Sunday, October 13, 2019

Percaya ~ Pdt. Sukirno Tarjadi

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 13 Okt 2019

Zaman sekarang kita sungguh terbantu dengan hadirnya GPS sehingga kita bisa menggunakan aplikasi Waze dan Google Maps. Dengan kedua aplikasi tersebut kita bisa menemukan tujuan kita karena aplikasi tersebut juga telah dilengkapi suara untuk menunjukkan jalan kepada kita. Maka, sekalipun kita berada di daerah yang tidak dikenal, kita dapat menemukan tempat tujuan kita dengan mengikuti panduannya.

Namun, kadang kala GPS dapat melakukan kesalahan dan dapat menyebabkan kematian. Ada seorang turis Jepang yang mengikuti panduan GPS dan mobilnya berakhir di laut. Ada seorang oma yang mengikuti panduan GPS hingga melintasi 5 negara. Seharusnya dia hanya perlu menempuh jarak 230 km tetapi malah menempuh jarak 2300 km. Lantas anaknya kebingungan mencarinya lalu ditelusuri ATMnya. Ternyata dia mengambil uang di luar negeri. Oma mengatakan bahwa dia hanya mengikuti panduan GPS. Ketika suara GPS berubah ke bahasa lain barulah dia mulai merasa bahwa ada yang tidak beres.

Pak Sukirno (di Jakarta) pernah mencoba GPS karena ingin makan mie. Lalu GPS menyarankan beberapa tempat makan mie yang enak. Salah satunya di Malaysia. Apa kita akan mengikuti panduan tersebut? Sesungguhnya pada saat menyetir kita tidak bisa sepenuhnya mengikuti panduan GPS karena bisa salah. Dalam menyetir kita juga harus menggunakan mata untuk melihat dan berpikir.

Peristiwa tersebut bisa terjadi karena mereka percaya kepada GPS. Kita pun tidak bisa menjalani hidup tanpa percaya. Tadi saya memperhatikan setiap jemaat langsung duduk tanpa memeriksa kekuatan kursinya. Mengapa tidak ada yang memeriksa kursinya terlebih dahulu? Tentu karena percaya.
Amsal 31:11 Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
Isteri Cakap
Hubungan suami isteri juga tidak bisa berjalan tanpa percaya. Amsal 31 menjelaskan kriteria isteri yang dapat dipercaya. Isteri yang cakap siapa yang akan mendapatkannya? Kelihatannya tidak mudah mendapatkan isteri seperti ini. Namun, salah satu indikatornya adalah dapat dipercaya. Hal ini juga berlaku untuk suami.

Beberapa pilar yang dibutuhkan dalam membangun rumah tangga, antara lain:
1. KASIH. Kasih ini bukan sekedar emosi, tetapi kemauan sehingga bisa diperintahkan, seperti: "Kasihilah isterimu..."
2. PERCAYA. Ini pilar yang paling rentan hancur dan seringkali pilar ini yang hancur duluan.
3. PENGERTIAN. Ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Seringkali kita pun masih terkejut akan sikap pasangan kita setelah waktu yang lama. Ini membutuhkan komunikasi terus menerus.
4. HORMAT.
5. KOMITMEN. Pilar inilah yang seringkali mampu mempertahankan hubungan rumah tangga ketika pilar lain sudah hancur.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.