Sunday, May 12, 2019

Inisiatif dan Available ~ Pdt. Jonathan Pattiasina

Covenant
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 12 Mei 2019

3. Apa Anda punya inisiatif dan selalu available bagi pekerjaan Tuhan? Jika diteliti, 80% orang Kristen tidak punya inisiatif. Mereka hanya hadir memanaskan bangku gereja, tetapi tidak ada inisiatif untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Pernah melihat orang yang tidak memiliki inisiatif? Bengong melulu. Ini menyebalkan. Namun, orang yang memiliki covenant dengan Tuhan, pasti punya inisiatif, seperti Abraham. Inisiatif membuat seseorang melihat kebutuhan dan mau melakukan sesuatu untuk menjawab kebutuhan tersebut tanpa diminta atau disuruh terlebih dahulu.
Kejadian 18:6 Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!"
Tanpa diminta atau disuruh, Abraham langsung meminta Sara membuat roti bundar bagi tamunya. Jika ada tiga tamu di rumah kita, berapa kilogram beras yang akan kita masak? 3 sukat itu sekitar 19kg. Jadi, Abraham meminta Sara membuat 19kg atau hampir 20kg roti bundar. Siapa yang akan makan roti sebanyak ini? Meskipun demikian, Sara membuatnya.

Mengambil Inisiatif
Ini menunjukkan bahwa Abraham siap berkorban banyak bagi Tuhan. Setiap orang juga bisa saja berkorban bagi Tuhan, tetapi harus didahului inisiatif karena Tuhan tidak pernah memaksa orang. Jika Tuhan suka memaksa orang, pasti setiap orang di dunia ini sudah bertobat. Selain meminta Sara membuat roti bundar, Abraham juga meminta bujangnya mengolah sapi guling. Biasanya orang Yahudi membuat kambing guling, tetapi ini malah sapi guling seperti yang disiapkan seorang ayah ketika anak yang hilang didapat kembali. Ini melambangkan sukacita dan tanda penghormatan.
Kejadian 18:8 Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan.
Ketika tiga orang tersebut makan, Abraham berdiri di dekat mereka. Ini menunjukkan kesiapannya untuk melayani mereka. Sekarang kita terbiasa makan makanan cepat saji. Namun, dulu beberapa restoran menyediakan pelayan untuk berdiri di dekat meja makan. Suatu hari ada pembeli yang memesan menu makanan yang tidak tersedia di daftar menu. Meskipun demikian, butler (kepala pelayan) bersedia memenuhi permintaan mereka. Mungkin dia menyuruh orang untuk membelikan makanan itu di tempat lain. Entah bagaimana caranya, hal ini menunjukkan kesiapannya untuk melayani tamu. Kita pun harus selalu available (tersedia) bagi pekerjaan Tuhan.

Ada dua kisah lain yang menunjukkan inisiatif dan availability (ketersediaan), yaitu:
1. Inisiatif ketiga pahlawan untuk mengambikan air minum bagi Daud di daerah musuh. Daud menerimanya, tetapi tidak meminumnya karena dia mengetahui bahwa air tersebut diambil dengan taruhan nyawa mereka. Maka, Daud mempersembahkannya sebagai korban curahan. Sebenarnya korban curahan itu tidak ada. Daud membuatnya sendiri. (2 Samuel 23:15-16)

2. Inisiatif beberapa orang untuk membongkar atap rumah demi membawa orang lumpuh kepada Yesus. Lantas Yesus melihat inisiatif mereka sebagai iman (bukan melihat iman si lumpuh) dan Dia pun menyembuhkan orang lumpuh tersebut. (Lukas 5:18-20)

TURUNKAN KEMULIAAN-MU
Kumau datang kepada-Mu bukan untuk mencari tangan-Mu. Namun mencari hati-Mu dan kerinduan-Mu Tuhan bagi hidupku.
Kunaikkan kepada-Mu tak semata korban bakaranku. Namun membawa hatiku dan kesediaanku Tuhan, pakailah hidupku.
Turunkan kemuliaan-Mu Tuhan atas diriku, atas diriku. Nyatakan kemuliaan-Mu melaluiku, melaluiku, melalui diriku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.