Sunday, October 20, 2019

Keuangan Morat-Marit ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Keuangan Keluarga
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 Okt 2019

2. Menolong Sesama Tanpa Akal Sehat.
Amsal 17:18 Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan, yang menjadi penanggung bagi sesamanya.
Ada seorang anak muda yang berbakat bisnis, tetapi tidak punya modal. Maka, dia ke bank meminta pinjaman, tetapi bank tidak mau memberikan karena tidak ada jaminan. Lantas anak muda ini meminta bantuan gembala sidang. Karena melihat bakatnya, gembala sidang memberikan sertifikat rumahnya sebagai jaminan di bank agar anak muda ini beroleh pinjaman.

Pada awalnya semua berjalan lancar, tetapi akhirnya anak muda itu menghilang dari gereja pada saat tak mampu lagi membayar hutangnya ke bank. Jemaat bisa menghilang, tetapi pendeta tidak bisa menghilang. Alhasil, rumah gembala sidang disita. Dia rela berkorban seperti Yesus.

Langkah SelanjutnyaAda pula seorang pengusaha Kristen yang membantu pengusaha Kristen lainnya dengan cara meminjamkan kartu kredit dan kartu debitnya. Sudah ada debit dan kredit, berarti neracanya sudah seimbang. Peminjam tidak melaporkan semua transaksi yang terjadi hingga akhirnya suatu saat pemberi pinjaman mengetahui bahwa tagihannya sudah terlalu banyak. Peminjam tak sanggup membayar dan pemberi pinjaman juga memiliki tagihan lainnya. Alhasil, pemberi pinjaman yang dikejar-kejar debt collector.

Jadi, ketika membantu sesama atau sanak keluarga, jangan sampai mengakibatkan diri kita sendiri berada dalam kesulitan. Jika sebuah kapal sudah bocor dan dengan menambalnya mengakibatkan kapal kita bocor, ini sama saja dengan bunuh diri. Cak lontong saja bisa berkata: 'mikir'.

3. Berani Hutang.
Orang Kristen pun bisa terlilit hutang karena tidak berhikmat dalam mengelola keuangannya, seperti nabi dalam ayat berikut ini.
2 Raja-raja 4:1 Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."
Beberapa orang Kristen takut akan Tuhan, tetapi tidak takut berhutang. Bahkan, saat ini ada banyak pinjaman online. Jika meminjam online dan tak bisa membayar, berhati-hatilah karena semua kontak akan dihubungi oleh debt collector. Jika di daftar kontak ada pendeta atau ketua CG, mereka juga akan dikontak oleh debt collector.

Beberapa orang yang terlilit hutang pun seenaknya menengking dalam nama Yesus. Tidak bisa seperti ini. Sekalipun mujizat terjadi, hal ini tidak akan mendewasakan. Bangsa Israel mengalami banyak mujizat, tetapi tetap tegar tengkuk. Kita harus menjadi dewasa. Mujizat diperlukan ketika kita terdesak oleh keadaan.

Namun, jika mau berhutang untuk bisnis, seperti impor, boleh-boleh saja, tetapi hutangnya harus produktif atau menghasilkan.

4. Ingin Cepat Kaya. Beberapa investasi bodong menawarkan keuntungan yang luar biasa dan beberapa orang mempercayainya, termasuk pendeta. Bahkan, ada pendeta yang pernah ikut menawarkan investasi bodong dengan disertai ayat bahwa kita akan menjadi kepala dan bukan ekor serta akan memberi pinjaman dan bukan meminta pinjaman. Mereka bisa tertipu karena keserakahan dan malas bekerja. Padahal, Tuhan sudah menentukan kita untuk bekerja. Dengan berpeluh barulah kita bisa mendapatkan hasilnya.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.