Sunday, April 14, 2019

Kaya dalam Kebajikan ~ Pdt. Rubin Adi Abraham

Kaya dalam Kebajikan: Memberi
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 14 April 2019

Memberi juga tidak harus uang. Memperhatikan orang lain juga termasuk memberi. Jika ingin rumah tangga bahagia, suami harus membahagiakan isteri dengan memberikan uang belanja yang banyak. Tiap bulan pembantu saja naik gaji, masa isteri tidak diberi tambahan uang? Isteri juga harus memperhatikan perut suami. Kebanyakan suami marah-marah jika perutnya kosong. Maka dari itu, wanita perlu belajar memasak. Jika tetap tidak bisa karena memasak air saja bisa hangus, setidaknya bisa membeli makanan lalu menyiapkannya serta mendampingi suami saat makan. Sekalipun makanan bisa disiapkan oleh pembantu, tetapi tetap lebih enak jika disiapkan oleh isteri karena sentuhan kasihnya berbeda.

Nah, setelah memberi keluarga, barulah kita memberi orang lain yang hidup berkekurangan dan gereja untuk perluasan pekerjaan Tuhan.

Apa yang Menjadi Pembedanya?

Haiti dan Dominika berada di pulau yang sama dan berada dalam satu dataran, tanpa dipisahkan oleh gunung dan laut. Namun, Haiti miskin dan Dominika kaya. Sebagian besar penduduk Haiti percaya kepada berhala Vodoo, mereka mengadakan upacara telanjang, mengorbankan anak-anak, dan melakukan pernikahan sesama jenis. Sebaliknya, sebagian besar penduduk Dominika merupakan orang Kristen, mereka menghargai kehormatan dan kesopanan, mereka memandang bahwa anak merupakan anugerah Tuhan, dan mereka melakukan pernikahan yang normal. Ketika terjadi bencana alam, ratusan ribu penduduk Haiti meninggal, sedangkan Dominika baik-baik saja.

Korut KorselKorea Utara dan Korea Selatan juga berbeda nasib. Ketika banyak penduduk Korea Utara meninggal dunia karena kelaparan, penduduk Korea Selatan malah berkelimpahan. Bahkan, perekonomian Korea Selatan semakin maju dan berkembang. Di sana sudah ada Samsung S10. Biasanya kita hanya sekolah sampai S3, tetapi mereka sudah S10... hehehe... Ini karena sebagian besar penduduk Korea Utara adalah ateis dan beberapa di antaranya beragama Budha atau Kristen. Namun, orang Kristen di Korea Utara mengalami penganiayaan. Sebaliknya, mayoritas orang Korea Selatan adalah Kristen. Jika melihat dari foto satelit, pada malam hari Korea Utara terlihat gelap, sedangkan Korea Selatan terlihat terang dan yang paling terang adalah kota Seoul.

Jadi, yang membuat perbedaan itu adalah keberadaan orang-orang yang berdoa kepada Tuhan. Andaikata di Sodom dan Gomora ada orang-orang yang masih berdoa, kemungkinan besar Sodom dan Gomora tidak dihancurkan oleh Tuhan. Maka dari itu, kita harus yakin bahwa bangsa kita akan tetap aman karena di Indonesia masih banyak orang yang berdoa dan berpuasa. Selain itu, 17 April 2019 nanti gunakan hak pilih Anda dan jangan golput. Datanglah ke TPS jam 6 pagi daripada datang terlambat.

MENJADIKAN ANAK RAJA
2 Samuel 9:11 Berkatalah Ziba kepada raja: “Hambamu ini akan melakukan tepat seperti yang diperintahkan tuanku raja kepadanya.” Dan Mefiboset makan sehidangan dengan Daud sebagai salah seorang anak raja.
Zaman sekarang di sini sudah tidak ada raja-raja dan kita juga bukan raja, tetapi kita bisa menjadikan orang lain sebagai anak raja dengan cara memberitakan kabar baik atau melakukan penginjilan kepada mereka.
BAPA KAU SETIA
Bapa Kau setia, Bapa Kau mulia, tenanglah jiwaku, aman bersama-Mu.
Lebih dari harta Kaulah segala-Nya. Tenanglah jiwaku dalam hadirat-Mu.
Kau tunjukkan kasih setia-Mu. Kau menyediakan yang kuperlu. Kau Setia, Kau Mulia dulu s'karang dan s’lama-Nya. Kau tunjukan kasih setia-Mu. Kau menyediakan yang kuperlu. Kau Setia, Kau Mulia. Bapa Kau Setia.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.