwa tersebut, tetapi tak ada emosi yang dia
rasakan ketika menceritakan hal ini. Datar saja. Jadi, lupa di sini bukan
berarti tidak ingat, melainkan bisa tetap ingat tetapi tidak lagi mempengaruhi
emosi kita.
Dulu pak Sukirno selalu menangis acapkali membicarakan anaknya yang telah
meninggal. Dia pun meminta bantuan beberapa konselor hingga akhirnya dia
menyadari bahwa tangisnya disebabkan oleh kemarahan dan bukan kesedihan. Dia
marah kepada dirinya sendiri atas kematian anaknya itu. Setelah menyadari hal
ini, dia pun belajar mengampuni dirinya sendiri.
Lantas konselor memberinya pekerjaan rumah untuk menulis surat kepada
anaknya. Dia pikir bahwa dia akan menangis ketika menulis surat untuk anaknya.
Namun, ternyata dia bisa menyelesaikan suratnya tanpa menangis lagi. Dia pun ke
kuburan anaknya dan tidak menangis lagi. Sekalipun dia tidak menangisi anaknya
lagi, dia tetap menyayangi anaknya. Dengan mengampuni dirinya sendiri, dia
tidak lagi menyiksa dirinya.
Hal-hal yang harus
dilupakan, yaitu:
A. Lupakan luka masa lalu atau luka batin atau sakit hati yang dalam,
seperti karena difitnah, ditipu, dihina, dan lain-lain.
Beberapa waktu lalu di koran ada berita perihal seorang pria yang
membunuh temannya saat reuni SMA. Persoalannya pria itu sering dibully oleh temannya semasa SMA dan dia
terus mengingatnya selama 50 tahun. Lantas tiap kali bertemu teman-temannya dia
selalu saja membahas tentang teman yang dulu telah membullynya. Semula mereka menganggapnya biasa saja.
Nah, ketika bertemu pada acara reuni, pria itu meminta temannya meminta
maaf. Namun, temannya mengatakan bahwa dia tidak ingat pernah membully sehingga dia tidak mau meminta
maaf. Karena temannya tidak mau meminta maaf, dia pun ditembak lalu pria itu
melarikan diri. Jadi, puluhan tahun berlalu tetapi dia tetap mengingat lukanya.
Dia telah menciptakan neraka bagi dirinya sendiri.
B. Lupakan kegagalan atau kesalahan yang sudah lalu.
Beberapa pelayan restoran sempat dites untuk menyebutkan semua menu
makanan yang telah dipesan oleh meja 1, meja 2, dan seterusnya. Mereka pun bisa
menyebutkan semua menu yang dipesan pembeli selagi makanan tersebut belum
tersaji. Namun, ketika semua makanan tersebut telah dihabiskan, pelayan tidak
bisa mengingat kembali menu makanan yang dipesan. Mereka harus melihat
catatannya dulu. Manusia memang cenderung seperti ini. Kita akan mengingat
segala sesuatu yang belum tuntas. Jika ada pekerjaan yang belum selesai,
kita pun akan mengingatnya.
0 komentar:
Post a Comment