Catatan Ibadah ke-1
Minggu 16 Juni 2019
Roma 12:15 Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
Sayang
beribu sayang. Semua upayanya sia-sia. Gadis penjual bunga tuh memiliki banyak
bunga cantik, tetapi malah diberi bunga jelek. Maka, tidak mengherankan jika
bunga dari pria kecil langsung dibuang ke tong sampah.
Nah, setelah
serangkaian upayanya dalam mempertemukan muda-mudi itu, pria kecil tertunduk
lesu di dekat kotak peralatannya yang telah kosong. Dia pun tampak putus asa.
Mungkin dia mulai menyadari bahwa tugasnya bukan hanya sekedar pemencet tombol
karena tombol-tombol tersebut akan menentukan kebahagiaan orang lain.
Mungkin dia
juga mulai merasa bahwa tugas tersebut terlalu berat dan dia tidak sanggup
menyelesaikannya. Namun, tiba-tiba bapak peminta uang yang telah memiliki
banyak uang lewat di dekatnya. Mungkin karena kasihan melihat pria kecil itu,
bapak itu memberinya sekeping koin emas.
Galatia 6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Ketika
melihat sekeping koin itu dijatuhkan ke dalam kotak daruratnya, pria kecil
mulai melihat secercah harapan. Lantas dia bergegas mengambil koin itu dan
berlari ke arah air mancur. Seraya berdoa agar muda-mudi itu dipertemukan, dia
pun melemparkan sekeping koinnya.
Matius 18:19-20 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Yuhu...
Energi cinta mulai mengalir keluar dari pipa. Hehehe... kadang kala doa dan
upaya dua orang saja belum cukup untuk mengubah keadaan. Kadang kala dibutuhkan
orang ketiga yang mau berusaha dan berdoa bagi mereka dengan tulus. Pria kecil berhati
hamba itu segera bersembunyi di bawah tutup selokan sambil mengintip pertemuan
muda-mudi itu. Dia pun tersenyum bahagia.
Hahaha...
kupikir isi kotak darurat adalah alat penyodok koin, tetapi ternyata hanya
berisi benda-benda tidak jelas. Di kantornya pun ada banyak koin emas, tetapi
pria kecil tidak mengambil sepeser pun. Mungkin dia menyadari bahwa semua itu
hanya titipan dan semua itu milik bosnya.
Ketika diberi
koin dan memiliki kesempatan untuk membuat sebuah permintaan, dia pun tidak
meminta sesuatu bagi dirinya. Pria kecil justru menggunakan koinnya untuk
membahagiakan orang lain. Kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaannya sendiri.
Dia pun tidak mengharapkan pujian atau ucapan terima kasih dari orang-orang
yang telah ditolongnya karena dia hanya berusaha mengerjakan tugasnya dengan
baik.
Lukas 17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
© Hahaha... Sebenarnya video ini tidak lucu, tetapi ceritamu yang
membuatnya lucu.
® Karena videonya
dibuat tanpa nama dan tanpa narasi, timbullah imajinasi seperti itu… wkwwkw…
Tapi, emang lucu lho...^.^ Coba lihat ekspresi si pria kecil itu: dari bosan,
panik, khawatir, putus asa, penuh harapan, ...
© Hahaha... Iya... Sampai dia bahagia sekali padahal sebelumnya datar-datar
aja ya...
JADIKANKU HAMBA SETIA
Basuh aku di dalam darah-Mu Anak Domba. Jamah bibir luruskan hatiku dengan Roh-Mu. Kurindu kemuliaan Tuhan lebih dari segala harta. Jadikanku hamba berkenan kepada-Mu.
Lebih dari s'galanya kuingin Kau Tuhan. Emas, perak, dan permata tiada artinya. Kuingin lebih dekat bersekutu dengan-Mu. Jadikanku hamba setia kepada-Mu.
Basuh aku di dalam darah-Mu Anak Domba. Jamah bibir luruskan hatiku dengan Roh-Mu. Kurindu kemuliaan Tuhan lebih dari segala harta. Jadikanku hamba berkenan kepada-Mu.
Lebih dari s'galanya kuingin Kau Tuhan. Emas, perak, dan permata tiada artinya. Kuingin lebih dekat bersekutu dengan-Mu. Jadikanku hamba setia kepada-Mu.
0 komentar:
Post a Comment