Sunday, November 10, 2019

Kemenangan Iman: Debora ~ Bpk. Paulus Bambang

Pahlawan Iman: Debora
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 10 Nov 2019

Kita harus berdoa agar kita memiliki hati yang tidak bergantung pada pengetahuan dan pengalaman kita. Kita harus bergantung kepada Tuhan saja. Debora tidak mengetahui cara mengalahkan Sisera. Dia tidak bisa menjelaskan caranya kepada Barak. Hanya Tuhan yang tahu caranya. God will make a way where there seems to be no way.

Kita bisa mengangkat tangan melawan gravitasi jika kita mengerahkan kekuatan yang melebihi gaya gravitasinya. Benda-benda di atas tidak jatuh karena ada kekuatan yang menahannya. Kita bisa berdiri tanpa jatuh karena kedua kaki kita masih kuat. Orang yang bergantung pada kekayaannya atau posisinya cenderung susah terbang karena kekuatan yang menahan mereka di dunia jauh lebih kuat. Mereka terikat kepada harta dan kedudukan mereka di dunia.
Hakim-hakim 4:14 Lalu berkatalah Debora kepada Barak: "Bersiaplah, sebab inilah harinya TUHAN menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah TUHAN telah maju di depan engkau?" Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu orang mengikuti dia,
Ketika mendapatkan serangan dari banyak musuh, Debora mengatakan kepada Barak bahwa inilah harinya Tuhan. Kemudian Barak turun untuk mengalahkan musuh dan tak seorang musuh pun ditinggalkan hidup. Mengapa harus naik dulu padahal nantinya harus turun lagi? Jika kita mendapatkan serangan dari banyak musuh, kita juga harus mendahului cari Tuhan, seperti yang dinyatakan dalam doa Bapa kami, yaitu karena Tuhanlah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Hakim-hakim 4:21 Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke dalam pelipisnya sampai tembus ke tanah — sebab ia telah tidur nyenyak karena lelahnya — maka matilah orang itu.
Kemenangan Debora tidak menginspirasi Heber, tetapi menginspirasi Yael. Wanita lagi. Namanya tercatat di dalam Alkitab padahal yang dilakukannya hanya menancapkan patok ke dalam pelipis Sisera. Kita semua juga dipanggil untuk menjadi pahlawan iman yang menjadi garam dan terang dunia. Bagaimana caranya? Tidak tahu. Hanya Tuhan yang tahu. Ikuti saja firman-Nya.

ENGKAU GEMBALA yang BAIK
Engkau gembala yang baik. KAU menuntun hidupku dan bawaku ke air tenang, menyegarkan jiwaku. Sekalipun kuberjalan dalam lembah kekelaman, tak akan gentar kumelangkah s'bab ENGKAU besertaku.
AKU gembala yang baik. KU-menuntun hidupmu dan KU-membawamu ke air tenang, menyegarkan jiwamu. Sekalipun kau berjalan dalam lembah kekelaman, janganlah gentar/ takut kau melangkah s'bab AKU besertamu.
Janganlah takut kau melangkah s'bab AKU besertamu. Janganlah takut kau melangkah s'bab AKU Tuhanmu besertamu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.