Saturday, November 9, 2019

Pahlawan Wanita: Debora ~ Bpk. Paulus Bambang

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 10 Nov 2019
Hakim-hakim 4:1 Setelah Ehud mati, orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN.
Saat Ehud masih hidup orang Israel kelimpahan berkat selama 80 tahun. Namun, setelah Ehud mati orang Israel melakukan kejahatan. Ketika kita masih hidup, kita bisa mengajarkan yang benar kepada orang-orang di sekitar kita, baik sebagai kepala keluarga maupun sebagai pebisnis. Namun, ketika kita meninggal, mungkinkah mereka tetap melakukan hal yang benar? Apakah anak-anak atau bawahan tetap melakukan hal yang benar ketika kita tiada? Di sinilah tes kita dimulai.

Oleh karena itu, selagi masih hidup pak Paulus senantiasa mengumpulkan seluruh keluarganya secara rutin untuk menanamkan nilai-nilai kebenaran. Di kantor dia juga mempersiapkan bawahan yang takut akan Tuhan. Dia tidak hanya melihat kompetensinya. Dengan demikian, dia berharap nantinya saat dia pensiun posisinya bisa digantikan oleh orang yang benar.

Kuasa Doa
Ketika anaknya ada masalah, dia akan mengajak mereka berdoa. Ketika di kantor ada masalah, dia mengajak anak buahnya berdoa. Ketika dia ingin memperoleh proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto, dia pun mengajak anak buahnya berdoa. Dia berhasil dengan cara-cara yang benar, bukan dengan menyogok sana-sini. Tanah lembek pun menjadi keras setelah dia dan anak buahnya sepakat dalam doa.
Yohanes 14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
Sebelumnya orang Israel pun sempat melakukan kejahatan setelah Yosua meninggal. Karena segala kejahatannya, Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangan musuh. Jadi, bukan Sisera yang mengalahkan mereka, tetapi Tuhan sendiri yang menyerahkan mereka.
Hakim-hakim 4:2 Lalu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan Yabin, raja Kanaan, yang memerintah di Hazor. Panglima tentaranya ialah Sisera yang diam di Haroset-Hagoyim.
Namun, di tengah-tengah kesesakannya ini orang Israel masih ingat Tuhan. Mereka pun berseru-seru kepada-Nya.
Hakim-hakim 4:3 Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, sebab Sisera mempunyai sembilan ratus kereta besi dan dua puluh tahun lamanya ia menindas orang Israel dengan keras.
Akibat penindasan yang keras, orang Israel telah kehilangan kekuatan, kehilangan harapan, dan kehilangan percaya diri. Semula orang Israel mengandalkan kekuatan diri sendiri, tetapi setelah dikalahkan dan ditindas selama 20 tahun mereka pun kehilangan kekuatan dan harapan.

Orang yang putus asa biasanya cenderung bunuh diri atau bercerai. Biasanya orang bercerai karena memang sudah kehilangan harapan. Tuhan membenci perceraian. Jika orang bercerai berarti mereka sudah tidak percaya bahwa Tuhan sanggup memulihkan keadaan mereka. Mereka melihat masalahnya lebih besar daripada Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.