Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 20 Okt 2019
Cara Memiliki Keuangan Sehat, antara lain:
1. Jangan Pernah Membandingkan Dengan Kehidupan Orang Lain.
Jokowi terbiasa bekerja keras. Dia membuka usaha mebel karena mengikuti jejak orang tuanya. Maka, tidak heran jika sekarang dia juga bekerja keras tanpa membandingkan dirinya dengan kehidupan orang lain. Sekalipun orang lain memiliki tas baru, tak perlu ikut-ikutan membeli tas baru. Sepatu buatan lokal pun bisa lebih nyaman dipakai daripada sepatu impor bermerk.
1. Jangan Pernah Membandingkan Dengan Kehidupan Orang Lain.
Jokowi terbiasa bekerja keras. Dia membuka usaha mebel karena mengikuti jejak orang tuanya. Maka, tidak heran jika sekarang dia juga bekerja keras tanpa membandingkan dirinya dengan kehidupan orang lain. Sekalipun orang lain memiliki tas baru, tak perlu ikut-ikutan membeli tas baru. Sepatu buatan lokal pun bisa lebih nyaman dipakai daripada sepatu impor bermerk.
2. Belajar Hidup Sesuai Kemampuan Keuangan.
Pak Leo pernah meminjam villa seseorang yang tak pernah digunakan. Dengan senang hati orang tersebut meminjamkan seraya berkata: "Boleh, sekalian tolong bersihkan villanya." Untuk apa membeli villa jika tidak digunakan? Namun, jika memang memilili kelebihan uang, ya silahkan. Sesuaikan dengan kemampuan.
Pak Leo pernah meminjam villa seseorang yang tak pernah digunakan. Dengan senang hati orang tersebut meminjamkan seraya berkata: "Boleh, sekalian tolong bersihkan villanya." Untuk apa membeli villa jika tidak digunakan? Namun, jika memang memilili kelebihan uang, ya silahkan. Sesuaikan dengan kemampuan.
Jangan sampai berhutang demi mendapatkan perhatian. Saat ini karena gengsi
atau gaya hidup, beberapa orang pun berhutang demi mendapatkan 'like' di media sosial. Pak Leo pernah
posting foto di depan patung Budha yang besar dengan pertanyaan: "Dimanakah saya?" Ada yang
mengira dia di Thailand padahal dia berada di Semarang.
Biasakan melakukan pengeluaran di bawah batasan keuangan kita setelah
memberikan persepuluhan.
3. Miliki Perspektif yang Benar Soal Uang.
Uang bukan sumber kesuksesan. Uang bukan sumber rasa aman. Ada orang kaya yang mengunci dan menggembok rumahnya rapat-rapat hingga dia seperti burung dalam sangkar. Uang bukan sumber kebahagiaan. Berapa banyak orang sukses yang keluarganya berantakan? Hanya Tuhan sumber kebahagiaan kita.
Uang bukan sumber kesuksesan. Uang bukan sumber rasa aman. Ada orang kaya yang mengunci dan menggembok rumahnya rapat-rapat hingga dia seperti burung dalam sangkar. Uang bukan sumber kebahagiaan. Berapa banyak orang sukses yang keluarganya berantakan? Hanya Tuhan sumber kebahagiaan kita.
4. Perspektif pada Kekekalan.
Kehidupan ini hanya sementara. Ada pengusaha 70 tahun yang tidak bisa pensiun dan tak pernah bisa menikmati hidup bersama isteri dan anak-anaknya. Dia terus menerus bekerja sehingga isterinya bepergian dengan teman-teman arisannya. Pada akhirnya nanti dia akan meninggal tanpa mengetahui untuk apa dia hidup.
Kehidupan ini hanya sementara. Ada pengusaha 70 tahun yang tidak bisa pensiun dan tak pernah bisa menikmati hidup bersama isteri dan anak-anaknya. Dia terus menerus bekerja sehingga isterinya bepergian dengan teman-teman arisannya. Pada akhirnya nanti dia akan meninggal tanpa mengetahui untuk apa dia hidup.
Uang memang penting, tetapi uang tidak bisa menggantikan cinta. Cinta
harus tetap diberikan. Setelah kehidupan ini kita akan menjalani suatu
kehidupan lain yang kekal dan tak berujung pangkal. Jika kita mempercayai hal
ini, kita akan berfokus kepada hal-hal yang bernilai kekal.
Seorang hamba Tuhan berkata: "Jika
kekayaan kita meningkat, janganlah meningkatkan standar gaya hidup kita, tetapi
tingkatkan standar pemberian kita."
NAMA-MU
TUHAN
Kami berkumpul dan bersatu. Kami sorakkan kes’lamatan dan naikkan panji Tuhan. Dia berikan kemenangan bagi orang yang diurapi-Nya. Dia menjawab dari Surga-Nya. Dialah Tuhan.
Dunia bermegah atas harta dan menyanjungkan takhta m’reka. Namun kita bermegahkan Tuhan. Tiada satu pun di dunia yang ‘kan kekal ‘tuk selamanya. Hanya Tuhan sumber pengharapan.
Musuh kita rebah menyerah. Namun kita bangkit dan tegak. S’bab Dia berikan kemenangan, serentak ‘kan kami bersorak: Nama-Mu Tuhan, nama-Mu Tuhan yang b’rikan kemenangan.
Kami berkumpul dan bersatu. Kami sorakkan kes’lamatan dan naikkan panji Tuhan. Dia berikan kemenangan bagi orang yang diurapi-Nya. Dia menjawab dari Surga-Nya. Dialah Tuhan.
Dunia bermegah atas harta dan menyanjungkan takhta m’reka. Namun kita bermegahkan Tuhan. Tiada satu pun di dunia yang ‘kan kekal ‘tuk selamanya. Hanya Tuhan sumber pengharapan.
Musuh kita rebah menyerah. Namun kita bangkit dan tegak. S’bab Dia berikan kemenangan, serentak ‘kan kami bersorak: Nama-Mu Tuhan, nama-Mu Tuhan yang b’rikan kemenangan.
0 komentar:
Post a Comment