Sunday, April 28, 2019

Lama Sabakhtani? ~ Dr. Robi Sonderegger (Australia)

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 28 Apr 2019
Matius 26:26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."
Pada malam perjamuan terakhir Yesus menyeka mulut dan janggutnya dengan kain lap atau kain peluh lalu dia menggulung kain tersebut dan meletakkannya di atas meja. Kemudian Yesus membasuh kaki para murid dan mengatakan bahwa salah satu murid-Nya akan mengkhianati Dia. Tak lama berselang Yudas menjual Yesus.
Matius 27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Father, where are you?
Beberapa orang yang tidak memahami konteks Alkitab secara menyeluruh mungkin bertanya-tanya: "Mengapa Bapa tega meninggalkan anak-Nya?" Beberapa pendapat teologi menyatakan bahwa hal itu disebabkan oleh seluruh dosa manusia yang dibebankan kepada Yesus. Tanggungan dosa-dosa tersebut membuat Bapa menjauh dari Yesus karena seringkali yang memisahkan kita dari Tuhan adalah dosa-dosa kita.
Yesaya 59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Namun, kita juga bisa melihat dari kebiasaan orang Yahudi. Di sana para imam tidak membacakan ayat kitab suci secara utuh, tetapi hanya membacakan bagian awalnya lalu dilanjutkan oleh umat. Contoh: Imam tidak menyebutkan 2 Tawarikh 7:14. Namun, imam langsung berkata: "dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka ..." Kemudian orang Yahudi yang telah terbiasa membaca kitab suci sejak kecil segera melanjutkan: "... Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka."

Fatherless
Jika melihat kebiasaan tersebut, kemungkinan besar saat di kayu salib Yesus sedang memberikan khotbah terakhir. Di sana berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" untuk memancing orang-orang Yahudi agar melihat kepada-Nya karena Dia telah menggenapi nubuatan para nabi. Jika firman hanya diucapkan, mungkin mereka tidak mengerti. Namun, jika firman itu telah ditunjukkan secara nyata lewat diri Yesus, seharusnya mereka mengerti. Jika mereka tetap tidak mengerti, berarti mereka amat bodoh.
Mazmur 22:2 Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
Sesungguhnya Matius 27 merupakan penggenapan atas Mazmur 22. Jika kita melihat keseluruhan Mazmur 22, kita akan mengerti makna teriakan Yesus di kayu salib. Di dalam Mazmur 22 dijelaskan bahwa pemazmur mempertanyakan keberadaan Bapa lalu dilanjutkan pula bahwa mereka yang percaya kepada Bapa akan diluputkan. Hal ini telah lama dinubuatkan sebelum kelahiran Yesus.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.