Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 26 Mei 2019
3. Misi yang Layak untuk Kita Kejar.
Lukas 24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
Yesus ingin kita meneruskan berita pertobatan dan pengampunan dosa dalam
nama-Nya ke seluruh dunia. Ketika umur 15 tahun, pak Tony mengatakan kepada
Tuhan bahwa dia ingin menjadi misionaris yang dikirim ke bangsa-bangsa. Dia
tidak ingin menjadi pendeta karena pendeta di gerejanya berambut putih atau
tidak berambut. Maka, Tuhan mengutusnya ke beberapa negara, bukan untuk
berlibur, tetapi untuk perjalanan misi.
Beberapa tahun kemudian dia pun mengajak anaknya melakukan perjalanan
misi. Anaknya bertanya: "Nanti
menginap di hotel bintang 3 atau 4?" Lantas pak Tony menjawab bahwa
mereka akan menginap di hotel yang penuh lautan bintang. Setiba di sana pak
Tony menggelar alas sekadarnya dan mengajak anaknya berbaring di sana sembari
menghitung bintang-bintang di langit. Selepas perjalanan misi anaknya tidak pernah menolak setiap makanan yang
disediakan karena anaknya telah melihat kebiasaan makan dan tidur orang-orang
di 'hotel lautan bintang' tersebut.
Pak Tony juga pernah melakukan perjalanan misi dengan mengajak para
lansia. Mereka pun bertanya: "Nanti
menginap di hotel mana?" Pak Tony pun memberitahu bahwa mereka tidak
akan menginap di hotel. Lalu mengajak mereka mengunjungi panti jompo dan panti
asuhan. Setelah pulang dari tempat-tempat tersebut para lansia pun tampak
semakin bersemangat dalam menjalani kehidupannya.
Lukas 24:49 Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."
Masalah yang dihadapi gereja masa kini adalah kurangnya kuasa. Kuasa dari
Maha Tinggi tidak mengalir di gereja dan hanya sedikit murid yang dipenuhi Roh
Kudus. Bahkan, beberapa jemaat gereja karismatik pun ada yang tidak mempercayai
kekuatan Roh Kudus.
Pak Tony pernah diminta oleh Tuhan untuk mengadakan doa pengucapan syukur
dengan mengundang semua gereja yang ada di Singapore, termasuk gereja-gereja
yang berbeda aliran dari gerejanya. Jadi, selama 3 tahun dia mendatangi para
penatua gereja methodis, anglikan, dan sebagainya.
Selanjutnya, dia juga harus mengundang perdana menteri karena Tuhan ingin
memberikan berkat kepada Singapore. Sekalipun tidak mudah, dia melakukannya.
Gereja-gereja dari berbagai aliran pun bersatu dalam doa bagi Singapore. Karena
merasakan kuasa doa, gereja-gereja tersebut pun melakukan persekutuan doa
secara rutin.
0 komentar:
Post a Comment