Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 29 Sept 2019
Kejadian 1:26-27 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Mungkin kita merasa bahwa Tuhan terlalu lambat dalam menepati janji-Nya
hingga seolah-olah Dia tidak sanggup menepati janji-Nya. Namun, Tuhan tidak
pernah salah dan pasti akan menepati janji-Nya. Manusia bisa salah tetapi Tuhan
tak pernah salah. Dia telah memberikan benih-Nya di dalam diri kita. Benih ini
berupa kuasa. Kita telah diberi kuasa dan kita diciptakan serupa dengan-Nya.
Jika bercermin, jangan melihat hidung yang pesek tetapi katakan 'jelek-jelek
begini saya seperti Tuhan.'
Kuasa itu dilengkapi pula dengan iman. Iman ini harus disirami selalu
dengan cara mendengarkan atau memperkatakan firman Tuhan. Jika terus disirami
firman Tuhan, iman kita akan semakin bertumbuh dan membangkitkan kuasa di dalam
diri kita.
Yosua 1:7-8 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Jika ingin beruntung, kita harus memperkatakan firman Tuhan dan
merenungkannya. Beruntung berarti bisa berhasil tanpa bekerja ekstra keras.
Max Jukes dan Jonathan Edwards hidup di Amerika pada masa yang sama. Max
Jukes tidak menerima Tuhan sedangkan Jonathan Edwards memiliki rasa takut akan
Tuhan. Sekitar 200 tahun kemudian ada yang menelusuri garis keturunan mereka.
Lalu ditemukan bahwa banyak keturunan Max Jukes terlibat kasus kriminal dan
memiliki banyak hutang ke negara. Sementara itu banyak keturunan Jonathan
Edwards yang sukses sebagai pengusaha, politisi, dan tidak ada yang terlilit
hutang.
Hal tersebut terjadi karena Jonathan Edwards dan isterinya selalu
membacakan Alkitab untuk anak-anaknya. Oleh karena itu, jika membaca Alkitab
jangan hanya di dalam hati tetapi perkatakan agar didengar oleh telinga kita.
Sekalipun Jonathan Edwards merupakan seorang pengkhotbah, dia tidak berkhotbah
di depan anak-anaknya. Dia hanya membacakan Alkitab secara rutin.
Ada sebuah sekolah yang membiasakan murid-muridnya membaca satu pasal
Amsal setiap hari. Kebiasaan ini pun membuat murid-muridnya menjadi lebih
pintar atau bijak daripada sebelumnya. Anak pak Andreas juga susah diomongi.
Maka, pak Andreas membacakannya firman Tuhan. Ada kuasa di dalam firman
Tuhan.
Selanjutnya, kita harus menjadi berkat. Kita diberkati untuk menjadi
berkat. Pak Jusuf tidak bisa berkhotbah tetapi gerejanya bisa sebesar
sekarang. Kala itu dia meninggalkan profesinya sebagai pedagang alat teknik
untuk membangun gereja di rumahnya. Tidak semua orang bisa seperti dia. Bukan
dengan kekuatannya dan bukan dengan kepintarannya sehingga gerejanya bisa
sebesar sekarang. Ini karena benih yang Tuhan taruh di dalam dirinya
bertahun-tahun lalu.
KUNANTIKAN
JANJI ALLAH
Kunantikan janji Allah di g'napi dalamku. Kuharapkan yang terbaik terjadi di dalamku.
Yang kutahu Dia kerjakan seturut firman-Nya bagi kemuliaan-Nya. Yang kuyakin Dia sediakan seturut kasih-Nya bagiku.
Kunantikan janji Allah di g'napi dalamku. Kuharapkan yang terbaik terjadi di dalamku.
Yang kutahu Dia kerjakan seturut firman-Nya bagi kemuliaan-Nya. Yang kuyakin Dia sediakan seturut kasih-Nya bagiku.
0 komentar:
Post a Comment