Friday, June 7, 2019

Bukan dari Luar

Mana Komitmennya?
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 02 Juni 2019
"Ketika seorang pemimpin jatuh, banyak yang akan jatuh."
* Mengapa bisa begitu? *
Ketika pemimpin jatuh ke tangan iblis, tentu saja karakter iblis bisa termanifestasi dalam kehidupan mereka. Tiba-tiba mereka bisa mudah meledak-ledak dan tampak garang. Kita yang menjadi Kristen karena ajakan mereka tentu saja bisa ikut marah dengan ulah mereka. Mengapa dulu mereka mengajak kita ikut Yesus? Kalau tahu begini, ngapain kita menerima ajakan mereka?

Mengapa aku
Masa kesabaran Tuhan aja ada batasnya, apalagi masa kesabaran manusia. Bukan hanya mereka yang bisa marah agar semua keinginan mereka dituruti. Enak aja mereka minta kita terus mengalah dan berkorban bagi mereka, tetapi mereka hanya sibuk memikirkan diri mereka sendiri. Enak aja mereka minta didengarkan, tetapi tidak mau mendengarkan kita. Cukup. Ada waktunya 'tuk berdiam. Ada waktunya 'tuk berkata.
Ibrani 13:5b Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Tidak Membiarkan
Kita sekali-kali tidak boleh membiarkan mereka seenaknya. Sekalipun mereka lebih kuat dan lebih berani daripada kita, mereka tetap harus ditegur. Jika teguran ringan tidak dihiraukan, kita harus berikan teguran yang keras sekalipun mereka tidak bisa menerimanya. Suka tidak suka senior harus bisa menerima makanan keras karena susu hanya cocok untuk bayi.
1 Korintus 3:2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.
Moana Quote
Ketika pemimpin atau senior atau pengajak kita jatuh, mereka bisa terkesan jauh lebih jahat daripada sebelum mereka bertobat. Sikap mereka yang tampak jahat ini pun membuat kita enggan meneruskan kekristenan kita. Alhasil, ketika pemimpin jatuh, banyak yang akan jatuh, terutama mereka yang tidak menjaga hatinya dengan segala kewaspadaan.
Lukas 11:26 Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula."
Panggilan
Namun, film Moana mengajarkanku bahwa panggilan kita sesungguhnya bukan dari luar diri kita. Panggilan itu ada di dalam diri kita. Roh Kudus ada di dalam diri kita dan Dia akan senantiasa menghibur dan menguatkan kita. Ketika pemimpin atau pengajak atau senior kita jatuh, kita tetap harus melangkah maju dalam melanjutkan misi mereka. Sekalipun harus melangkah sendirian, kita tetap harus menyelesaikan misi penyelamatan dan tidak boleh ikutan jatuh. Bahkan, sebisa mungkin kita harus menyelamatkan mereka pula.
Mazmur 91:7 Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. 
Jadi, sesungguhnya bukan pendeta atau saudara atau teman atau tetangga yang telah memanggil kita masuk Kristen. Mereka hanyalah corong (pengeras suara) Tuhan. Panggilan untuk mengikut Yesus bukanlah dari luar diri kita. Panggilan ini berasal dari Roh Kudus yang ada di dalam diri kita.

Jadi, pemimpin tertinggi kita bukanlah manusia yang Tuhan tempatkan di dalam kehidupan kita. Pemimpin tertinggi kita adalah Tuhan Yesus sendiri. Manusia yang memimpin atau mengajak kita kepada Tuhan Yesus bisa jatuh, tetapi Tuhan Yesus tidak bisa dijatuhkan.

Oleh sebab itu, kita harus fokus kepada Tuhan Yesus sehingga tak bisa dijatuhkan iblis sekalipun pemimpin atau pengajak kita jatuh ke tangan iblis.
Filipi 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.