Tuesday, April 9, 2019

Untung Punya Masalah

Mazmur 57:9 (2)
Catatan Ibadah ke-4 Minggu 07 April 2019

Pernahkah kita merasa beruntung karena diberi masalah? Gile kali ye merasa beruntung diberi masalah. Namun, Tuhan sendiri tidak pernah membiarkan kita sepenuhnya bebas dari masalah karena Dia juga ingin melatih kita bertempur. Mungkin awalnya kita melihat masalah kita terasa besar dan menakutkan. Namun, ketika kita berhasil mengatasi sebuah masalah, tiba-tiba masalah tersebut menjadi terasa kecil dan ringan karena tanpa kita sadari masalah-masalah tersebut justru membuat kita menjadi lebih kuat daripada sebelum beroleh masalah.

Seringkali kita pun tidak tega melihat orang lain memiliki masalah. Seringkali kita ingin segera terlibat meringankan atau mengeluarkan mereka dari masalah. Ketika melihat seseorang menahan sakit, mungkin kita segera tergerak untuk memberikan obat atau membawanya berobat. Namun, Tuhan sendiri malah seperti diam dan tidak segera menolong.

Belajar dari Kupu-Kupu
Suatu kali ada orang yang melihat seekor kupu-kupu tengah berusaha keluar dari kepompongnya. Karena tak tega melihat perjuangan kupu-kupu tersebut, ia pun berusaha membantu dengan cara merobek kepompongnya. Alhasil, kupu-kupu berhasil keluar dari masalahnya, tetapi lepas dari satu masalah justru membawanya ke dalam masalah baru yang pelik. Karena bantuan orang itu, kupu-kupu tak bisa terbang. Rupanya kupu-kupu baru beroleh kekuatan untuk terbang jika dia berhasil keluar dari kepompong tanpa bantuan alat lain. Jadi, jangan pernah membantu kupu-kupu yang sedang berusaha keluar dari kepompongnya.

Manusia juga tak akan beroleh kekuatan baru jika selalu dibantu orang lain. Ada seorang pria yang sedang sakit cukup parah hingga sulit berjalan. Lalu dia selalu berpikir bahwa hidupnya mungkin tak lama lagi sehingga dia selalu mengharapkan kepedulian orang lain terhadapnya. Karena tak tega melihat kondisi kokonya yang sedang sakit, salah satu memenya menawarkan diri untuk menyediakan makanan yang disukai oleh kokonya. Maka, tiap minggu memenya memasak untuk kokonya dan setelah masakan siap isteri kokonya akan mengambil di rumahnya.
Amsal 25:17 Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu, supaya jangan ia bosan, lalu membencimu.
Beberapa saat kemudian koko itu sudah mulai sehat, tetapi dia tetap saja minta dibuatkan masakan dan kue-kue yang proses pembuatannya cukup ribet dan beberapa bahan bakunya juga tidak murah. Padahal, untuk makan sendiri aja, memenya jarang menggunakan bahan-bahan mahal tersebut, tetapi kalau kokonya yang minta, dia tak pernah menolak. Bahkan, memenya sampai tidak sempat memasak untuk suami dan anaknya sendiri.

Lambat laun memenya pun merasa bahwa kokonya ingin terus menerus memanfaatkan kesempatan baik yang pernah ditawarkan kepadanya. Maka, pada titik tertentu ketika isteri kokonya datang mengambil makanan, memenya segera berpesan: "Selanjutnya, tolong sausau sendiri yang masak untuk koko karena sekarang aku semakin repot dan tidak sempat memasak untuk koko." Dengan tersenyum tipis, isteri kokonya segera pulang sambil membawa makanannya.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.