Sunday, June 9, 2019

Rencana ~ Pdt. Sukirno Tarjadi

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 09 Juni 2019

Pada 2 April 2015 saat liburan ada sekelompok pria pensiunan yang sibuk bekerja. Mereka membawa alat-alat berat untuk memasuki sebuah tempat penyimpanan deposit box di London. Mereka perampok berusia 70 tahunan dan yang termuda berusia 60 tahunan. Mereka masuk ke sana pada hari Kamis dan baru keluar Sabtu. Sementara itu para pegawai tempat deposit box baru masuk Senin sehingga mereka memiliki waktu 2 hari untuk meloloskan diri.

Dengan alat berat yang mereka bawa, dinding setebal satu meter pun berhasil mereka lubangi. Deposit box pun tampak terbuka. Ini berarti mereka bukan hanya berhasil membawa uang, tetapi juga emas. Totalnya sekitar Rp4 trilyun. Namun, mereka berhasil ditangkap. Rencana manusia seringkali hanya hebat di awal atau di tengah, tetapi buruk di belakang.

Merencanakan Kegagalan
Para perampok memakai pola yang sama dengan perampokan pada umumnya. Mereka tertangkap karena mereka meninggalkan sidik jari dan beberapa peralatan di lokasi kejadian. Mereka juga tidak memiliki rencana atas hasil perampokan mereka. Kebanyakan perampok tertangkap karena hal ini. Mereka tidak tahu uang yang banyak itu akan diapakan.

Rencana manusia selalu tidak sempurna. Contoh lainnya adalah negara penyelenggara olimpiade. Untuk menyambut olimpiade, Rio de Janeiro sempat membangun stadion yang luar biasa bagus, tetapi kini tempat itu telah menjadi kotor atau tak terurus. Stadion Pyeongchang juga hanya dipakai 4 kali lalu dibongkar karena mereka tidak tahu lagi tempat tersebut akan dipakai untuk apa. Padahal, pembuatan stadion telah memakan biaya ratusan trilyun Rupiah.

Rencana Tuhan lebih baik daripada manusia. Rencana-Nya sempurna. Siklus hidup Yesus seperti ini: dari Surga turun ke dunia dengan cara lahir di Betlehem. Sekalipun orang tuanya tidak tinggal di Betlehem, Tuhan telah merancang agar kelahiran-Nya tetap di Betlehem dengan cara mengadakan sensus. Ini dipaksa ke Betlehem. Kemudian Yesus disalib di Yerusalem dan dikuburkan lalu bangkit dari kubur untuk kembali ke Surga.

Waktu dan tempatnya sesuai dengan rencana Tuhan. Lalu ada yang bertanya: "Mengapa Yesus harus mati untuk menebus dosa manusia dan kembali ke Surga? Mengapa Dia tidak tetap tinggal di dunia sehingga jika ada yang menanyakan Dia, kita tinggal berkata: 'Itu Dia'? Tentu akan lebih mudah daripada harus menjelaskan tentang Dia." Namun, dengan pergi ke Sorga, Yesus menyiapkan tempat bagi kita dan juga memberikan Roh Kudus kepada kita.

Lalu bagaimana dengan misi-Nya? Siklus hidup Yesus memang telah selesai, tetapi misi-Nya belum selesai. Oleh karena itu, Dia mendatangi kesebelas murid-Nya untuk melanjutkan proyek misi penyelamatan. Murid kedua belas belum ada penggantinya dan baru ada pada Kisah Para Rasul.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.