Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 10 Feb 2019
Mazmur 118:24 Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!
Ketika mendengar ko Philip memperkatakan ayat itu: "... bersukacita ...", tentu saja aku tidak langsung
menjawab "Yes" karena aku
bukan kacang yang selalu dipanggil Iyes... wkwwkw... Aku hanya tersenyum lemah
dan menjawab di dalam hati: "Aku
lelah, badanku sakit semua."
Jika bukan karena Roh Kudus, hari ini aku tidak akan hadir di gereja. Selama
beberapa hari lalu di kantor banyak yang sakit flu dan aku belum tertular.
Kemarin lusa aku mulai merasa tidak enak badan, agak-agak demam dan keesokan
harinya kuceritakan kepada teman di dekatku bahwa aku mulai tidak enak badan
pula. Lantas dia bertanya: "meriang
ya?" Kuiyakan saja dan dia berkata sambil tersenyum: "merindukan kasih sayang."
Amsal 17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Ahahaha... Bisa aja sich tetapi tak mungkin lha aku merindukan kasih
sayang jika sudah kelimpahan kasih sayang, terutama kasih sayangnya Tuhan
Yesus. Eh, sepulang kerja tiba-tiba saja badanku demam. Bukan lagi agak-agak
demam, tetapi benar-benar demam sampai kepala terasa berat sekali. Akhirnya pikiran mulai ngelantur. Karena teringat di kantor habis
menelepon konsultan yang sedang sakit flu pula, terbersitlah suatu pertanyaan: "Mungkinkah penyakit juga bisa
ditularkan lewat telepon seperti ko Philip yang bisa menyembuhkan orang lewat
telepon?" Entahlah... akhirnya aku pun tertidur begitu saja tanpa
mimpi.
Setelah bangun tidur aku pun langsung makan malam lalu tidur lagi sambil
berkata-kata di dalam hati: "Besok
ke gereja atau tidak ya? Kalau besok sudah tidak demam, aku akan ke gereja.
Jika masih demam, aku live streaming saja." Lantas aku tertidur lelap
sekalipun kepala ini terasa amat berat.
Eh, menjelang pagi tiba aku pun bermimpi hadir di gereja yang sudah
dipenuhi jemaat dan kulihat diriku duduk di bangku paling belakang. Seketika
itu aku terbangun dan merasakan kepalaku masih sangat berat, tetapi demamnya
sudah hilang. Aku pun mulai menimbang-nimbang: "ke gereja atau tidak ya?" dan segera saja aku
teringat akan mimpiku di gereja.
Namun, tak mungkin lha aku duduk di bangku
paling belakang karena nanti tidak bisa melihat dengan jelas. Hmmm... rasanya seolah-olah
mimpi itu mengatakan bahwa aku perlu ke gereja. Sekalipun duduk paling
belakang, tak masalah, yang penting hadir di gereja. Alhasil, aku pun berangkat
ke gereja dengan diilhami lagu dari Roh Kudus.
KEKUATAN di
HIDUPKU - AJAIB KAU TUHAN
Kekuatan di hidupku kudapat dalam Yesus. Dia tak pernah tinggalkanku, setia menopangku. Berseru, berharap dalam Yesus.
Reff: Ajaib Kau Tuhan, penuh kuasa, sanggup pulihkan keadaanku. Dalam tangan-MU s'luruh hidupku, tak akan goyah selamanya.
Kekuatan di hidupku kudapat dalam Yesus. Dia tak pernah tinggalkanku, setia menopangku. Berseru, berharap dalam Yesus.
Reff: Ajaib Kau Tuhan, penuh kuasa, sanggup pulihkan keadaanku. Dalam tangan-MU s'luruh hidupku, tak akan goyah selamanya.
Karena kepala masih terasa berat, selama perjalanan aku pun memejamkan
mata, tetapi tidak terlelap karena teringat lagu lainnya lagi...^.^
SETIA
PADA-MU
Bila kupejamkan mataku dan kubuka hatiku, tampak jelas kulihat wajah-Mu. Kau yang mengenal hidupku jauh ke dalam lubuk hatiku, Yesus.
Chorus/ Ending: Engkaulah Tuhan yang perhatikan. Saat kujatuh dalam hidupku Kau memulihkanku. Dan ku 'kan setia pada-Mu dalam setiap langkahku (Yesus) s'panjang hidupku.
Bila kupejamkan mataku dan kubuka hatiku, tampak jelas kulihat wajah-Mu. Kau yang mengenal hidupku jauh ke dalam lubuk hatiku, Yesus.
Chorus/ Ending: Engkaulah Tuhan yang perhatikan. Saat kujatuh dalam hidupku Kau memulihkanku. Dan ku 'kan setia pada-Mu dalam setiap langkahku (Yesus) s'panjang hidupku.
0 komentar:
Post a Comment