Matius 26:26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."
Pada malam perjamuan terakhir Yesus menyeka mulut dan janggutnya dengan
kain lap atau kain peluh lalu dia menggulung kain tersebut dan meletakkannya di
atas meja. Kemudian Yesus membasuh kaki para murid dan mengatakan bahwa salah
satu murid-Nya akan mengkhianati Dia. Tak lama berselang Yudas menjual Yesus.
Matius 27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Beberapa orang yang tidak memahami konteks Alkitab secara menyeluruh
mungkin bertanya-tanya: "Mengapa
Bapa tega meninggalkan anak-Nya?" Beberapa pendapat teologi menyatakan
bahwa hal itu disebabkan oleh seluruh dosa manusia yang dibebankan kepada
Yesus. Tanggungan dosa-dosa tersebut membuat Bapa menjauh dari Yesus karena
seringkali yang memisahkan kita dari Tuhan adalah dosa-dosa kita.
Yesaya 59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Namun, kita juga bisa melihat dari kebiasaan orang Yahudi. Di sana para
imam tidak membacakan ayat kitab suci secara utuh, tetapi hanya membacakan
bagian awalnya lalu dilanjutkan oleh umat. Contoh: Imam tidak menyebutkan 2 Tawarikh 7:14.
Namun, imam langsung berkata: "dan umat-Ku,
yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku,
lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka ..."
Kemudian orang Yahudi yang telah terbiasa membaca kitab suci sejak kecil segera
melanjutkan: "... Aku akan mendengar dari
sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka."
Jika melihat kebiasaan tersebut, kemungkinan besar saat di kayu salib
Yesus sedang memberikan khotbah terakhir. Di sana berserulah Yesus dengan suara
nyaring: "Eli, Eli, lama
sabakhtani?" untuk memancing orang-orang Yahudi agar
melihat kepada-Nya karena Dia telah menggenapi nubuatan para nabi. Jika firman
hanya diucapkan, mungkin mereka tidak mengerti. Namun, jika firman itu telah ditunjukkan
secara nyata lewat diri Yesus, seharusnya mereka mengerti. Jika mereka tetap
tidak mengerti, berarti mereka amat bodoh.
Mazmur 22:2 Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
Sesungguhnya Matius 27 merupakan penggenapan atas Mazmur 22. Jika kita
melihat keseluruhan Mazmur 22, kita akan mengerti makna teriakan Yesus di kayu
salib. Di dalam Mazmur 22 dijelaskan bahwa pemazmur mempertanyakan keberadaan
Bapa lalu dilanjutkan pula bahwa mereka yang percaya kepada Bapa akan
diluputkan. Hal ini telah lama dinubuatkan sebelum kelahiran Yesus.
0 komentar:
Post a Comment