Thursday, May 30, 2019

Orang yang Terlatih ~ Pdt. Judy Koesmanto

Mengumpulkan Harta
Catatan Ibadah ke-1 Kamis 30 Mei 2019
Kejadian 14:12 Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi — sebab Lot itu diam di Sodom.
Tuhan berjanji untuk memberkati Abraham. Karena Lot ikut pergi bersama Abraham, dia pun beroleh berkat. Suatu hari pegawai Lot bertengkar dengan pegawai Abraham sehingga mereka memutuskan pembagian wilayah. Lot memilih tinggal di Sodom karena terlihat subur. Namun, di sana dia malah dibawa musuh.
Kejadian 14:14 Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan.
Ketika Abraham mendengar Lot dibawa musuh, dia pun mengerahkan ratusan orang yang lahir di rumahnya. Di sini kita akan membahas karakter orang-orangnya Abraham yang mengejar musuh untuk menyelamatkan Lot.

1. Orang yang Terlatih.
Mereka adalah orang-orang yang terlatih. Ini berarti mereka adalah orang yang lebih tertarik dengan proses daripada sekedar hasil. Orang yang berfokus pada hasil semata sehingga mengambil jalan pintas seringkali merupakan orang yang tidak berkualitas. Jika seorang dokter tidak pernah kuliah tetapi bisa lulus, nanti saat melakukan operasi, guntingnya bisa saja ketinggalan di tubuh pasien.

Proses Instan
Orang yang tertarik kepada proses cenderung menjadi orang yang berkualitas karena proses akan menyempurnakan karakter. Proses akan mendorong kita memiliki kualitas hidup, dekat dengan Tuhan, melihat mujizat, dan melihat kemuliaan Tuhan. Proses juga akan membuat kita semakin serupa dengan Yesus karena proses akan menghancurkan karakter buruk kita sehingga kita akan semakin indah.

Dulu ko Yudi merupakan orang yang keras, sombong, dan mudah marah. Kemudian dia berdoa minta diberi kesabaran. Dia pun terus menerus diproses oleh isterinya. Proses pun terus berlangsung hingga kini. Suatu hari pak Yudi lelah sehabis pulang dari pelayanan di Makasar. Di sana dia telah berkhotbah 4 kali pada Sabtu dan Minggu. Namun, pesawat yang dinaikinya malah delay. Biasanya delay itu duduk di ruang tunggu, tetapi ini delay-nya model baru. Satu setengah jam duduk di dalam pesawat, tetapi pesawatnya tak jua berangkat.

Dalam masa penantian ini ko Yudi mulai kesal terhadap orang yang ada di sebelahnya. Sebenarnya tak masalah siapapun yang duduk di sebelahnya. Orang itu tampak seperti tukang bangunan dan tiba-tiba dia mengangkat kaki kirinya setelah melepas sepatunya. Kaos kakinya tetap menempel di kakinya dan baunya membuat ko Yudi memiringkan kepalanya karena tak mungkin dia meminta pria itu menurunkan kakinya dari kursinya sendiri.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.