Catatan
Ibadah ke-4 Minggu 07 April 2019
Ada pula seorang pria yang ditraktir oleh memenya untuk membeli makanan
yang dia sukai. Tanpa segan-segan dia segera menguras kantong memenya dengan
meminta semua jenis makanan yang dijual di toko tersebut. Ya ampun, kenapa ya
ada orang yang tidak tahu diri? Kenapa ada orang yang tak segan-segan
meminta jantung ketika diberi hati?
Ini sebabnya ketika kita berdoa agar Tuhan segera menolong orang lain,
kadang kala Tuhan malah menjawab: "Tenanglah,
biarlah mereka berurusan sendiri dengan-Ku. Jangan menghalangi mereka untuk
mendekat kepada-Ku. Biarkan mereka belajar bergantung kepada-Ku dan bukan
bergantung kepadamu. Lagipula Aku tidak akan membiarkan mereka dicobai
melampaui batas kekuatan mereka. Tenang saja, Aku tahu yang harus Kulakukan."
Jadi, ya rasanya wajar saja jika Tuhan tidak mau sekedar berbaik hati
kepada setiap orang. Karena Tuhan tidak mau kita menjadi orang yang keterlaluan
dalam memanfaatkan kebaikan orang lain, secara bertahap Tuhan pasti akan
mengajar kita untuk sepenuhnya bergantung kepada-Nya.
1 Samuel 19:6 Saul mendengarkan perkataan Yonatan dan Saul bersumpah: "Demi TUHAN yang hidup, ia tidak akan dibunuh."
1 Samuel 19:12 Lalu Mikhal menurunkan Daud dari jendela, ia pergi melarikan diri dan luputlah ia.
Ketika menghindari kejaran Saul, semula Daud mendapat bantuan dari
Yonatan, Mikhal, dan beberapa orang lainnya. Namun, pada titik tertentu Tuhan
membuatnya merasa seperti seorang diri dalam menghadapi masalahnya hingga dia
pun sempat berpura-pura gila untuk melindungi dirinya.
1 Samuel 21:13 Sebab itu ia berlaku seperti orang yang sakit ingatan di depan mata mereka dan berbuat pura-pura gila di dekat mereka; ia menggores-gores pintu gerbang dan membiarkan ludahnya meleleh ke janggutnya.
Pada saat-saat seperti inilah kekuatan dan karakter Daud sedang dibentuk
oleh Tuhan. Dia tidak lagi bergantung kepada kekuatannya sendiri. Dia juga
tidak lagi bergantung kepada isterinya, sobatnya, orang tuanya, rekannya, atau
orang-orang lainnya. Lantas dia sepenuhnya bergantung kepada Tuhan sehingga
beroleh kekuatan baru dan kemenangan atas musuh-musuhnya.
Mazmur 18:3-4 Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku.
Jika kita telah mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi lewat
masalah-masalah kita, tentulah hidup kita tak akan pernah sama lagi. Kita pasti
diubahkan menjadi semakin indah, seperti ulat yang berubah menjadi kupu-kupu.
Secara otomatis kita pun akan menjadi orang yang punya hati dan bukan hanya
minta dikasih hati. Jadi, hati-hati kalau mau memberi hati, terutama kepada
orang yang tak punya hati.
KAU TUHAN
yang BENAR
Kau gunung batuku dan Kau kota bentengku. Tak akan kuragu Kau menjamin hidupku. Kau keselamatanku dan Kau yang membelaku, tak akan ku takut kuasa-Mu di dalam ku.
Walau badai menerpa di dalam hidupku ini namun tangan-Mu Tuhan mengangkat ku tinggi.
Kau Tuhan yang benar tak pernah tinggalkan. Dahulu, sekarang, dan selamanya janji-Mu tak berubah. Kau Alfa dan Omega, awal dan akhir semesta alam memuja Engkau Tuhan yang benar.
Kau gunung batuku dan Kau kota bentengku. Tak akan kuragu Kau menjamin hidupku. Kau keselamatanku dan Kau yang membelaku, tak akan ku takut kuasa-Mu di dalam ku.
Walau badai menerpa di dalam hidupku ini namun tangan-Mu Tuhan mengangkat ku tinggi.
Kau Tuhan yang benar tak pernah tinggalkan. Dahulu, sekarang, dan selamanya janji-Mu tak berubah. Kau Alfa dan Omega, awal dan akhir semesta alam memuja Engkau Tuhan yang benar.
0 komentar:
Post a Comment