Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 19 Mei 2019
3. Waspada dalam menjaga hati.
Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Ada seorang wanita yang bercerita kepada pak Stefanus bahwa dia hampir
saja menghancurkan kehidupan rumah tangganya. Hal ini terjadi karena dia
membaca sebuah sms di HP suaminya. Ketika membacanya, rambutnya langsung
berdiri karena sms tersebut berbunyi: "Kapan
kamu mau mengawini?"
Isteri bertanya-tanya: "Anak
sudah ABG, siapa lagi yang mau dikawini?" Hal ini membuat perilaku
isteri berubah. Dia menjadi judes, jujur tetapi pedes kepada suami. Ketika
suami menanyakan sesuatu hal secara baik-baik kepadanya, dia pun menjawab
dengan ketus. Di dalam hati dia berkata: "Bagaimana
tidak kesal kalau kamu mau kawin lagi?" Karena hanya di dalam hati,
suami tidak tahu.
Kemudian suami mulai bercerita tentang pengalaman anehnya sebagai sopir Grab Car atau Go Car. Dia mengatakan bahwa dia punya penumpang yang amat cinta
kepada anjingnya sampai-sampai dia diminta mengawinkan anjingnya. Ketika
mendengar cerita suami, isteri pun tepok jidat sambil berkata dalam hati: "Oh Tuhan, maafkan aku. Ternyata mengawinkan
anjing."
Di dalam mobil penumpang tersebut akan duduk di bangku tengah bersama
anjingnya. Lalu selama dalam perjalanan penumpang itu akan berbicara kepada
anjingnya seperti kepada manusia: "Tenang
nak, jangan bersedih. Kamu akan segera bertemu jodohmu. Nanti setelah bertemu
dia, kamu tidak akan sedih lagi."
Jadi, berulang kali seperti ini sehingga suami bertanya kepada isterinya:
"Sebenarnya siapa yang gila? Saya
yang gila atau penumpang itu yang gila?" Memang sich penumpang itu
memberikan tips yang besar untuk membantunya mengawinkan anjingnya, tetapi dia
merasa aneh. Masa anjing diperlakukan seperti manusia? Bahkan, ada pula suami
yang lebih baik kepada anjingnya daripada isterinya. Jangan seperti ini.
Intinya, jangan mudah berprasangka buruk. Jagalah hati dengan segala
kewaspadaan karena dari hati akan terpancar kehidupan. Jika hati kita
senantiasa dipenuhi berkat, tentu hidup kita juga akan memancarkan berkat.
Namun, jika hati kita dipenuhi air yang pahit, tentu hidup kita juga akan
memancarkan kepahitan.
HANYA DEKAT KASIH-MU BAPA
Hanya dekat kasih-Mu Bapa, jiwaku pun
tent'ram. Engkau menerimaku dengan sepenuhnya. Walau dunia melihat rupa, namun
Kau memandangku sampai kedalaman hatiku.
Tuhan inilah yang kutahu Kau mengenal hatiku jauh melebihi semua yang terdekat
sekalipun.
Tuhan inilah yang kumau Kau menjaga hatiku supaya kehidupan memancar
senantiasa.
0 komentar:
Post a Comment