Sunday, April 28, 2019

Aku Ini Ulat ~ Dr. Robi Sonderegger (Australia)

Menggenapi Nubuat
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 28 Apr 2019

Tadi ada satu ayat yang belum disebutkan yakni Mazmur 22:7 Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak. Mengapa ulat dan bukan orang? Yesaya bisa menjelaskan ini.
Yesaya 52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia — begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi —
Kemungkinan besar wajah Yesus menjadi buruk karena siksaan yang diderita-Nya. Hal ini membuat Dia tampak bukan seperti anak manusia lagi. Hal ini seperti sebuah cerita fiksi yang pernah didengar oleh Pak Robi. Ceritanya ada seorang pria tampan yang meminta dirinya dilukis.

Lantas banyak orang amat mengagumi lukisannya sehingga dia berpikir bahwa lukisannya bisa lebih baik daripada dirinya. Seiring berjalannya waktu dia pasti menua, tetapi lukisannya akan tetap tampan. Maka, dia membuat perjanjian dengan iblis agar dia tetap tampan dan lukisannya yang memburuk. Semenjak kesepakatan ini, dia merasa bebas melakukan banyak dosa. Tiap kali dia melakukan kejahatan, lukisannya pun memburuk dan semakin lama semakin terlihat jelek. Karena tak sanggup melihat lukisan tersebut, dia pun menyembunyikannya di gudang dan melupakan keberadaan lukisan tersebut.

Merah Jadi Putih
Namun, suatu hari dia tak sengaja melihat bayangan wajahnya di atas nampan saji sehingga dia teringat untuk melihat lukisannya lagi. Ketika melihat lukisan itu amat sangat buruk, dia tak tahan lagi sehingga dia mengambil pisau dan menikam lukisan tersebut hingga beberapa kali. Keesokan harinya dia ditemukan meninggal di dekat lukisannya yang tampan. Ini memang hanya cerita fiksi, tetapi ini mencerminkan lukisan diri kita. Sekalipun dosa kita merah seperti kirmizi, Tuhan masih bisa membuatnya putih seperti salju jika kita datang kepada-Nya.

Kata ulat yang disebutkan di dalam Mazmur 22:7 hanya mengacu kepada satu jenis ulat, yaitu ulat kirmizi, yang panjangnya sekitar 0,5 cm. Ulat inilah yang biasa digunakan untuk memberi warna merah pada kain kirmizi. Biasanya ulat kirmizi akan mencari sebuah tempat di persimpangan pohon lalu dia akan berdiam di sana selama 3 hari. Kepalanya akan dilingkarkan hingga menyentuh ekornya. Badannya pun akan mengeras untuk melindungi anak-anaknya. Selanjutnya, anak-anak ulat akan memakan tubuh induknya sehingga tubuh ulat kirmizi akan pecah dan mengeluarkan darah berwarna merah. Darah ini akan tetap membekas di pohon dan tidak bisa hilang sekalipun diterpa hujan dan panas.

Tindakan ulat kirmizi tersebut seperti yang pernah Yesus katakan dalam perjamuan terakhir: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." Lantas Yesus berada di dalam kuburan gua batu selama 3 hari lalu bangkit.

RAYAKAN YESUS RAYAKAN
Rayakan Yesus Rayakan. Rayakan Yesus Rayakan. Rayakan Yesus Rayakan. Rayakan Yesus Rayakan.
Reff: Dia bangkit, Dia Bangkit dan hidup selamanya. Dia bangkit, Dia bangkit. Marilah rayakan, marilah rayakan kebangkitan Tuhan kita.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.