Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 14 April 2019
Menjelang pemilu mulailah terlihat perbedaan antar dua kubu pendukung calon
presiden. Perbedaan ini pun merambat ke beberapa komunitas keluarga hingga ada
yang menimbulkan konflik. Alhasil, beberapa anggota keluarga mulai menjaga
jarak atau meninggalkan grup keluarga besarnya. Maka, lahirlah video viral yang
membahas fenomena ini, yaitu rap battle calon presiden 2019 dengan pesan:
Bung Karno kw: “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, tetapi perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri, penebar kebencian, hoax, grup Whats App Keluarga, humor sampah, kpopers, sobat gurun, pemain mobile legend.”
Meskipun begitu, masih ada grup keluarga besar yang tetap utuh. Apa
pembedanya?
Grup WA keluarga besar A cenderung multikultural
karena beranggotakan orang-orang yang berbeda suku, budaya, dan agama. Ada Jawa,
Sulawesi, Kanada, Amerika, dan Filipina. Ada yang keturunan Cina dan ada yang penduduk
pribumi asli. Ada Konghucu campur-campur, Kristen Adven, Kristen Karismatik, Kristen
Katolik, Islam, dan ateis. Pada hari Natal Kristen Adven menyatakan bahwa
mereka tidak merayakan Natal karena Natal berasal dari tradisi penyembahan
berhala. Beberapa Kristen Karismatik menyimpan perkara ini di dalam hati. Untuk
tradisi cengbeng pun, anggota yang Islam sudah tidak mau ikutan karena mereka
hanya mau mengikuti budaya Arab dan sudah melepaskan semua budaya Cina semacam
ini.
Kemudian menjelang pemilu, pendukung paslon 2 menyarankan untuk menonton
berita di salah satu stasiun TV, tetapi salah seorang anggota keluarga segera
merespon bahwa TV itu banyak hoax-nya. Dia pun segera menjawab: “Meskipun banyak hoax-nya, tetapi masih ada
berita yang bisa dipercaya. Lebih baik melihat TV yang ini karena semua TV yang
lain sudah dikuasai pemerintah sehingga mereka hanya memberitakan kebaikan atau
kelebihan salah satu paslon.” Tak lama berselang dia membagikan link video
perihal kekurangan paslon 1.
BOM! Salah satu pendukung paslon 2 yang Kristen Karismatik segera
berkata: “Saya tetap memilih paslon 1”
lalu segera meminta izin untuk meninggalkan grup keluarga besar karena merasa
bahwa grup keluarga besarnya tidak pernah bisa bertoleransi. Bahkan, dia turut
menyuarakan kekecewaannya perihal reaksi Kristen Adven atas tradisi Natal yang
dirayakannya tiap tahun. Dengan meninggalkan grup keluarga besarnya, dia
berharap ke depannya hubungan baik di dalam keluarga besar bisa tetap terjaga.
Sementara itu grup WA keluarga besar B cenderung tenang dan damai.
Sekalipun juga ada perbedaan, yaitu berbeda agama (Kristen Katolik, Kristen
Karismatik, dan Konghucu), mereka bisa tetap bersatu. Anggota yang Konghucu mau
menerima artikel Kristen dan membagikannya kepada orang Kristen lainnya. Anggota
yang Kristen juga tetap mau mengikuti tradisi cengbeng. Sekalipun yang Kristen
tidak ikut memegang dupa atau tidak berdoa seperti cara Konghucu, para anggota
yang bukan Kristen juga bisa memaklumi hal ini.
Apa pembeda kedua grup keluarga itu? Pembedanya pasti bukan sekedar
perbedaan-perbedaan yang mencolok itu. Jika ditelaah, beberapa anggota keluarga
A cenderung berpikiran tertutup (closed-minded)
sehingga mereka tidak bisa menerima pernyataan-pernyataan yang bertentangan
dengan keyakinan atau pemikiran mereka. Sementara itu anggota grup B cenderung
berpikiran terbuka (open-minded) sehingga
mereka tetap bisa menerima pernyataan-pernyataan yang bertentangan dengan
keyakinan atau pemikiran mereka.
Jika ditilik lebih jauh lagi, didapati pula bahwa beberapa anggota grup A
cenderung memiliki cara pandang seperti lalat yang senantiasa melihat keburukan
orang lain. Sementara itu para anggota grup B memiliki cara pandang seperti
lebah yang senantiasa melihat kebaikan orang lain.
Jadi, jika ingin menjaga persatuan dan kerukunan keluarga atau bangsa,
seharusnya kita memiliki cara pandang seperti lebah dan kita harus mau membuka
pikiran kita terhadap setiap perbedaan yang ada. Sekalipun kita benar, kita
tidak harus menang. Contoh: Ada seorang pria yang amat yakin bahwa meminum
banyak air merupakan hal yang sangat baik untuk kesehatan. Tiba-tiba temannya
datang memberitahu: “Tadi di TV ada
berita tentang seorang wanita yang meninggal karena terlalu banyak minum air.
Dia keracunan air.” Pria itu pasti langsung menjawab: “Itu hoax” karena pernyataan ini tidak sesuai dengan keyakinannya. Nah,
daripada ribut, jika bertemu dengan orang semacam ini, mengalah saja dan jawab
aja: “Iya.. ya... mungkin begitu.”
Apa untungnya ribut karena hal-hal semacam ini? Penting nggak sich?
BERTUMBUH
BERSAMA
Na~ na~ na~ na na na...
Bersatulah, mari kita bersatu. Bersehati sepikiran runtuhkan tembok yang merintangi. Bekerjalah, mari kita bekerja. Junjung kasih dan karunia. Gapai panggilan tertinggi. Tetaplah menyala. Layani sesama. Terus bertumbuh bersama.
Reff : Dalam kasih kita bergerak bersama memenangkan jiwa, menjadi harapan bagi dunia. Dalam iman, kita 'kan menang bersama. B'ritakan nama-Nya. Bertumbuh dalam Kristus dan G'reja-Nya.
Na~ na~ na~ na na na...
Bersatulah, mari kita bersatu. Bersehati sepikiran runtuhkan tembok yang merintangi. Bekerjalah, mari kita bekerja. Junjung kasih dan karunia. Gapai panggilan tertinggi. Tetaplah menyala. Layani sesama. Terus bertumbuh bersama.
Reff : Dalam kasih kita bergerak bersama memenangkan jiwa, menjadi harapan bagi dunia. Dalam iman, kita 'kan menang bersama. B'ritakan nama-Nya. Bertumbuh dalam Kristus dan G'reja-Nya.
0 komentar:
Post a Comment