Sunday, June 9, 2019

Keraguan ~ Pdt. Sukirno Tarjadi

Rencana
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 09 Juni 2019
Matius 28:16-17 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
Beberapa murid-Nya ragu-ragu. Mengapa mereka ragu? Keraguan itu bisa terjadi karena mereka kurang percaya kepada Yesus. Semula mereka telah mempercayai Guru mereka ini, tetapi mereka melihat Gurunya mati disalib. Hal ini membuat mereka terguncang dan trauma sehingga tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit. Keraguan bisa juga terjadi karena mereka tidak mengenali Yesus yang mungkin sudah beda penampilan. Keraguan pun bisa terjadi karena mereka tidak percaya pada diri mereka sendiri.

Dalam menghadapi keraguan mereka, Yesus tidak marah dan tidak berkata: "Kamu ini sudah 3,5 tahun bersama-Ku. Masa tidak mengenali-Ku? Masa tidak percaya kepada-Ku?" Inilah yang Yesus perbuat dalam menghadapi murid yang ragu-ragu:
1. Mendekati mereka.
Matius 28:18a Yesus mendekati mereka
Tidak ada kata terlambatSuatu hari pak Sukirno diminta melayani seorang anak yang hendak bunuh diri. Ketika ditanya: "Apakah kamu masih berdoa?", dia pun menjawab bahwa dia tidak bisa berdoa karena dia merasa sangat kotor. Rupanya sejak usia 9 tahun dia telah mengalami pelecehan seksual dari keluarga sendiri lalu pada usia 10 tahun dia telah menjadi gay. Jadi, ada orang yang tidak berani mendekati Tuhan karena meragukan dirinya. Namun, Tuhan mau mendekati mereka.

Ketika kita meragukan Tuhan, kita harus ingat bahwa Tuhan tidak pernah meragukan kita. Kita bisa berteriak seperti seorang ayah di Alkitab: "Saya percaya. Tolonglah saya yang tidak percaya ini." Maka, Tuhan pasti menolong kita.

2. Menguatkan mereka.
Matius 28:18b dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Tak seorang pun di dunia ini pernah mengatakan hal demikian. Hanya Yesus yang mengatakannya karena Dia memang memiliki kuasa di sorga dan di bumi. Dia pun berjanji menyertai mereka sampai pada kesudahannya. Dari dua belas murid dan ditambah Paulus, hanya satu murid yang mati pada usia tua, yaitu Yohanes. Murid-murid lainnya mati disalib, dirajam, dan sebagainya. Namun, mereka tidak memiliki rasa takut karena telah dikuatkan oleh Tuhan.

Murid lainnya dari Yohanes adalah Polikarpus. Dia seorang uskup gereja di Smirna. Dia hendak ditangkap, tetapi petugas yang akan menangkapnya tidak mengenalinya. Ketika pintu rumahnya digedor dan dia sendiri yang membuka pintunya, dia ditanyai: "Apa kamu tahu dimana Polikarpus? Saya ke sini untuk menangkapnya."

Jika kita ada di posisinya, mungkin kita akan menjawab bahwa Polikarpus baru saja pergi ke tempat lain. Namun, hal ini tidak dilakukannya. Dengan jujur dia mengatakan bahwa dialah Polikarpus. Maka, dia pun ditangkap dan diminta menyangkal Yesus. Polikarpus menjawab: "Selama 86 tahun Yesus tidak pernah mengecewakan saya. Lalu kenapa sekarang saya harus menyangkal-Nya?"

Lembah KelamPenangkapnya mengatakan bahwa dia sudah tua dan dia tidak ingin bersikap kasar kepadanya. Polikarpus hanya perlu menyangkal Yesus dan dia akan dilepaskan, tetapi Polikarpus menolak. Alhasil, dia harus dibakar, tetapi tiap kali api menyala, angin pun bertiup memadamkannya. Ini terjadi beberapa kali sehingga akhirnya dia ditikam sampai mati.

Ada pula misionaris yang akan pergi ke pulau Fiji. Sebelum pergi dia diberitahu oleh temannya bahwa dia bisa mati karena penduduk di sana kanibal. Namun, dia menjawab: "Sekarang pun saya sudah mati." Jadi, dia tidak takut mati.

Lalu seorang pemuda juga melakukan hal yang sama. Dia naik perahu untuk membagikan beberapa hadiah kepada penduduk pulau tersebut. Maka, dia dilempari tombak, tetapi berhasil selamat. Dia terus mengulangi hal itu dan sempat menulis surat kepada mamanya bahwa sewaktu-waktu dia bisa mati, tetapi mamanya harus ingat bahwa Tuhan mengasihi orang-orang itu. Akhirnya dia pun mati terkena tombakan penduduk pulau itu.

Mungkin ada yang berpikir bahwa orang yang disertai Tuhan seharusnya selalu kuat dan tak bisa mati, tetapi ini tidak benar. Mereka mati karena misinya sudah selesai. Kematian hanyalah cara kembali ke sorga dan caranya bisa berbeda-beda.

B'RI PUJI
B'ri puji, b'ri hormat bagi Yesus yang duduk di tahta. Berkuasa... mulia... S'gala bangsa 'kan datang menyembah.
Chorus: Haleluya... haleluya kudus dan mulia nama-Mu. Haleluya... haleluya. Kusembah Kau Yesus. Kusembah Kau.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.