Catatan
Ibadah ke-4 Minggu 07 April 2019
Pernahkah kita merasa beruntung karena diberi masalah? Gile kali ye
merasa beruntung diberi masalah. Namun, Tuhan sendiri tidak pernah membiarkan
kita sepenuhnya bebas dari masalah karena Dia juga ingin melatih kita
bertempur. Mungkin awalnya kita melihat masalah kita terasa besar dan
menakutkan. Namun, ketika kita berhasil mengatasi sebuah masalah, tiba-tiba
masalah tersebut menjadi terasa kecil dan ringan karena tanpa kita sadari
masalah-masalah tersebut justru membuat kita menjadi lebih kuat daripada
sebelum beroleh masalah.
Seringkali kita pun tidak tega melihat orang lain memiliki masalah.
Seringkali kita ingin segera terlibat meringankan atau mengeluarkan mereka dari
masalah. Ketika melihat seseorang menahan sakit, mungkin kita segera tergerak
untuk memberikan obat atau membawanya berobat. Namun, Tuhan sendiri malah
seperti diam dan tidak segera menolong.
Suatu kali ada orang yang melihat seekor kupu-kupu tengah berusaha keluar
dari kepompongnya. Karena tak tega melihat perjuangan kupu-kupu tersebut, ia
pun berusaha membantu dengan cara merobek kepompongnya. Alhasil, kupu-kupu
berhasil keluar dari masalahnya, tetapi lepas dari satu masalah justru
membawanya ke dalam masalah baru yang pelik. Karena bantuan orang itu,
kupu-kupu tak bisa terbang. Rupanya kupu-kupu baru beroleh kekuatan untuk
terbang jika dia berhasil keluar dari kepompong tanpa bantuan alat lain. Jadi,
jangan pernah membantu kupu-kupu yang sedang berusaha keluar dari kepompongnya.
Manusia juga tak akan beroleh kekuatan baru jika selalu dibantu orang lain.
Ada seorang pria yang sedang sakit cukup parah hingga sulit berjalan. Lalu dia
selalu berpikir bahwa hidupnya mungkin tak lama lagi sehingga dia selalu
mengharapkan kepedulian orang lain terhadapnya. Karena tak tega melihat kondisi
kokonya yang sedang sakit, salah satu memenya menawarkan diri untuk menyediakan
makanan yang disukai oleh kokonya. Maka, tiap minggu memenya memasak untuk
kokonya dan setelah masakan siap isteri kokonya akan mengambil di rumahnya.
Amsal 25:17 Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu, supaya jangan ia bosan, lalu membencimu.
Beberapa saat kemudian koko itu sudah mulai sehat, tetapi dia tetap saja
minta dibuatkan masakan dan kue-kue yang proses pembuatannya cukup ribet dan
beberapa bahan bakunya juga tidak murah. Padahal, untuk makan sendiri aja,
memenya jarang menggunakan bahan-bahan mahal tersebut, tetapi kalau kokonya
yang minta, dia tak pernah menolak. Bahkan, memenya sampai tidak sempat memasak
untuk suami dan anaknya sendiri.
Lambat laun memenya pun merasa bahwa kokonya ingin terus menerus
memanfaatkan kesempatan baik yang pernah ditawarkan kepadanya. Maka, pada titik
tertentu ketika isteri kokonya datang mengambil makanan, memenya segera
berpesan: "Selanjutnya, tolong
sausau sendiri yang masak untuk koko karena sekarang aku semakin repot dan
tidak sempat memasak untuk koko." Dengan tersenyum tipis, isteri
kokonya segera pulang sambil membawa makanannya.
0 komentar:
Post a Comment