Sunday, June 2, 2019

Siap Perang - Gina Dharmawan

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 02 Juni 2019

Bu Gina terbiasa mengajar di market place, terutama di lembaga keuangan seperti bank dan asuransi. Namun, dia tidak mau disebut guru, tetapi lebih senang menyebut dirinya teman belajar karena dengan mengajar dia bisa belajar banyak hal kepada mereka yang diajari olehnya.

Tema gereja tahun ini adalah the year of Holy Spirit and harvest (tahun Roh Kudus dan penuaian. Untung temanya bukan hanya tentang penuaian, tetapi didahului oleh Roh Kudus karena kita memang tidak bisa menuai tanpa bantuan Roh Kudus. Jika berbicara tentang penuaian, kita harus siap dengan deklarasi perang. Berperang bukan hanya tugas pendeta. Jemaat pun harus siap berperang. Peperangan kita tidak terlihat karena berkaitan dengan jiwa-jiwa.

Ketika kita mau menuai jiwa-jiwa, akankah iblis dengan senang hati memberikannya kepada kita? Tentu saja tidak. Iblis pasti memberikan serangan balik. Bu Gina pun mendapatkan serangan balik. Jika seperti ini, dia malah berkata: "Bagus. Ini tepat pada titik akupunturnya." Jika kita sakit kepala lalu dipijit jempol kakinya, kepala bisa ikut merasakan sakitnya padahal kaki dan kepala tempatnya beda jauh. Inilah yang disebut titik akupuntur.

Siap PerangKetika memasuki grand final pertandingan basket, siapa yang akan diminta maju? Pemain cadangan atau gacoan? Tentu saja gacoan karena pemain yang masih belajar tidak pantas berada di arena pertandingan. Begitu pula dalam peperangan akhir. Jenderal yang akan maju berperang dan jenderal tidak akan membidik lawan yang kecil-kecil. Jenderal akan langsung menyerang rajanya.

Maka dari itu, kita harus mendoakan para pemimpin gereja atau pendeta yang berada di atas kita dan senantiasa mendoakan kita. Jika mereka sampai jatuh, banyak yang akan jatuh. Iblis tidak tertarik menjatuhkan mereka yang sering terlambat ke gereja atau tidak sepenuh hati mengikut Tuhan karena kejatuhan mereka hanya akan merugikan diri mereka sendiri.

Selain itu, kita juga harus mendoakan mereka yang berada di depan kita. Siapa yang ada di depan? 'Kumasuki gerbang-Nya dengan hati bersyukur. Halaman-Nya dengan pujian...' Jika kita memasuki sebuah rumah, kita akan melewati halamannya dulu. Dengan pujian. Kita harus mendoakan tim pujian dan penyembahan agar mereka tidak jatuh.

Ini sebabnya jangan terlambat datang ke gereja agar bisa memuji dan menyembah Tuhan. Ketika waktunya pujian dan penyembahan, tak perlu mengomentari penampilan mereka, seperti suaranya yang kurang pas atau warna pakaiannya, tetapi doakan saja mereka agar senantiasa kuat di dalam Tuhan.

Nanti di Sorga pekerjaan kita hanya memuji dan menyembah Tuhan. Tidak ada pekerjaan sebagai pengusaha atau profesi lainnya. Satu-satunya profesi yang ada hanyalah memuji dan menyembah Tuhan. Jika tidak terbiasa memuji dan menyembah Tuhan, bagaimana kalau nanti tidak betah di Sorga dan minta Bapa memindahkannya ke tempat lain? Dengan senang hati iblis akan mengajaknya keluar dari Sorga.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.