Tuesday, April 9, 2019

Mazmur 57:9 (1) ~ Ps. Philip Mantofa

Mazmur 57:7-8
Catatan Ibadah ke-4 Minggu 07 April 2019
Mazmur 57:9 Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!
Tiga Level Membangun, yaitu:
1. Bangunlah manusia rohmu.
Yudas 1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Membangun Manusia Roh
Jika kita sudah diberi tool (alat) berupa bahasa roh, tetapi kita ragu menggunakannya, bagaimana kita bisa menggunakannya dan apa kita masih membutuhkan alat lain untuk meyakinkan kita? Jika kita membutuhkan sekrup, tetapi kita meragukan fungsi sekrup, bagaimana kita bisa menggunakan sekrup dan apa kita masih membutuhkan alat lain untuk menjelaskan tentang sekrup?

Bahasa roh akan terucap dengan sendirinya tanpa perlu kita pikirkan. Kalau tidak percaya, cobalah menirukan bahasa roh dengan terus menerus mengucapkan kata-kata asing, pasti nantinya akan terhenti karena tak tahu harus mengatakan apa lagi. Bahkan, ada kemungkinan akan mengucapkan kata-kata asing yang dapat diterjemahkan maknanya, seperti bahasa Inggris atau bahasa minion. Namun, bahasa minion pun masih bisa diterjemahkan. Sebaliknya, ketika kita berbahasa roh, kita tidak perlu memikirkan kata-kata apa yang harus diucapkan. Dengan demikian, kita sanggup berkata-kata tanpa henti hingga setengah atau sejam lamanya.

Selain berbahasa roh, kita pun harus rutin membaca Alkitab. Jika tidak pernah membaca Alkitab, apa gunanya memiliki Alkitab? Jika kita tidak mau membaca Alkitab, apa kita masih memerlukan kitabnya Alkitab? Jika pembacaan Alkitab masih sering bolong-bolong (lubang-lubang), bagaimana bisa membangun manusia roh kita? Jika baju yang robek ditambal dengan secarik kain yang juga robek, kita akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencari kain penambal lainnya.
Orang yang membangun manusia rohnya bisa semakin peka dalam mendengar suara Tuhan, menghasilkan buah-buah roh, bisa membeda-bedakan roh, bisa membaca orang, dan bisa membaca situasi sehingga juga tidak mudah ditipu.

2. Bangunlah orang lain dulu.
1 Tesalonika 5:11 Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.
Ketika lari dari kejaran Saul, Daud pun melayani orang lain di gua Adulam. Dulu ketika ko Philip sedang berada di rumah sakit untuk memeriksakan kakinya yang bengkak, dia malah ditarik oleh seorang ibu untuk mendoakan anaknya yang sakit. Setelah didoakan anak ibu itu sembuh. Jadi, tak perlu menunggu sembuh dari sakit ketika harus melayani orang lain. Sekalipun masih sakit kita tetap bisa membangun orang lain agar nama Tuhan dipermuliakan di tengah-tengah masalah kita. Orang yang tidak hanya memikirkan diri sendiri dan mau mendahulukan orang lain akan dikenan oleh Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.