Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 03 Mar 2019
* “Oh Tuhan, mengapa Kau memberiku tugas yang sulit?
Mengapa semakin lama semakin sulit? Tak adakah tugas yang mudah?”
** "Apakah
AKU tidak sanggup melengkapimu di dalam tugas yang Kuberikan kepadamu?”
Suatu masa di bawah teriknya mentari kulihat ada seseorang yang
kehidupannya serba kacau. Lantas aku bertanya kepada konselornya: “Mengapa kekacauan demi kekacauan ini bisa
terjadi? Apa kamu tidak memberitahunya jalan yang benar? Apa kamu tidak
memberitahunya bahwa masalah seperti ini akan terjadi jika dia berbuat seperti
itu? Mengapa kamu membantunya berbuat itu? Sekarang bagaimana cara
menyelesaikan masalah ini?”
Jawaban konselornya pun sungguh mengherankan. Katanya: “Aku sudah memberitahunya jalan yang benar dan sudah menjelaskan semua resikonya, tetapi dia tetap memilih jalannya sendiri. Dia tidak mau mengikuti aturan yang ada dan maunya jalan pintas. Jadi, dia itu memang membayar konselor, tetapi dia tidak pernah mau mengikuti saran atau tuntunan yang kuberikan. Setiap saran yang kuberikan selalu dipatahkan olehnya. Maka dari itu, sebagai konselor, aku juga tidak mau bertanggung jawab atas resiko tindakannya. Dia sendiri yang harus bertanggung jawab.”
Yehezkiel 3:19 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu dan ia tidak berbalik dari kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.
Ketika mendengar jawaban konselornya, aku hanya bisa menarik nafas sambil
berkata: “Ya wes.” Konselor tersebut
telah melakukan tugasnya dengan baik sehingga wajarlah jika dia tidak mau turut
bertanggung jawab atas kesalahan kliennya. Jika Samuel sudah mengajarkan
kebenaran kepada Saul, tetapi Saul tidak mau melakukannya, seharusnya ini bukanlah
kegagalan Samuel. Kegagalan atau masalah di dalam kehidupan Saul merupakan
tanggung jawab Saul sendiri. Tugas Samuel hanya mengarahkan Saul. Jika Saul
tidak mau diarahkan, ya wes. Biarlah
dia sendiri yang menanggung akibatnya.
Seandainya klien tadi memutuskan berganti konselor lain yang mendukung
cara-cara hidupnya yang salah dan bersedia mengajarkan trik-trik dusta
kepadanya, mungkin konselor hanya perlu mendoakan dia seperti Daud mendoakan
Absalom.
2 Samuel 15:31 Ketika kepada Daud dikabarkan, demikian: "Ahitofel ada di antara orang-orang yang bersepakat dengan Absalom," maka berkatalah Daud: "Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN."
Ya
wes, selanjutnya biar Tuhan yang beracara di dalam hidupnya karena hanya
Tuhan yang sanggup mengoperasi hati manusia.
0 komentar:
Post a Comment