Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 28 Apr 2019
Tadi ada satu ayat yang belum disebutkan yakni Mazmur 22:7 Tetapi aku ini ulat
dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak.
Mengapa ulat dan bukan orang? Yesaya bisa menjelaskan ini.
Yesaya 52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia — begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi —
Kemungkinan besar wajah Yesus menjadi buruk karena siksaan yang diderita-Nya.
Hal ini membuat Dia tampak bukan seperti anak manusia lagi. Hal ini seperti
sebuah cerita fiksi yang pernah didengar oleh Pak Robi. Ceritanya ada seorang
pria tampan yang meminta dirinya dilukis.
Lantas banyak orang amat mengagumi lukisannya sehingga dia berpikir bahwa
lukisannya bisa lebih baik daripada dirinya. Seiring berjalannya waktu dia
pasti menua, tetapi lukisannya akan tetap tampan. Maka, dia membuat perjanjian
dengan iblis agar dia tetap tampan dan lukisannya yang memburuk. Semenjak
kesepakatan ini, dia merasa bebas melakukan banyak dosa. Tiap kali dia
melakukan kejahatan, lukisannya pun memburuk dan semakin lama semakin terlihat
jelek. Karena tak sanggup melihat lukisan tersebut, dia pun menyembunyikannya
di gudang dan melupakan keberadaan lukisan tersebut.
Namun, suatu hari dia tak sengaja melihat bayangan wajahnya di atas
nampan saji sehingga dia teringat untuk melihat lukisannya lagi. Ketika melihat
lukisan itu amat sangat buruk, dia tak tahan lagi sehingga dia mengambil pisau
dan menikam lukisan tersebut hingga beberapa kali. Keesokan harinya dia
ditemukan meninggal di dekat lukisannya yang tampan. Ini memang hanya cerita
fiksi, tetapi ini mencerminkan lukisan diri kita. Sekalipun dosa kita merah
seperti kirmizi, Tuhan masih bisa membuatnya putih seperti salju jika kita
datang kepada-Nya.
Kata ulat yang disebutkan di dalam Mazmur 22:7 hanya mengacu kepada satu
jenis ulat, yaitu ulat kirmizi, yang panjangnya sekitar 0,5 cm. Ulat inilah
yang biasa digunakan untuk memberi warna merah pada kain kirmizi. Biasanya ulat
kirmizi akan mencari sebuah tempat di persimpangan pohon lalu dia akan berdiam
di sana selama 3 hari. Kepalanya akan dilingkarkan hingga menyentuh ekornya.
Badannya pun akan mengeras untuk melindungi anak-anaknya. Selanjutnya,
anak-anak ulat akan memakan tubuh induknya sehingga tubuh ulat kirmizi akan
pecah dan mengeluarkan darah berwarna merah. Darah ini akan tetap membekas di
pohon dan tidak bisa hilang sekalipun diterpa hujan dan panas.
Tindakan ulat kirmizi tersebut seperti yang pernah Yesus katakan dalam
perjamuan terakhir: "Ambillah,
makanlah, inilah tubuh-Ku." Lantas Yesus berada di dalam kuburan gua
batu selama 3 hari lalu bangkit.
RAYAKAN
YESUS RAYAKAN
Rayakan Yesus Rayakan. Rayakan Yesus Rayakan. Rayakan Yesus Rayakan. Rayakan Yesus Rayakan.
Reff: Dia bangkit, Dia Bangkit dan hidup selamanya. Dia bangkit, Dia bangkit. Marilah rayakan, marilah rayakan kebangkitan Tuhan kita.
Rayakan Yesus Rayakan. Rayakan Yesus Rayakan. Rayakan Yesus Rayakan. Rayakan Yesus Rayakan.
Reff: Dia bangkit, Dia Bangkit dan hidup selamanya. Dia bangkit, Dia bangkit. Marilah rayakan, marilah rayakan kebangkitan Tuhan kita.
0 komentar:
Post a Comment