Sunday, October 6, 2019

Abraham: Memperbaiki Kesalahan di Masa Lalu ~ Ps. Philip Mantofa

Perfect God in Imperfect Homes
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 06 Okt 2019

3-5 tahun kemudian biasanya akan mulai menuai apa yang ditabur. Seringkali kita bisa melihat seorang anak bisa menjadi seperti apa dengan melihatnya ketika masih kecil. Ada anak yang terlihat kuper sejak kecilnya sehingga membutuhkan banyak dorongan untuk bersosialisasi. Namun, ada pula anak yang terlihat aktif bersosialisasi. Orang tua harus bisa memahami dan mengarahkan anak selagi dia masih kecil. Jangan menunggu masalah menjadi besar.

Di suatu tempat ko Philip sempat melihat seorang anak yang tampak kesurupan ketika gadgetnya diambil. Dia pun tenang kembali ketika diberi gadget. Jika seorang anak sudah kecanduan gadget, dia pun mudah kecanduan hal-hal lainnya di internet, seperti pornografi.

Salah satu cara untuk menjauhkan gadget dari anak adalah dengan menyediakan banyak waktu untuk bermain bersama anak. Sekedar melarangnya bermain gadget tidaklah cukup. Di balik kata 'do not' ada kata 'do'. Karena kesenangan anak akan gadget diambil, orang tua harus mengajaknya berbincang dan bermain bersama sehingga anak bisa lupa dengan gadgetnya.
Kejadian 21:12-13 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu."
Keputusan SulitTuhan meminta Abraham mendengarkan Sara. Bukan hanya Ismael yang diusir. Hagar pun harus diusir. Ini bukan menyetujui tindakan yang kejam, tetapi kita harus tegas. Jika kita mau mengakhiri masalah, kita harus memutusnya hingga ke akarnya. Namun, Tuhan yang tegas juga penuh kasih. Dia pun berjanji untuk memberkati Ismael karena dia juga anak Abraham.

Ini sebabnya orang Kristen tidak boleh melakukan pembalasan atau berdoa minta pembalasan. Jika kita berdoa seperti itu dan dikabulkan, kita akan semakin bernafsu sehingga bisa menertawakan kejatuhan musuh. Namun, jika doa kita tidak dikabulkan, kita akan kecewa kepada Tuhan.
Amsal 24:17-18 Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok, supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu.
Tuhan mengasihi setiap orang. Ini sebabnya Yunus sempat enggan menegur penduduk Niniwe yang jahat. Biasanya tentara berperang dengan membunuh laki-laki saja, sedangkan perempuan dan anak-anak dijadikan budak. Namun, penduduk Niniwe sangat jahat. Mereka membela perut wanita hamil lalu melemparkan bayinya ke aspal.

Yunus memahami bahwa Tuhan penuh belas kasih sehingga dia tidak mau menegur mereka karena jika mereka sampai bertobat, mereka tidak akan dihukum. Lantas dia melarikan diri dengan kapal dan dimakan oleh ikan. Namun, akhirnya dia mengikuti kehendak Tuhan dan marah-marah ketika penduduk Niniwe bertobat sehingga tidak jadi dihukum.
Yunus 4:9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."
Tuhan juga mengasihi orang-orang jahat yang tidak tahu membedakan tangan kanan dan tangan kiri. Namun, siapa menabur angin, dia pasti menuai beliung. Lebih baik menuai hukuman di dunia daripada menuainya di akhirat. Jika sekarang terpaksa mencuri, jangan terus-terusan mencuri sehingga dicap Tuhan sebagai pencuri hingga anak-anak pun menanggung kutuk.

PULIHKAN AKU TUHAN
Verse 1: Pulihkan aku Tuhan dalam sisa hidupku ini. Segarkan jiwaku s'lalu oleh kuasa firman dan roh-Mu.
Verse 2: Ubah hatiku Tuhan untuk lebih mengasihi-Mu, Mengutamakan Kau Yesus lebih dari dunia ini.
Pre-Chorus: Yang kuingini Engkau saja, tinggal dalam kehendak rencana-Mu. Pisahkan diriku dari dunia ini semakin kudamba kerajaan-Mu.
Chorus: Oh Tuhan Yesus kerinduan hatiku. Mutiara tak ternilai harta milikku. Keindahan-Mu memudarkan dunia. Di mataku Engkau termulia.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.