Sunday, September 29, 2019

Kepastian Janji-Nya ~ Pdt. Andreas Nawawi

Lemesin Aja
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 29 Sept 2019
Kejadian 1:26-27 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Perkatakan Setiap HariMungkin kita merasa bahwa Tuhan terlalu lambat dalam menepati janji-Nya hingga seolah-olah Dia tidak sanggup menepati janji-Nya. Namun, Tuhan tidak pernah salah dan pasti akan menepati janji-Nya. Manusia bisa salah tetapi Tuhan tak pernah salah. Dia telah memberikan benih-Nya di dalam diri kita. Benih ini berupa kuasa. Kita telah diberi kuasa dan kita diciptakan serupa dengan-Nya. Jika bercermin, jangan melihat hidung yang pesek tetapi katakan 'jelek-jelek begini saya seperti Tuhan.'

Kuasa itu dilengkapi pula dengan iman. Iman ini harus disirami selalu dengan cara mendengarkan atau memperkatakan firman Tuhan. Jika terus disirami firman Tuhan, iman kita akan semakin bertumbuh dan membangkitkan kuasa di dalam diri kita.
Yosua 1:7-8 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Jika ingin beruntung, kita harus memperkatakan firman Tuhan dan merenungkannya. Beruntung berarti bisa berhasil tanpa bekerja ekstra keras.

Life ComparisonMax Jukes dan Jonathan Edwards hidup di Amerika pada masa yang sama. Max Jukes tidak menerima Tuhan sedangkan Jonathan Edwards memiliki rasa takut akan Tuhan. Sekitar 200 tahun kemudian ada yang menelusuri garis keturunan mereka. Lalu ditemukan bahwa banyak keturunan Max Jukes terlibat kasus kriminal dan memiliki banyak hutang ke negara. Sementara itu banyak keturunan Jonathan Edwards yang sukses sebagai pengusaha, politisi, dan tidak ada yang terlilit hutang.

Hal tersebut terjadi karena Jonathan Edwards dan isterinya selalu membacakan Alkitab untuk anak-anaknya. Oleh karena itu, jika membaca Alkitab jangan hanya di dalam hati tetapi perkatakan agar didengar oleh telinga kita. Sekalipun Jonathan Edwards merupakan seorang pengkhotbah, dia tidak berkhotbah di depan anak-anaknya. Dia hanya membacakan Alkitab secara rutin.

Ada sebuah sekolah yang membiasakan murid-muridnya membaca satu pasal Amsal setiap hari. Kebiasaan ini pun membuat murid-muridnya menjadi lebih pintar atau bijak daripada sebelumnya. Anak pak Andreas juga susah diomongi. Maka, pak Andreas membacakannya firman Tuhan. Ada kuasa di dalam firman Tuhan.

Selanjutnya, kita harus menjadi berkat. Kita diberkati untuk menjadi berkat. Pak Jusuf tidak bisa berkhotbah tetapi gerejanya bisa sebesar sekarang. Kala itu dia meninggalkan profesinya sebagai pedagang alat teknik untuk membangun gereja di rumahnya. Tidak semua orang bisa seperti dia. Bukan dengan kekuatannya dan bukan dengan kepintarannya sehingga gerejanya bisa sebesar sekarang. Ini karena benih yang Tuhan taruh di dalam dirinya bertahun-tahun lalu.

KUNANTIKAN JANJI ALLAH
Kunantikan janji Allah di g'napi dalamku. Kuharapkan yang terbaik terjadi di dalamku.
Yang kutahu Dia kerjakan seturut firman-Nya bagi kemuliaan-Nya. Yang kuyakin Dia sediakan seturut kasih-Nya bagiku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.