Catatan
Ibadah ke-1 Kamis 30 Mei 2019
Sementara itu pembeli menerima telepon: "Iya.
Ini papa sedang membeli lampu. Papa akan segera pulang dan membetulkan lampunya
sebelum hari gelap." Lantas penjual menyerahkan lampu sambil
berkata: "Itu isterinya yang
menelepon? Biasa isteri selalu begitu. Lampu rusak aja sudah bingung dan minta
segera dibetulin."
Pembeli : "Bukan pak. Anak saya yang menelepon. Isteri saya sudah meninggal."
Penjual : "Oh, maaf."
Pembeli : "Tidak apa pak karena saya tahu kemana isteri saya pergi. Suatu saat nanti saya dan anak saya juga akan menyusulnya ke surga. Kalau isteri bapak kemana?"
Penjual : "Isteri saya ke gereja. Apa kamu mengenal isteri saya?"
Pembeli : "Saya sering membeli di sini dan usaha bapak tampaknya semakin laris ya?”
Penjual : "Apanya yang laris? Saat ini kondisi ekonomi sedang lesu. Dari dulu sampai sekarang usaha saya hanya segini-segini saja."
Pembeli : "Sekalipun ekonomi sulit, orang yang hidup di dalam Tuhan harus tetap bersyukur."
Penjual : "Apa yang bisa disyukuri kalau seperti ini?"
Pembeli : "Bukan pak. Anak saya yang menelepon. Isteri saya sudah meninggal."
Penjual : "Oh, maaf."
Pembeli : "Tidak apa pak karena saya tahu kemana isteri saya pergi. Suatu saat nanti saya dan anak saya juga akan menyusulnya ke surga. Kalau isteri bapak kemana?"
Penjual : "Isteri saya ke gereja. Apa kamu mengenal isteri saya?"
Pembeli : "Saya sering membeli di sini dan usaha bapak tampaknya semakin laris ya?”
Penjual : "Apanya yang laris? Saat ini kondisi ekonomi sedang lesu. Dari dulu sampai sekarang usaha saya hanya segini-segini saja."
Pembeli : "Sekalipun ekonomi sulit, orang yang hidup di dalam Tuhan harus tetap bersyukur."
Penjual : "Apa yang bisa disyukuri kalau seperti ini?"

Beberapa jam kemudian suami pulang ke rumah dan bertemu isterinya di
ruang tamu yang sama.
Isteri : "Tumben papa sudah pulang?"
Suami: "Mulai sekarang papa akan menutup toko setiap hari Minggu. Papa mau mengumpulkan banyak harta."
Isteri : "Tetap saja tidak berubah."
Suami: "Ini lain. Kali ini papa mau mengumpulkan harta di surga dan mengikuti CG (connect group) sepertimu. Ayo kita ke gereja."
Isteri : "Mama ini baru pulang dari gereja."
Suami: "Lebih baik satu hari di rumah Tuhan daripada di tempat lain. Ayo kita ke gereja lagi." (Sambil menarik tangan isterinya yang ngedumel.)
Maka, mereka berdua pergi ke gereja.
Isteri : "Tumben papa sudah pulang?"
Suami: "Mulai sekarang papa akan menutup toko setiap hari Minggu. Papa mau mengumpulkan banyak harta."
Isteri : "Tetap saja tidak berubah."
Suami: "Ini lain. Kali ini papa mau mengumpulkan harta di surga dan mengikuti CG (connect group) sepertimu. Ayo kita ke gereja."
Isteri : "Mama ini baru pulang dari gereja."
Suami: "Lebih baik satu hari di rumah Tuhan daripada di tempat lain. Ayo kita ke gereja lagi." (Sambil menarik tangan isterinya yang ngedumel.)
Maka, mereka berdua pergi ke gereja.
Drama tersebut mengingatkan kita untuk tidak hanya mengejar harta di
dunia. Kita juga harus mengumpulkan harta yang kekal karena Tuhan Yesus sudah
menyiapkan tempat tinggal untuk kita di surga.
RINDU
S'LALU
Rindu s'lalu bersama-Mu. Tinggal di dalam kediaman-Mu oh Tuhan s'bab kusukai hadirat-Mu. Tak ingin kuterpisahkan. Dekat dengan-Mu itu yang kurindukan s'bab kudapati kedamaian.
Chorus: Kunikmati keindahan dan keagungan-Mu oh Tuhan. Kunikmati kemuliaan-Mu, menyembah-Mu dengan segenap hatiku.
Rindu s'lalu bersama-Mu. Tinggal di dalam kediaman-Mu oh Tuhan s'bab kusukai hadirat-Mu. Tak ingin kuterpisahkan. Dekat dengan-Mu itu yang kurindukan s'bab kudapati kedamaian.
Chorus: Kunikmati keindahan dan keagungan-Mu oh Tuhan. Kunikmati kemuliaan-Mu, menyembah-Mu dengan segenap hatiku.
0 komentar:
Post a Comment