Catatan
Ibadah ke-1 Kamis 30 Mei 2019
2. Memegang nilai kebenaran dan takut akan Tuhan.
Roma 14:17-18 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Orang-orang Abraham lahir di rumahnya. Ini berarti mereka memegang nilai
kebenaran yang sama. Setiap orang yang berjuang untuk kebenaran adalah hamba
Tuhan. Katakan kepada sebelahmu: “Kamu
ini hamba Tuhan” lalu tambahkan: “Nggak
nyangka hamba Tuhan itu modelnya seperti ini... hehehe...” Banyak orang
bertanya: "Bagaimana cara
mendengar suara Tuhan?" Ko Yudi mengatakan bahwa kuncinya hanya
satu, yaitu bergaul erat dengan Tuhan dan senantiasa hidup dalam kebenaran.
Maka, kita bisa mendengar suara kebenaran. Hidup benar berarti luar dan dalam
sama. Kebenaran itu tidak bisa dikompromikan dengan apapun juga.
Suatu hari ada seorang bapak yang membutuhkan uang untuk menyekolahkan
anaknya. Kebetulan dia menemukan dompet tak bertuan di dekatnya. Dia ambil
dompet tersebut dan dia bawa ke toilet untuk melihat isinya. Ternyata di
dalamnya ada uang ratusan ribu Rupiah.
Kemudian dia mendengar bisikan suara: "Ini
berkat untukmu. Tuhan mengetahui bahwa kamu membutuhkan uang. Ambil saja."
Namun, bisikan suara yang lain berkata: "Itu
bukan milikmu. Kembalikan karena mungkin saja uang tersebut akan dipakai untuk
membayar sesuatu dan pemiliknya sedang kebingungan mencari uang tersebut."
Hal ini berkat atau tes kebenaran? Jika kita tidak memiliki
masalah keuangan, dengan mudah kita akan mengatakan bahwa hal ini merupakan tes
kebenaran. Namun, jika kita membutuhkan uang, bisa saja kita beranggapan ini
berkat Tuhan. Meskipun demikian, pegawai tadi memutuskan untuk mengembalikan
dompet dengan cara menitipkannya kepada pimpinan.
Lalu di rumah dia bercerita kepada isterinya perihal dompet itu dan
isterinya meminta dia melupakannya. Maka, dia berpikir untuk menyekolahkan satu
anaknya saja dan dua lainnya biar cuti sekolah. Ketika masa gajian tiba, dia
pun diberitahu bahwa gajinya tidak naik dan dia menerima hal ini. Tak lama
berselang dia pun dipanggil.
Rupanya perusahaan sedang memilih karyawan terbaik dan hal ini sengaja
tidak diumumkan. Pegawai yang menemukan dompet tadi pun terpilih sebagai
karyawan terbaik sehingga perusahaan memberinya apresiasi. Ketika diberi amplop
yang tipis, dia berpikir bahwa isinya hanya sekitar Rp200.000,-
Setiba di rumah dia memberitahu isterinya bahwa gajinya tidak naik,
tetapi dia mendapat amplop tambahan karena terpilih sebagai karyawan terbaik.
Ketika amplop dibuka, mereka melihat cek senilai Rp50 juta. Dengan cek tersebut,
mereka pun bisa menyekolahkan ketiga anaknya.
3. Orang yang tidak mudah menyerah di tengah jalan.
Kejadian 14:15 Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu, untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di sebelah utara Damsyik.
Orang-orang Abraham mengejar musuh sampai ke Hoba sekalipun tempatnya
jauh dan penuh resiko. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak mudah menyerah di
tengah jalan. Mereka terus maju hingga bisa menyelamatkan Lot dan seluruh hartanya.
BAPA KAU
SETIA
Bapa, Kau setia. Bapa, Kau mulia. Tenanglah jiwaku aman bersama-Mu. Lebih dari harta Kaulah segalanya. Tenanglah jiwaku dalam hadirat-Mu.
Kau tunjukkan kasih setia-Mu. Kau menyediakan yang kuperlu. Kau setia, Kau mulia. Dulu sekarang dan selamanya.
Bapa, Kau setia. Bapa, Kau mulia. Tenanglah jiwaku aman bersama-Mu. Lebih dari harta Kaulah segalanya. Tenanglah jiwaku dalam hadirat-Mu.
Kau tunjukkan kasih setia-Mu. Kau menyediakan yang kuperlu. Kau setia, Kau mulia. Dulu sekarang dan selamanya.
0 komentar:
Post a Comment