Sunday, February 24, 2019

Memilih Pasangan

Komunikasi dalam Keluarga
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 24 Feb 2019

Beberapa waktu lalu aku membeli sepasang anting yang kelihatannya unik karena di deskripsi produk tertulis bahwa modelnya bisa panjang atau pendek. Kupikir masing-masing anting bisa panjang dan pendek. Kupikir masing-masing anting bisa diatur panjang pendeknya dengan cara bongkar pasang kaitannya.

Selain itu, banyak pula yang telah membeli pasangan anting tersebut dan memberikan ulasan sangat baik (bintang 5). Harganya pun tidak sampai cemban karena made in China. Maka, tanpa bertanya lebih lanjut, aku pun membelinya.

Ketika barang datang, aku pun tercengang-cengang karena ternyata sepasang anting ini benar-benar berbeda model. Anting kanan besar dan pendek, sedangkan anting kiri kecil dan panjang. Aku tidak habis pikir mengapa ada produsen yang membuat pasangan anting semacam ini. Aku juga tidak habis pikir mengapa ada yang mau menjualnya. Aku pun tak habis pikir mengapa banyak pula pembeli yang menyukai pasangan ini.

Mana Paling CocokBahkan, toko aksesoris online juga ada yang menjual anting single, yaitu anting kanan saja atau kiri saja. Mungkin ini bisa dipakai jika rambut panjang menutupi salah satu telinga. Aku pun teringat tetangga yang pernah memakai sepasang sandal jepit berbeda warna. Aduh, sungguh aneh melihatnya. Tren fashion macam apa ini? Aku merasa ini bukan pasangan yang cocok. Mana bisa aku mengenakan pasangan anting tersebut? Sekalipun tampak indah, pasangan ini tampak aneh.

Sebenarnya aku mau membeli sepasang lagi agar masing-masing anting mendapatkan pasangan yang sama model dan ukurannya, tetapi tidak memungkinkan. Jika aku membeli lagi, harus beli produk lainnya lagi donk agar bisa gratis ongkir. Selain itu, tetap saja aku akan mendapatkan model yang sama persis. Karena model sayapnya tidak bisa dibolak-balik, membelinya lagi juga percuma. Mana mungkin kupasangkan kanan dengan kanan atau kiri dengan kiri? Ah, tidak cocok. Pasangan itu harus berbeda jenis kelamin. 

Ouch, kelihatannya aku tidak bisa memakai pasangan ini. Apa kusimpan saja ya antingnya dan baru kupakai nanti saat aksesoris aneh ini telah menjadi tren? Eh, tiba-tiba ada teman yang mengirimkan video pendeta berjudul 'Perempuan yang Ruwet'. Di dalam video ini pendeta mengatakan bahwa semakin tidak cocok, itulah yang paling cocok. Hah!?! Masa bener sich? Masa semakin tidak cocok, justru paling cocok?

Sepasang Anting
Maka, pada hari ini kepalaku memutuskan untuk menjodohkan sepasang anting unik tersebut. Alhasil, beberapa orang menatapku dengan sorot mata aneh dan beberapa di antaranya merasa geli. Mungkinkah mereka berpikir: ‘Apakah orang ini masih waras? Apa dia tidak terburu-buru memasang anting hingga salah memilih pasangannya?’

Aduh, akhirnya aku merasa lebih aman menutupi salah satu telinga dengan rambut panjangku. Hahaha... terbuktilah bahwa pasangan itu harus banyak kecocokannya. Namun, perkataan pendeta di dalam video 'Perempuan yang Ruwet' juga tidak sepenuhnya salah jika melihat situasinya. Sebenarnya video tersebut memang ditujukan untuk suami isteri.

Jika sudah terlanjur salah memilih pasangan hidup atau terlanjur menikahi pasangan yang salah, yakinlah bahwa itu pasangan yang paling cocok karena sudah tidak boleh mencari yang lain. Tuhan tidak menghendaki perceraian atau perpisahan. Jadi, daripada fokus kepada hal-hal yang tidak cocok, lebih baik fokus kepada persamaannya.

Meskipun berbeda model, anting tadi sama-sama dibuat oleh produsen yang sama, sama-sama berfungsi untuk menghias telinga, sama-sama berbentuk sayap keemasan dengan mutiara, sama-sama dipilih untuk saling melengkapi, sama-sama tinggal di tempat yang sama, dan sama-sama disatukan di kepala yang sama... wkwwkw...

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.