Sunday, March 31, 2019

Hati Baru dan Roh Baru ~ Pdt. Welyar Kauntu

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 31 Maret 2019
Yehezkiel 36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Tuhan ingin memberikan hati yang baru dan roh yang baru agar kita taat kepada-Nya. Beberapa orang telah menerima firman Tuhan, tetapi tidak pernah bertumbuh secara rohani karena hatinya masih keras. Hati yang keras akan seperti tanah yang keras sehingga tidak bisa ditaburi firman Tuhan dan tidak pernah mengalami perubahan. Tanah hati yang keras harus dibajak atau digemburkan terlebih dahulu agar bisa ditanami.

Bahasa Indonesia terbilang baik karena banyak menggunakan kata hati, seperti iri hati atau tinggi hati. Kita hanya perlu melihat kata apa yang tertera di depan hati. Seharusnya kita rendah hati dan murah hati sehingga berkenan kepada Tuhan.
Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Tuhan tidak mau kita sekedar baik. Tuhan mau kita menyembah-Nya dengan sepenuh hati sehingga kita akan semakin mengerti isi hati-Nya dan dapat berkenan kepada-Nya. Selanjutnya, Tuhan pun akan membantu kita bertumbuh hingga mencapai kesempurnaan. Namun, tentu saja tidak bisa mengandalkan kekuatan kita, tetapi harus mengandalkan kekuatan Roh Kudus.

Tuhan itu Roh dan setiap orang harus menyembah-Nya di dalam Roh dan kebenaran. Orang yang menyembah Tuhan tentulah juga berbahasa Roh. Sayangnya, beberapa gereja tidak menerima karunia bahasa Roh.

Dipenuhi Roh Kudus
Tanda Seorang Dipenuhi Roh Kudus:
1. Memiliki iman yang teguh dan berani melakukan yang diperintahkan Tuhan.
2. Penyembahan yang 'MILITAN' (dalam roh dan kebenaran).
3. Rajin beribadah dan melayani Tuhan.

Memiliki Iman yang Teguh dan Berani Melakukan yang Diperintahkan Tuhan.

Matius 14:28-29 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
Ketika Tuhan memberikan perintah yang tidak masuk akal, beranikah kita melakukannya? Ketika Petrus harus berjalan di atas air, Tuhan hanya berkata: "Datanglah!" Sekalipun ini pengalaman baru bagi Petrus dan perintah-Nya tidak masuk akal, dia tetap berani melangkah. Sekalipun nantinya dia bimbang dan ragu, dia tetap melangkah dengan iman.

Di bukit Sabda Bahagia murid-murid Yesus pun mendapatkan perintah yang tidak masuk akal. Ketika hari sudah malam, mereka harus memberi makan ribuan orang. Jika kita ada di posisi mereka, mungkin kita pun kebingungan. Cari makan dimana? Meskipun demikian, ada beberapa orang yang taat. Mereka mencari dan menemukan sedikit roti lalu menyerahkannya kepada Yesus.

Yesus pun memecah roti tersebut. Jangan bayangkan roti unyil. Pada masa itu rotinya cukup besar. Mungkin Yesus membagikan beberapa potongan rotinya kepada para murid terlebih dahulu. Lalu para murid diminta terus memecah roti untuk dibagikan kepada orang-orang lainnya sehingga semua orang bisa mendapatkan roti. Nah, ketika mereka taat melakukannya, mereka melihat bahwa roti di tangan mereka tak pernah berkurang. Jadi, kemungkinan besar malam itu semua bersorak-sorai karena melihat keajaiban.
Markus 10:21-22 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Di Alkitab dikisahkan perihal pemuda kaya raya yang diminta Tuhan untuk memberikan semua hartanya, tetapi dia tidak berani melangkah. Dia telah menaati semua perintah Tuhan, seperti jangan membunuh, jangan mencuri, dan semacam itu, tetapi dia tidak berani menerima tantangan baru sehingga kita tidak pernah mengetahui namanya. Seandainya pemuda itu berani melangkah, kemungkinan besar dia akan dipakai luar biasa oleh Tuhan, seperti pemakaian Paulus dan kemungkinan besar kita pun bisa mengetahui namanya.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.