Sunday, February 10, 2019

Hari Buruk yang Baik

Fokus pada Maknanya
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 10 Feb 2019
Mazmur 118:24 Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!
Ketika mendengar ko Philip memperkatakan ayat itu: "... bersukacita ...", tentu saja aku tidak langsung menjawab "Yes" karena aku bukan kacang yang selalu dipanggil Iyes... wkwwkw... Aku hanya tersenyum lemah dan menjawab di dalam hati: "Aku lelah, badanku sakit semua."

Jika bukan karena Roh Kudus, hari ini aku tidak akan hadir di gereja. Selama beberapa hari lalu di kantor banyak yang sakit flu dan aku belum tertular. Kemarin lusa aku mulai merasa tidak enak badan, agak-agak demam dan keesokan harinya kuceritakan kepada teman di dekatku bahwa aku mulai tidak enak badan pula. Lantas dia bertanya: "meriang ya?" Kuiyakan saja dan dia berkata sambil tersenyum: "merindukan kasih sayang."
Amsal 17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Ahahaha... Bisa aja sich tetapi tak mungkin lha aku merindukan kasih sayang jika sudah kelimpahan kasih sayang, terutama kasih sayangnya Tuhan Yesus. Eh, sepulang kerja tiba-tiba saja badanku demam. Bukan lagi agak-agak demam, tetapi benar-benar demam sampai kepala terasa berat sekali. Akhirnya pikiran mulai ngelantur. Karena teringat di kantor habis menelepon konsultan yang sedang sakit flu pula, terbersitlah suatu pertanyaan: "Mungkinkah penyakit juga bisa ditularkan lewat telepon seperti ko Philip yang bisa menyembuhkan orang lewat telepon?" Entahlah... akhirnya aku pun tertidur begitu saja tanpa mimpi.

Setelah bangun tidur aku pun langsung makan malam lalu tidur lagi sambil berkata-kata di dalam hati: "Besok ke gereja atau tidak ya? Kalau besok sudah tidak demam, aku akan ke gereja. Jika masih demam, aku live streaming saja." Lantas aku tertidur lelap sekalipun kepala ini terasa amat berat.

Mimpi Nyata
Eh, menjelang pagi tiba aku pun bermimpi hadir di gereja yang sudah dipenuhi jemaat dan kulihat diriku duduk di bangku paling belakang. Seketika itu aku terbangun dan merasakan kepalaku masih sangat berat, tetapi demamnya sudah hilang. Aku pun mulai menimbang-nimbang: "ke gereja atau tidak ya?" dan segera saja aku teringat akan mimpiku di gereja. 

Namun, tak mungkin lha aku duduk di bangku paling belakang karena nanti tidak bisa melihat dengan jelas. Hmmm... rasanya seolah-olah mimpi itu mengatakan bahwa aku perlu ke gereja. Sekalipun duduk paling belakang, tak masalah, yang penting hadir di gereja. Alhasil, aku pun berangkat ke gereja dengan diilhami lagu dari Roh Kudus.

KEKUATAN di HIDUPKU - AJAIB KAU TUHAN
Kekuatan di hidupku kudapat dalam Yesus. Dia tak pernah tinggalkanku, setia menopangku. Berseru, berharap dalam Yesus.
Reff: Ajaib Kau Tuhan, penuh kuasa, sanggup pulihkan keadaanku. Dalam tangan-MU s'luruh hidupku, tak akan goyah selamanya.

Karena kepala masih terasa berat, selama perjalanan aku pun memejamkan mata, tetapi tidak terlelap karena teringat lagu lainnya lagi...^.^
SETIA PADA-MU
Bila kupejamkan mataku dan kubuka hatiku, tampak jelas kulihat wajah-Mu. Kau yang mengenal hidupku jauh ke dalam lubuk hatiku, Yesus.
Chorus/ Ending: Engkaulah Tuhan yang perhatikan. Saat kujatuh dalam hidupku Kau memulihkanku. Dan ku 'kan setia pada-Mu dalam setiap langkahku (Yesus) s'panjang hidupku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.